Bangkit untuk kembali terluka.
-Reyhan-Setelah melalui berbagai macam kendala, akhirnya Reyhan bisa terlepas dari Cahyo berkat bantuan Leo dan Jefri.
Mereka yang tiba-tiba membelikan tiket penerbangan pesawat di hari itu juga, Reyhan yang tanpa pikir panjang langsung ikut bersama Leo dan Jefri terbang ke Bandung.
Cahyo urusan belakangan. Ia tidak peduli bagaimana nasibnya setelah ini.
"Rey, udah! Lo udah ngabisin dua botol!"
Leo menahan Reyhan agar tidak kembali mengambil botol alkohol di depannya. Ia sudah sangat mabuk sekarang, Leo tau kalau Reyhan tidak bisa minum. Tapi sekarang ia memaksa minum.
"Siniin Leo! Lo gak usah ganggu! Gue masih mau minum!" bentak Reyhan.
Tidak se-mudah itu Leo melepaskan botol tersebut. Ia menarik lengan Reyhan mengajaknya keluar.
Beruntung Leo tidak ikut minum, ia hanya membiarkan Reyhan minum sendirian untuk melupakan masalahnya sejenak.
"Gue bolehin lo minum, tapi gak sebanyak itu juga, anjing!" bentak Leo.
Kini mereka sudah berada di luar kafe. Leo membawa Reyhan ke tempat parkiran, ia bisa melihat jelas wajah kacau Reyhan.
"Apa lagi sih, Leo?! Lo mau marah juga ke gue kayak mereka?! Lo mau ngebenci gue juga?! Silahkan! Tinggalin gue sendirian. Gue gak butuh siapa-siapa!" ujar Reyhan sambil bersandar di sebuah mobil. Ia mengacak rambutnya frustasi.
Hati Leo berdenyut, ia mengalihkan pandangannya dari sosok Reyhan. Pemuda itu terlihat sangat rapuh, ia menunjukkan dirinya tak sekuat yang dipikirkan.
"Gue udah biasa ditinggalin, Leo. Jadi santai aja. Kalo lo mau ninggalin gue juga, ya gapapa."
Saat itu juga Leo memeluk erat tubuh Reyhan. Ia menangis mewakili Reyhan yang sama sekali tidak menangis itu.
"Gue gak bakal tinggalin lo kayak mereka, Rey. Gue janji," ujar Leo.
Reyhan menatap lurus, ia sudah muak dengan kata 'janji'. Manusia itu terus berjanji yang ujungnya diingkari oleh mereka sendiri.
Hening. Reyhan terdiam dengan kepala yang terus menghujami dirinya dengan berbagai macam pikiran.
"Gue capek, Leo..."
Baru kali ini Leo mendengar kalimat tersebut keluar dari mulut Reyhan. Pemuda itu benar-benar frustasi.
"Gue kira semua itu gak bakalan bisa jatuhin diri gue, tapi ternyata gue salah besar. Semuanya terlalu menyakitkan." Kalimat Reyhan terjeda, ia terkekeh. "Apa salah besar, kalau gue terlahir di dunia ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Leave Me Alone | Huang Renjun ✔️
Novela JuvenilDON'T COPY MY STORY. Tentang dia yang menginginkan keutuhan, di tengah jahatnya takdir. Tentang semesta yang tak pernah memihak nya. Dipaksa menyerah disaat masih ingin bertahan. Lucu memang hidupnya. Lika-liku kehidupan yang memuakkan dengan ras...