6. confused

11.5K 1.6K 431
                                    

Jujur aja, nyari photo2nya lakik ini make pakaian yg bener itu susahnya minta amplop, photo ini aja terpaksa eike crop, krn dia cuma make semvhak doang 🙊🙈😅😅
kemarinan si Dimas tukang ngumpulin cangcut skrg babang Ben tukang jualan semvhak
Hastogeee mau jadi apa anak2 didikku iniiii 😅

Ben POV

Senyumanku mengembang melihat Riri yang berjalan ke arahku, kami berhi five begitu dia duduk di sampingku.

Tangannya mengulur memberikan topi yang kemarin aku kasih.

"Mama curiga liat topi ini om" Perkataannya menjawab kebingunganku.

"Curiga?" Tanyaku.

Riri mengangguk cepat tangannya mengikat rambut panjangnya dengan gerakan pelan.

"Curiga kenapa?" Tanyaku kurang puas hanya melihat anggukan kepalanya saja.

"Ya curiga, masa ada orang yang ngasih topi, kita kan baru kenal, mama pikir om itu orang jahat" Jawabnya sambil menghembuskan nafas lewat mulut sehingga menyebabkan poninya tertiup ke atas.

Cute.

Tanganku langsung terulur dan mengacak puncak kepalanya gemas.

"Nanti om beliin topi yang pantas deh buat kamu, tapi jangan sampai mama kamu liat ya" Kataku lalu mengulurkan papan skateboard yang semalam aku beli untuknya.

Mata Riri membulat kaget melihat apa yang ada di hadapannya.

"Kalo sekarang, om beliin ini buat kamu" Kataku sambil tersenyum.

Riri menatapku tidak percaya.

"Beneran om? Ini buat Riri?" Tanyanya dengan mata berbinar.

Aku mengangguk.

Sesaat kemudian wajahnya terlihat muram dengan pundak merosot.

"Kenapa? Gak suka sama motif skateboardnya? Nanti om tukar, om pikir kamu suka minion, abis om pernah liat kamu pake kaus gambar itu" Kataku.

Kepalanya menggeleng pelan lalu menunduk.

"Bukannya gak suka sama motifnya om, cuma..." Riri menarik nafas panjang, kepalanya menoleh dan mendongak menatapku.

"Nanti mama malah nanya Riri macam-macam lagi, kok bisa itu om-om ngasih kamu skateboard? Ngasih kamu ini itu, memangnya kamu ulang tahun tiap hari" Inotasi suaranya berubah menirukan suara orang dewasa.

Aku terkekeh lalu menunduk dan mencondongkan tubuhku mendekat ke arahnya.

"Begini, biar aman, skateboardnya om yang simpan, jadi mama kamu gak bakalan tau kalo kamu punya skateboard baru, gimana?" Kataku memberi jalan keluar.

Riri tampak berpikir, lalu tersenyum.

Tangannya mengulur ke arahku mengajak berjabat tangan.

"Deal, makasih ya om. Um.." Riri meringis sesaat kemudian.

"Kenapa?" Tanganku meraih dan menyambut uluran tangannya.

"Maaf om, selama ini Riri belum tau nama om" Jawabnya sambil mengetuk-ngetukkan jarinya di atas papan skateboard pemberianku.

Aku tersenyum dan kembali mengacak puncak kepalanya lagi.

"You can call me uncle Ben" Entah apa yang aku rasakan saat ini, duduk berdekatan dengan anak perempuan yang rasanya sudah aku kenal lama.

Biasanya aku paling susah berinteraksi dengan anak kecil ataupun berbicara apalagi sampai memberikan sesuatu kepada mereka, karena seumur hidupku aku tidak pernah berinteraksi dengan anak kecil.

back for goodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang