Note : ekspetasi author setiap kali update akan semakin tinggi, dengan kalian memberikan comment selain 'continue' atau 'next' setidaknya dapat memotivasi author buat update lebih cepat dan lebih bagus lagi 😊
By the way, judul "Train to Bogor" seems kurang original karena orang-orang mungkin bakal mengaitkan cerita ini dengan Train to Busan. Alhasil aku berencana untuk mengganti judul. Ada yang punya referensi ide? Atau nggak usah diganti aja?
By the way, happy reading~
"Jennie?"
"Ya?"
BRUK!
"Jen!!!" Jira menerjang gadis itu seketika. Memeluknya. Mendekapnya penuh kerinduan. Entah sudah berapa lama mereka tidak bertemu, Jira begitu merindukan sosok sahabatnya ini.
"Ji—Jira?!" gumam Jennie panik.
"Lo—beneran—kok?""Iya Jen! Ini gue—sahabat lo!" isakan Jira semakin kencang, mendekap tubuh itu makin erat.
"Ya ampun..." Jennie tak menyangka. Gadis itu mengusap-usap punggung Jira, balas memeluknya dengan erat. Ia bingung harus bingung atau senang, tapi nyatanya ia tetap happy dengan kedatangan sahabatnya.
"Lo kapan ke sini?" tanya Jennie setelah Jira melepas pelukannya.
Jira menyeka air matanya, tak dapat menahan rasa rindu pada sosok yang berdiri di sini, di depannya. "Tadi pagi Jen..."
Bayangkan, dua bulan lamanya mereka dipisahkan oleh waktu, dan kini takdir mempertemukan mereka di waktu yang tepat. Rasanya seperti...
"Jira?"
"Eh, iya Jen?" ucap Jira sembari mengusap matanya dengan tangan.
Jennie terkekeh melihat tingkah sahabatnya yang seperti itu.
"Lo nggak papa?""Nggak papa kok, gue cuma terlalu terharu bisa ketemu lo di sini," gadis itu ikut tertawa.
Jennie tersenyum tipis, merangkul pundak sahabatnya itu dengan lembut. "Ayo, gue traktir di kantin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Train To Bogor (republished)
Mystery / ThrillerApakah jalan cerita ini sama dengan Train to Busan? BIG NO. Dimulai dari stasiun besar yang sangat terkenal di ibukota, stasiun Manggarai. Lalu, semuanya berlanjut hingga di kota Bogor. Apa yang dapat kalian bayangkan ketika stasiun Manggarai adalah...