39. It's a Long Time

312 50 6
                                    

Bukan ciuman, bunga, atau berlian yang membuktikan, tetapi kasihnya yang perlu kau perhitungkan.

***

Satu bulan berganti. Begitu cepat bagi sebagian orang tapi terasa begitu lamban bagi Raniya. Tapi entah mengapa hari ini berbeda. Waktu terasa begitu cepat berlalu ketika lelaki bertubuh jangkung ini beriringan melangkah dengannya seraya saling menggenggam tangan.

Istimewanya, kami tidak menggunakan atribut asing demi menghindari sorotan kamera. Disini aman. Sehun mengambil cuti tiga hari hanya untuk memboyong gadisnya ke kota teromantis di dunia--Paris.

Sudah setengah jam langit berubah gelap. Tapi nampaknya Sehun belum mau mengajak Raniya kembali ke hotel. Lelaki itu menghentikan langkahnya begitu sampai di tengah jembatan. Berkat cahaya lampu kerlap kerlip khas paris, dan jajaran gedung pencakar langit yang memancarkan sinarnya, Sehun nampak menawan dengan latar belakang itu. Tepat dari situ juga, Raniya dapat melihat jelas kemegahan menara eifel dari balik punggung Sehun.

Sehun tersenyum. Ia merapatkan genggaman tangan mereka. Lelaki itu mengayun-ayunkan tangan mereka ke kanan dan ke kiri seraya terkekeh kegirangan.

"Yuhuuu. Akhirnya aku bisa membawamu kesini. Hanya berdua." Sehun tersenyum puas.

"Aku senang kau membawaku ke sini."
Balas Raniya.

Sehun menghentikan ayunan tangan mereka lantas mengeratkan genggaman tangannya.

"Aku mencintaimu Raniya. Selalu."

Raniya terkekeh. Gadis itu bahkan menggelengkan kepalanya sembari tertawa.

"Ya! Kau sudah mengatakan itu puluhan kali hari ini Sehun. Aku sudah tahu. Aku juga mencintaimu."

Sehun ikut tertawa seraya menundukkan kepala. Sepertinya cowok itu tidak sadar bahwa dirinya telah menyatakan cinta sebanyak itu untuk hari ini. Sehun melepas genggamannya lantas memindahkan tangannya melingkar di pinggang ramping Raniya. Angin malam yang cukup kencang membuat helaian rambut gadisnya menari-nari. Begitu cantik ketika paras dewi itu diterpa  secercah sinar rembulan.

Sehun menyelipkan beberapa helai rambut gadis itu ke belakang telinga lantas melingkarkan lengannya lagi di pinggang Raniya.

"Jika pernikahan itu bisa diulang, aku akan mengulangnya. Agar kita mengawali hari pernikahan kita penuh cinta seperti sekarang. "

"Aku juga. Maaf jika dulu aku bukanlah istri yang baik untukmu. Tapi mulai sekarang, aku menjanjikan yang terbaik untukmu." Raniya menatap intens sepasang mata arjuna yang tepat berada di depannya.

"Ani. Kau sudah selalu yang terbaik."
Sehun semakin mempererat dekapannya kemudian memajukkan wajahnya hingga hidung lancip mereka saling menempel.

"Maaf aku membuatmu harus menyembunyikan semua ini. Agensi dan fansku---"
Kalimat Sehun tertahan begitu telunjuk Raniya mendarat dibibirnya.

"Ssttsss.. Aku mengerti. Aku sangat mengerti. Aku sudah terbiasa dengan penyamaran dan kencan sembunyi-sembunyi seperti ini. Jadi untukku, itu tidak masalah."

"Sudah ku katakan, kau memang yang terbaik."

Sehun mengembangkan senyumnya hingga kedua matanya membentuk bulan sabit. Sehun begitu terlihat bahagia. Raniya hanya tersenyum sembari mengelus rahang Sehun yang begitu tajam namun lembut.

"Raniya?"

"Um?"

"Berbaliklah. Seseorang mencarimu."

"Huh?"

Spontan Raniya memutar badannya. Gadis itu membelalakkan matanya hingga membulat sempurna. Bagaimana tidak, sebuah badut cony yang tengah memegang bunga dan menenteng sebuah bingkisan berada tepat di balik punggungnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Got A Crush [OSH X BJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang