"JANGAN SAMPAI VIRUS ZOMBIENYA TERTULAR KE KITA!"
"Hah? Ada zombie?" Lisa yang masih menghadap pintu membelalakkan matanya saat melihat Airin yang berlari ke arahnya dan jarak mereka sudah dekat.
"AAA ZOMBIE! ASTAGA KAK AIRIN LO KENAPA?"
Bodohnya, Lisa hanya terpaku di tempat, sedangkan langkah Irene sangat cepat dan semakin dekat.
"LIS! LO MAU JADI ZOMBIE APA!" teriak Nami. "LARI!!"
Lisa tiba-tiba menyadari apa yang dia lihat. Tapi, saat Lisa hendak berlari, Airin berhasil menangkap dan mencekik lehernya.
"ARGH!"
"AAAAA tolong!" Lisa berusaha melawan balik dan tangannya berusaha melepas cekikan lehernya. Cekikan itu semakin kuat dan Lisa berusaha menghindar agar dia tidak tergigit.
PLAK
Lisa terjatuh. Ia sangat terkejut dengan apa yang ada di hadapannya saat ini.
Airin—tidak, maksudnya zombie Airin, seketika terbaring tak berdaya dengan tubuh dan kepalanya yang sudah terpisah. Semua itu ada karena kunci inggris yang dilemparkan oleh Sella.
"Udah Lis. Ayo masuk mobil." ucap Jira pelan.
Tidak ada yang menyangka kejadian itu akan terjadi.
Kini, mereka berdelapan ada dalam mobil Nami yang terparkir di dalam garasi rumah Airin. Kebetulannya lagi, ia membawa mobil ibunya yang bisa memuat orang banyak. Nami kini duduk di kursi supir, sedangkan Rara ada di sebelahnya. Jira, Sella, dan Windi duduk di tengah. Sisanya yaitu Lisa, Jennie, dan Yoan memenuhi kursi belakang.
"Win, kak Airin gak mati kan? Nggak kan?" tanya Sella, lagi. Ia sudah menanyakan hal ini lima kali, sama sekali tidak menduga bahwa tangannya refleks mengambil kunci inggris yang tergeletak di dekat rak sepatu dan melemparnya "tepat" di kepala Airin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Train To Bogor (republished)
Mystery / ThrillerApakah jalan cerita ini sama dengan Train to Busan? BIG NO. Dimulai dari stasiun besar yang sangat terkenal di ibukota, stasiun Manggarai. Lalu, semuanya berlanjut hingga di kota Bogor. Apa yang dapat kalian bayangkan ketika stasiun Manggarai adalah...