Sini om Ben, lari ke pelukan tanteeee 😄
Gita POV
"Cong, cong, arah jam 11, lakik keren lagi ngajarin anak kecil main surfing"
"Aihh matiii, dari tadi juga gue liatin dia nekk, tapi gue diam-diam bae gak bilang-bilang ke elu"
"Sial lu, liatin yang seger-seger di nikmatin sendiri"
"Cakep yaa, macho banget, rambutnya basah gitu, seksehhhh"
Mataku mau tidak mau melirik ke arah jam 11 begitu mendengar suara 2 perempuan yang baru saja duduk di dekat tempat duduk yang aku tempati.
Ternyata mereka meributkan Ben.
Aku melirik sekilas ke arah mereka yang terlihat seperti mengeces melihat ke arah Ben tanpa berkedip.
Ben memang tampak mempesona di usianya sekarang ini, mungkin 10 tahun yang lalu aku pun terlihat seperti 2 perempuan ini.
Bedanya aku tidak sampai merasakan air liurku menetes memandangi tubuh berotot Ben.
Aku meraih iPod milik Ben dan menyematkan earplugs ke dalam kedua telingaku, sengaja menyumbat telinga karena berisik mendengar mereka yang semakin ribut membicarakan Ben.
Huftt...
Kalau saja kalian tahu kebiasaan dan hobi laki-laki yang kalian bicarakan itu gimana? Udah pasti ilpil.
Gue aja gak tahan.
Aku menyenderkan punggungku ke belakang, mengklik tombol on pada iPod, lagu milik Diplo feat. Faustix Imanos and Kai, Revolution langsung terdengar.
Aku memejamkan mataku, menikmati sinar matahari pagi yang menerpa kulitku.
Rasanya segar.
Tapi lama-kelamaan sinar matahari menyengat wajahku yang tidak memakai sunblock, aku meraih topi milik Ben dan memakainya tanpa memperdulikan rambutku yang penting menutupi sebagian wajah.
Entah berapa lama mataku terpejam, suara teriakan-teriakan yang berasal dari tempat duduk di sebelah membuatku membuka mata.
Punggungku menegak dan melihat ke arah Ben yang berlari kecil di susul Riri ke arahku.
Aku melepas earplugs dan mematikan iPod.
Berisik banget sih mereka, batinku geram.
"Ampun conggg, perutnya gak nahannnnn"
"Itu v linesnya, coba celananya bisa gak melorot dikit lagi, ya lorddd mupeng guee"
"Aww, awww..."
Ben juga sih, kemana perginya kaos yang tadi di pakainya sebelum berselancar?
Mentang-mentang perutnya bagus, pamer.
Dengan sengit aku melirik 2 perempuan kegatelan yang masih saja berisik meributkan Ben.
"Ehh dia kemari nekkk, ya ampunnn di datengin cogan"
"Kipas mana kipas, gak sanggup gue cong liat bulu-bulunya yang ngumpul di bawah pusernya ituuuu"
"Ehem..." Aku berdeham lalu berdiri, menyambut kedatangan Ben dan Riri sambil mengangsurkan botol tuppy berisikan lemon ice tea ke arah mereka berdua.
Ben tersenyum canggung menerima botol pemberianku.
Sesaat kemudian keberisikan 2 perempuan yang dari tadi kelojotan melihat Ben tiba-tiba senyap.

KAMU SEDANG MEMBACA
back for good
HumorWarning for +21 only Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca Happy reading 13/5/18 - 7/7/18