12. photo

10.9K 1.7K 295
                                        

Wajah om Ben bersih dari bulu2 sikat yg jarang2 ituuu, ehhh bulu2 yg lain numbuh, eike jedong salfok ommm 😅😅

Ben POV

Mempunyai seorang anak membuat hidupku terasa berbeda.

Jelas berbeda, Riri yang membuatnya terasa berbeda.

Kehadirannya di apartmentku sehari-hari membuat hari-hariku semakin berwarna.

"You looks so happy lately bro" Sam menepuk pundakku ketika dia ikut bergabung dengan kami di meja makan.

Aku melirik ke arah Riri yang langsung mengamati Sam.

"Dia yang bikin gue bahagia" Mataku mengerling ke arah Riri yang membalas tersenyum ke arahku.

Entah apa yang di katakan Riri ketika memberikan parcel yang minggu kemarin kami beli untuk Gita, usahanya benar-benar membuahkan hasil.

Gita memperbolehkan Riri untuk menghabiskan weekend di apartmentku, langkah yang bagus kan?

Ternyata untuk meluluhkan Gita begitu mudah.

Kelemahannya sangat terbaca.

Kalian pasti bertanya-tanya, bagaimana caranya Riri bisa berada di apartmentku? Apakah aku dan Gita bertemu ketika mengantarkan Riri?

Jawabannya tidak, aku menjemput Riri yang sudah berada di taman yang biasa kami sambangi untuk bermain skateboard setelah Riri mengabarkan kalau dia sudah berada di sana, dan ketika mengantarkan Riri pun seperti itu, walaupun aku masih mengamati mereka dari kejauhan untuk memastikan Riri sudah bersama dengan mamanya.

Tidak praktis sih, jujur saja, aku belum siap untuk kembali bertemu dengan si perempuan maniak tuppy itu walaupun sekedar berbasa-basi.

Apa yang bisa di jadikan bahan pembicaraan? Menanyakan keadaan koleksi-koleksiannya?

Bisa-bisa Gita membalas pertanyaan basa-basiku dengan kata-kata yang sinis.

Riri kembali mengamati sahabatku yang sudah melebur dengan handphone di tangannya. Ini pertemuan kedua kalinya Riri dengan Sam.

"Om Sam" Panggil Riri pelan.

Sam mendongak.

"Yes pretty girl?"

Riri cengengesan.

"Istri om mana?" Tanyanya.

Sendokan nasi yang hampir masuk ke dalam mulutku terhenti di udara.

"Ha?" Tanya Sam heran lalu melirikku.

"Om Sam pasti udah nikah kan? Umur om sama kaya ayah, jangan bilang om belum nikah" Riri menjumput rambutnya dan disisipkan ke belakang telinganya.

Kalau saja posisi dudukku tidak berseberangan dengan Riri, saat ini tanganku pasti sudah membekap mulutnya.

Sam meringis.

"Om udah pisah sama istri om" Sam menjawab pertanyaan Riri singkat lalu kembali meraih handphone yang tadi terlepas ketika mendengar pertanyaan anak perempuanku itu.

Riri mengangguk-anggukkan kepalanya. Tangannya menopang dagunya dan mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan mendekati Sam.

"Ohh pisah kaya ayah sama mama gitu ya? Om punya anak gak?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Riri membuatku tersedak.

Sam melirikku lagi.

Lalu menggeleng menanggapi pertanyaan Riri, Sam bangkit dari duduknya.

back for goodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang