seven : a minute

3K 403 15
                                    

user1945

nggak penting. Gue cuma mau ngasih tau, kayaknya ada calon zombie yang masuk ke salah satu kereta, either itu kereta 4, 5, 6, atau 7. Lo hati-hati aja ya.



"Oh My God" napas Sella tertahan. Dengan cepat ia mengguncang-guncangkan tubuh Lisa yang entah kapan, sudah tertidur pulas.

"Lis! Lis! Lisaaaaaaaaaaaa!!!"

"Lisaaaaaaaaa!!!"

Lisa mengucek-ngucek matanya. "Bawel lo. Apaan—" ujarnya terputus karena Sella tiba-tiba menyerangnya dengan pelukan.

"OMG my sweetie bestfriend thank youu sooo much!!!" ucap Sella dengan nada yang sangat manis.

"Woy ngapa lo? Jangan pake bahasa Inggris ih, gue nggak paham." ucap Lisa. Dadanya terasa sesak karena pelukan Sella yang amat kuat. Bayangkan saja, Sella dulunya adalah murid taekwondo dan sekarang, gelarnya sudah mencapai sabuk hitam.

Bisa patah tulang-tulang Lisa nanti.


Sella melepas pelukannya sambil nyengir pelan. "Gue mau berterima kasih sama lo!" ujarnya berseri-seri.

"Buat?" Lisa menggaruk kepalanya karena bingung.



"Gue mau berterima kasih sama lo karena..." Sella memutuskan ucapannya. "Lo tadi sakit perut lagi dan ke toilet lagi dan gue harus nemenin lo!" lanjutnya tanpa menghilangkan ekspresi bahagianya.

"Tunggu. Hah?" Lisa semakin tidak mengerti. Setahunya tadi Sella mencak-mencak tidak jelas ketika Lisa minta ditemani ke toilet. Lah ini?



"Gara-gara lo di kamar mandinya lamaaaaaa banget, kita jadi ketinggalan kereta dan akhirnya kita naik kereta lain!" tutur Sella semangat, bahkan kedua tangannya ia angkat ke udara.

Lisa memiringkan kepala. Ini anak kenapa, sih?



"Gue juga bersyukur."

Tiba-tiba, terdengar sebuah suara yang asing.


"Siapa tuh?!" Sella dan Lisa celingak-celinguk. "Bukan lo, Lis?"

Lisa menjawab dengan gelengan. "Suaranya ada tapi kok wujudnya nggak ada?"


"Ehm ehm, di sini guys."

"Mana, sih?" kedua gadis itu menengok ke kanan, kiri, ke depan, tapi tidak menemukan siapa pun.

"Lo hantu, ya?"


Pletak!


"Ouch!!" Sella dan Lisa mengaduh bersamaan. Ada yang menjitak kepala mereka dari belakang.

"Lis..." sahut Sella, gemetar.

"Sel..." balas Lisa, sama gemetarnya. "Kereta ini kayaknya berhantu..."

Sella mengangguk setuju. "Itu suara serem pisan kayak bapak-bapak..."



"BA!"

"AAAAAAA!" itu Lisa yang berteriak. Sementara Sella, ia lebih kaget karena teriakan Lisa dibanding orang yang mengagetkannya tadi. Tanpa pikir panjang, perempuan itu menoleh pada kursi di belakangnya.

Train To Bogor (republished)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang