Holy Sin - #5

10.3K 419 5
                                    

NEW UPDATE SCHEDULE: Senin-Rabu-Jumat!

Biar cepet selesai HAHAHA! Enjoy!

•••

Aku berjalan santai menuju lift, dan tahu bahwa aku terlambat karena semua orang telah berada di dalam kubikel mereka. Ketika sampai pada kubikelku, aku menerima kotak karton kecil dengan pita hijau tua menghiasinya, disertai sepucuk surat.

Selamat untuk kabar baiknya!
Mungkin kau tidak menyadarinya, tapi kemarin aku tidak berada di kantor sehingga aku terlambat mendapat informasi.
Sudah kubilang, kau hebat.

G.P.

Aku membuka kotak tersebut, dan menemukan flashdisk mungil dengan ukiran, "Gunakan dengan bijak. Kita para editor tidak akan pernah tahu."

Aku tersenyum hangat dan meletakkan flashdisk tersebut kembali ke dalam kotak.

"Teala, bisa ke ruanganku sebentar?" Aku terkejut mengetahui Emerald datang langsung kepadaku, bukannya menyuruh asistennya.

"Dalam lima menit." Aku merapikan kubikelku sebentar sambil mengecek apakah ada dokumen baru, kemudian menulis di beberapa sticky note apa yang harus kukerjakan setelah kembali dari ruangan Emerald. Barulah aku berjalan menyusulnya.

Lantai 4 merupakan lantai terbuka dengan dua ruangan: satu ruangan superbesar milik Emerald dengan beberapa kubikel asistennya—Emerald mempunyai lebih dari satu asisten; dan satu ruangan superbesar juga dengan beberapa kubikel toilet. Aku selalu suka berada di lantai ini. Suasananya sepi dan tenang, terasa lebih sejuk serta nyaman. Setelah mengetuk ruangan Emerald dan dipersilakan masuk oleh salah satu asistennya, aku menghadap si bos.

"Jadi," ia menumpukan kepalanya pada kedua tangan sambil tersenyum menawan. "Aku sudah tidak sabar memberitahu bahwa posisi sementara untukmu selama jeda 4 bulan adalah menjadi asistenku!"

Senyum kaku menetap di wajahku sementara batinku memprotes. Menjadi asisten Emerald bisa saja menjadi impian hampir semua karyawan di sini, tapi bukan aku salah satunya. Meskipun kau akan mendapat sampel pakaian desainer gratis setiap bulan, atau mendapat bonus dua kali lipat, atau bahkan diundang berlibur di pulau pribadi keluarga Emerald di Barbados—aku sama sekali tidak ingin menjadi asistennya. Kau harus bekerja ekstra keras untuk dapat mengoleksi permata, bukan?

Itulah maksudku! Sebagai asisten Emerald artinya kita dipacu untuk cekatan dan berinisiatif tinggi. Itu pula sebabnya mengapa Emerald memiliki enam asisten. Setiap menit akan ada telepon berdering untuk tawaran kerja sama. Setiap menit akan ada surat lamaran pekerjaan yang harus diteliti—Emerald akan membaca surat-surat tersebut setelah para asistennya mensortir beberapa yang layak, dan itu semua disortir dari ratusan surat lamaran! Lalu, bagian terburuknya, kau harus selalu sigap walaupun itu adalah hari libur.

Emerald masih tersenyum menawan, menunggu responku. Aku berdeham pelan, mengatur pemilihan kata.

"Well, wow," aku tidak mengerti mengapa dua kata itu yang keluar. "Em, aku sangat mengapresiasi kepercayaanmu terhadapku."

"Tapi?" Selanya.

"Well, kau tahu, menjadi asistenmu akan sangat memengaruhi aktifitas sehari-hariku yang lain. Aku... aku harus memikirkan ini."

Senyum Emerald lenyap, begitu juga senyum para asistennya yang dari tadi memerhatikan kami.

"Tanpa posisi sementara ini, kau tidak akan bisa meloncat ke tahap selanjutnya, Teala. Kau harus tahu itu. Anggap saja posisi sementara ini sebagai magang level dua. Jika kau tidak lulus magang level dua, kau tidak bisa menjadi karyawan tetap di sini." Emerald terdiam, begitu juga aku. "Lihat? Ini semua bukan karena kau adalah putri dari Robert Downey Jr. Aku menetapkan sistem yang sama terhadap semua orang."

Holy SinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang