16. Another Face

176 53 17
                                    

Bagi beberapa orang, bersama dengan lelaki yang dicintainya merupakan kebahagiaan yang nyata. Tapi, kenapa sama sekali tak terasa?

***

Raniya melemparkan tas selempangnya kesembarang arah lantas menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang. Ia begitu merindukan kasur lamanya, tapi keberadaan Sehun sungguh merusak segalanya.

Tinggal bertetangga dengannya sudah sangat menguras hati dan otaknya apalagi harus tinggal serumah dengan cowok itu. Raniya menjambaki rambutnya frustasi sambil berguling-guling diatas kasur dan terhenti dengan posisi tengkurap. Gadis itu baru saja hendak meraih ponselnya untuk segera memberi kabar duka pada Ha Na tentang keberadaan cowok itu, ketika suara ketukan pintu bergeming di telinganya.

"Nee? " Raniya menoleh ke arah pintu.

"Ini eomma. Bukakan pintunya."

Mendengar suara Mina, Raniya melonjak dari ranjang lantas meraih kenop pintu untuknya.

"Nee eomma?"

"Kau tidur di kamar ibu. Biarkan Sehun tidur di kamarmu. "

"MWO?!" Raniya tidak bisa melotot setelah kalimat pedih itu meluncur dari bibir Mina. Bagaimana mungkin dengan kepulangannya ia harus berbagi kamar dengan cowok yang bahkan telah ia sumpah serapahi tempo hari.

"Eommmaaa!!! " Raniya mencebikan bibir lantas mengubah nada bicara menjadi semanja mungkin.

"Kau bisa tidur dengan Ibu. Apa kau mau tidur dengan Sehun?" balas Mina yang tersenyum genit seraya mencubit sebelah pipi gadis itu gemas.

Raniya tersentak.

"Andwae!!! Aku pergi ke kamar ibu sekarang!" Raniya berbalik meraih perlengkapan tidurnya. Bantal, selimut,ponsel, headset, dan beberapa buku komik dibawanya dalam satu dekapan.

Baru hendak melewati pintu, sosok Sehun muncul sembari menjulurkan lidah yang langsung dihadiahi Raniya dengan pelototan. Bisa-bisanya dia mengejek orang yang memberikan kamar untuknya tanpa biaya sewa. Dasar tidak waras!

"Jangan sentuh apapun di kamar gue! Semua itu haram buat lo sentuh!" pekik Raniya setelah sampai di kamar Mina. Kamar keduanya bersebelahan, Raniya yakin betul Sehun mendengar pekikan suaranya.

"Gue gak minat nyentuh barang-barang lo!" gelegar suara Sehun menyahut dari ruang sebelah. Benar kan, Sehun jelas mendengarnya.

Raniya berdecih mendengar balasan Sehun barusan, sudah numpang cowok itu masih saja angkuh. Benar-benar tidak tahu diri.

***

Sehun berniat memasuki kamar Raniya setelah mendapat paksaan Mina. Sehun berkali-kali mengelak dan lebih memilih tidur di sofa ketimbang adu mulut dengan Raniya. Tapi setelah Mina kembali datang dengan bantal dan sebuah selimut ditangannya, Sehun tidak bisa menolak.

"Masuklah. Tidak apa gunakan kamar Raniya. Diluar dingin, aku khawatir kau akan sakit jika kau tidur disini. Apa kata fansmu nanti jika aku tidak becus merawat idol mereka."

"Nee. Khamsahamnida ahjumma."

Sehun memindahkan bantal selimut itu kedalam dekapannnya. Ah, ibu dan anak itu benar jauh berbeda. Bagaimana mungikin ikatan sedarah itu bagaikan minyak dan air, sangat jelas bedanya.

Iris mata Sehun berkeliling merambati tiap inchi ruangan. Kamar berukuran kecil ini jauh berbeda dibandingkan unit apartemennya. Lebih mirip kamar yang dihuninya semasa trainee.

I Got A Crush [OSH X BJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang