27. back for good the ending

15.2K 1.6K 311
                                    

Jikalau, andaikan, misalnya, klo boleh request, mau lakik kek om Ben gini bisaaaa? 😄

Ben POV

Aku terkekeh melihat wajah Gita begitu mendengar perkataanku.

Kesempatan yang Riri berikan kepada kami berduaan di apartment sekarang ini adalah kesempatan emas untuk melanjutkan kegiatan kami yang tertunda.

Kesempatan ini tidak datang dua kali, seharusnya aku langsung menerjang Gita.

Tapi niatku untuk melepaskan hasratku sepertinya harus kembali tidak terlaksana.

Cinta atau nafsu ya?

Aku menegakkan punggungku lalu duduk menghadap Gita.

Dengan gugup aku mengusap tengkukku.

Lebih baik menomorduakan memintanya untuk membahagiakanku.

Otakku memang masih normal tapi pangkal pahaku yang tidak normal.

"Git" Panggilku pelan.

Gita mendongak menatapku.

"Gak jadi nafsu?" Tanyanya dengan bersedekap.

Aku meringis dan kembali mengusap tengkukku.

"Cinta dulu deh, nafsu bisa di tunda" Jawabku.

Gita menatapku dengan tatapan sangsi.

"Beneran? Karena ujung-ujungnya sama aja kan, turn on juga?" Tanyanya.

"Aku serius mau ngomong Git"

Gita lalu menopang dagunya dan  memperhatikanku dengan seksama.

"Ok, go on" Katanya sambil mengusap rahangku dan tersenyum.

"Tadi, ehm..." Aku berdeham membersihkan kerongkonganku yang tiba-tiba terasa kering.

Gita membetulkan posisi duduknya.

"Aku tadi di kolam renang mau bilang kalau.." Aku menatap Gita.

Meraih tangannya dan menciumi punggung tangannya.

"Kalau nunggu lebih lama lagi, apalagi keadaan juniorku ini sebentar-sebentar turn on terus, bisa-bisa aku kena blue balls" Aku meringis, tanganku bergerak mengusap pangkal pahaku dengan kondisi junior yang perlahan mengeras.

Gita menutup mulutnya.

"Kita harus meresmikan hubungan kita ini Git, bahagiain aku maksudnya..." Aku kembali meringis lalu mengusap wajahku pelan.

Gugup, bingung juga mencari kata-kata yang tepat untuk mewakilkan perasaanku saat ini.

"Memang antara cinta dan nafsu itu susah ngebedain, tapi aku bisa meyakinkan kamu, kalau apa yang aku lakukan ke kamu itu bentuk cintaku Git"

"Cuma kamu yang bikin aku ketagihan merasakan sentuhan di kulitku, di tubuhku"

Gita menatapku lembut.

Senyuman mengembang di wajahnya.

"Bisa di bilang aku type old school, aku cuma merasakan jatuh cinta pada perempuan yang sama, sekali seumur hidupku"

"Yeah, that's me, kebanyakan waktu hidupku memang di habiskan dengan kegilaan akan hobiku, aku tidak terlalu peduli dengan kehidupan biologisku, karena, you know, you are the only woman who can make me feel alive"

Kulihat matanya berkabut mendengar perkataanku, tangannya meraih dan meremas telapak tanganku.

"Lebay" Katanya pelan lalu terkekeh.

back for goodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang