Thank you guysss for the 50k reads love you sooo much!!!!!
Happy reading!
Eh tapi sebelum itu, jangan lupa vote dan comment yang banyak ya!! Ekspetasi author akan meningkat setiap chapternya dengan kalian mengetik comment selain 'continue' sama halnya dengan ekspetasi readers dalam menunggu chapter-chapter dari cerita ini kan, betul kan? hehehe
Tapi, continue tetap menjadi syarat utama ya (nginput emot marah)
Yaudahlah,
Happy reading! ^^
"Ji?"
Bam! Bam! Bam!
"Good morning! Goedemorgen! Assalamu'alaikum! Thank you—eh itu mah terima kasih, Tan."
Tristan mendengus putus asa, merasa sia-sia setelah memukul pintu loker berkali-kali dan mengucapkan salam, karena ia tahu hanya akan dijawab oleh malaikat.
"Cepet banget ilangnya," gumamnya, mengakhiri aktivitas memukulnya lalu memilih kembali pada loker Bayu. Ia mengobrak-abrik isinya, setidaknya dia menemukan petunjuk—bahkan pemuda itu tak terlihat panik sama sekali ketika Jira hilang, lagi.
Atau mungkin, rasa panik itu hanya Tristan simpan dalam hati.
Tidak ada yang menarik lagi dari isi loker Bayu. Hanya sebuah jurnal, topi, rompi anti peluru dan buku panduan dari jam tangan—
"Oh."
"Apa jangan-jangan..." Tristan melirik jam itu sekilas, kemudian mengambil buku panduan dengan cepat.
History watch/jam masa lalu
Mampu membawamu ke masa lalu, tapi tidak ke masa depan.
"Oh, shit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Train To Bogor (republished)
Mystery / ThrillerApakah jalan cerita ini sama dengan Train to Busan? BIG NO. Dimulai dari stasiun besar yang sangat terkenal di ibukota, stasiun Manggarai. Lalu, semuanya berlanjut hingga di kota Bogor. Apa yang dapat kalian bayangkan ketika stasiun Manggarai adalah...