Dunia tahu kita saling tak searah. Tapi dunia juga yang mengikat kita untuk selalu kembali.
***
Satu menit berlalu. Sehun yang beranjak dari sofa, melepaskan genggaman tangan Raniya lantas melirik gadis itu sekilas sebelum meninggalkan tempat.
"Lo duluan Ran, gue mau cuci muka dulu."
Raniya mengangguk patuh lalu cepat-cepatnya melarikan diri. Debaran jantungnya terlalu cepat hingga membuatnya sesak sendiri.
***
Dua mangkuk ramyeon panas mengepul diatas meja, dengan sepiring bulgogi panggang yang diletakkan di tengah.
Hanya butuh lima menit bagi Raniya menyesap seluruh ramyeon miliknya. Takut keburu mienya bengkak katanya. Kini Raniya tengah meneguk segelas air putih hingga sepenuhnya raib.
"Ahhhh" hela gadis itu seraya meletakkan gelas kosong pada permukaan meja.
Sehun hanya terperangah disebrang.
"Masih laper?"
"Boleh nambah?"
"Nih makan punya gue." ujar Sehun yang menyodorkan mangkuk Ramyeon nya.
"Gak mau. Nanti lo laper. Gue udah kenyang kok."
"Kata-kata lo barusan malah berarti sebaliknya buat gue. Di kulkas ada shiffon cake bawaan bang Chan tuh. Ambil aja."
"Boleh? " Raniya menatap Sehun dengan tatapan berkilat. Persis seperti melihat oasis di luasnya Gurun Sahara.
Sehun mengangguk dua kali sebelum akhirnya Raniya melesat menyambar beberapa potong cake dari dalam kulkas.
Dengan sorot berbinar, Raniya meletakkan empat potong cake berukuran besar yang telah diwadahinya dalam piring ke permukaan meja. Tanpa malu-malu, ia mulai mengunyah kue kue tersebut.
Sementara itu, Sehun yang bahkan belum habis dengan semangkuk ramyeon nya, menggeleng heran ditempat. Tanpa sadar sedari tadi manik matanya justru memperhatikan gerak bibir Raniya. Sedetik kemudian, senyuman kecil justru tercetak dibibirnya. Baru kali ini ia menemukan gadis dengan porsi makan yang tidak feminim sama sekali.
"Pelan-pelan aja, gue gak minta kok."
Raniya tak acuh, ia lebih memilih menyuap potongan selanjutnya dibandingkan merespon kalimat Sehun.
Detik selanjutnya lelaki itu mendapati mulut Raniya masih dipenuhi lumatan cake, sementara satu tangannya telah siap dengan suapan berikutnya. Sehun yang terperangah, langsung menghentakkan sendoknya hingga menimbulkan suara dentingan.
"Lo bisa gak sih makan gausah kayak preman? Kalem dikit kek."
"Emu-ang ke-napa eu-nak ta-u." Balas Raniya terbata dengan mulut dipenuhi kue.
"Stop! Gausah ngomong, abisin aja dulu." Sehun mengangkat telapak kekarnya lantas kembali menyesap kuah ramyeon.
Sehun menghempaskan kepalanya pada sandaran kursi lantas menghela napas lega setelah melihat gadis dihadapannya telah usai dengan kegiatan kunyah mengunyah.
"Lo cewek apa babi sih makannya segitu banyak?"
"No matter how much you eat, during your body is slimming. Wlee! "
Raniya menjulurkan lidahnya lantas mengelus pinggang rampingnya yang langsung membuat Sehun mendelik. Sehun hanya mengangguk-angguk sementara Raniya mengibaskan rambutnya jumawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Got A Crush [OSH X BJH]
FanfictionRaniya gadis polos non K-POP malah bernasip mujur. Pertama, Takdir membuat poros dunianya dikelilingi Sehun, Chanyeol dan Kai. Kedua, Dia ditakdirkan untuk menikahi Oh Sehun. Lambat laun Raniya tahu Sehun tidak setegar itu. Cowok itu juga memiliki...