22. tes, tes, tes

11.2K 1.6K 309
                                    

Org ganteng menurut penciuman Riri 👆😆
Nb: klo author yg lain nulisnya begini 'maaf typo bertebaran di'mana2'
Klo tante Lane cuman pengen nulis begini 'maaf, bulu bertebaran di'mana2' 😅😅

Gita POV

Aku mengamati gerakan Ben yang duduk di atas karpet setelah kami selesai makan malam.

Ben tampak lebih pendiam sejak aku keluar dari kamar mandi 2 jam yang lalu.

Apa karena tadi aku yang menggoda dirinya sampai turn on dan aku tinggalin ya? Pikirku.

Atau....

Aku melirik Riri yang sedang asik makan cemilan dari wadah tuppy.

"Rii.." Panggilku pelan.

Riri menoleh ke arahku.

"Ayah kenapa?" Tanyaku sambil mengarahkan daguku ke Ben.

Riri menggelengkan kepalanya.

"Tadi gimana?" Tanyaku lagi masih dengan suara pelan, takut Ben mendengar suaraku.

Kali ini Riri mengedikkan bahunya lalu nyengir.

"Ayah mau minum teh gak?" Riri merosot turun dari atas sofa dan duduk di atas karpet, di samping Ben yang fokus menatap layar TV.

Ben menoleh, tangannya mengusap puncak kepala Riri.

"Boleh" Jawabnya sambil tersenyum.

Aku masih saja mengamati Ben.

Pria itu duduk tanpa memakai kaus, mungkin udaranya panas malam ini, padahal AC menyala.

Aneh sekali, kenapa dia tidak melihat ke arahku ya.

Biasanya Ben paling tidak bisa menggodaku, walaupun ada Riri, terkadang Ben tidak malu untuk menyentuhku.

Yang ada malah aku menahan malu karena Riri memperhatikan kami dengan kerlingan menggoda.

"Es teh manis ya" Kata Riri lalu berdiri.

Ben hanya mengangguk.

"Ma, bantuin Riri bikinin ayah teh yu" Riri mengedipkan sebelah matanya.

Kesempatan ini tidak aku sia-siakan, dengan semangat aku langsung berdiri dan melangkah ke arah dapur di ikuti Riri.

"Tadi ayah gimana Ri? Mukanya gimana liat mama ngobrol sama om Ical?" Tanyaku langsung.

Riri mengambil duduk di kursi bar.

"Katanya mau bikinin ayah teh, kok malah duduk" Aku menarik nafas panjang melihat anak perempuanku malah menopang dagunya memperhatikanku mengambil 3 mug dan menyalakan kompor untuk memasak air.

Riri turun dari kursinya dan meraih wadah teh celup dan meletakkan masing-masing satu teh ke dalam mug.

"Riri liat sih ayah kayanya kepancing ma hehehe" Riri menghadapku, nyengir, memperlihatkan giginya yang rapi.

Tangannya mengajakku untuk ber-hi five.

"Beneran?" Tanyaku sambil menarik kursi dan duduk setelah ber-hi five dengannya.

Kalau memang gelagat Ben yang berubah menjadi pendiam karena melihat aku dan anak boss ku itu tadi sore, artinya rencanaku berhasil.

Riri mengangguk.

"Ayah nanyain siapa om Ical terus, ya Riri bilang aja gak tau, sesuai yang mama suruh" Jawabnya.

Aku mencubit ujung hidungnya.

back for goodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang