17. Stuck Destiny

209 61 29
                                    

Tiap kali menatapmu, tiap kali ku berharap takdirku adalah 'kamu'. Tapi, bagaimana jika takdir itu telah sampai?  Akankah kau mengatakan 'aku' sebagai takdirmu jua?

***

Sehun kembali memasuki mobil setelah mengendurkan kerah kemejanya. Syuting iklan kali ini memakan waktu lima jam. Manajer Kim ikut memasuki mobil begitu artisnya menghilang dari jarak pandangnya.

"Kau tidak ikut rapat untuk syuting besok?"

"Tidak perlu. Aku terima saja keputusan mereka. Antarkan aku ke alamat itu lagi."

"Kau yakin?"

"Nee." Sehun menangguk lantas Manajer Kim menyerukan nama sang supir untuk segera memasuki mobil.

Sehun belakangan ini selalu dibuntuti manajer Kim kemana pun ia pergi. Alasannya simple, dia yang paling memiliki ego tinggi dibandingkan member lain mengingat ia memang seorang maknae di groupnya, sehingga perlu pengawasan ekstra.

"Jadwal ku hanya sampai besok kan? Hari ke empat hingga genap satu pekan, aku bebas."

Manajer Kim menaikkan alis sambil menoleh ke jok tengah tempat Sehun terduduk.

"Kau dibolehkan tinggal selama sepekan. Tapi aku harus terus mengikutimu."

Sehun menghela napas berat setelah menghentakkan punggunya pada sandaran kursi. Seperti yang ia duga, ia pasti tidak diperbolehkan menghabiskan liburan singkatnya seorang diri.

***

Sehun menutup pintu mobil begitu mobil van itu berhenti di sebuah pekarangan rumah sederhana. Ya, ia kembali ke rumah Mina untuk menagih janjinya untuk memberikan petunjuk. Tas ranselnya juga masih ia tinggal di dalam kamar Raniya. Semoga saja gadis itu tidak membuangnya.

"Chogiyooo. Raniya!" jerit Sehun dari sebrang pagar setelah mencoba menekan bel yang tak kunjung mengeluarkan bunyi.

"Oh. Sehun! Sebentar." wanita paruh baya yang masih menggunakan apron itu muncul dari balik pintu lantas kembali bergegas membukakan pagar untuknya.

"Masuklah. Raniya masih tidur. Dia bilang dia tidak bisa tidur semalam."

Sehun mengekor punggung Mina yang lantas menghempaskan bokongnya pada ujung sofa.

"Tidak apa-apa ahjumma. Aku hanya perlu menanyakan alamat ini. Kau tahu panti disekitar sini?"

Sehun mengangsurkan ponsel yang bertuliskan alamat sebuah panti asuhan pada Mina. Mina menaikkan sebelah alis sebelum menyambar ponsel.

"Panti ya?" Mina memberi jeda sejenak sebelum melanjutkan. "Apakah kau kenal salah satu pengurusnya? "

"Nee.. Lee Shi Nam. Tapi para penghuni panti sering memanggilnya Shin Eomma. Kau mengenalnya? "

"Ah! Mama Shin! Panti itu sudah lama pindah ke belakang desa. Sebentar, akan ku bangunkan Raniya untuk mengantarkanmu."

Baru Sehun hendak mengatakan tidak, tapi Mina sudah memasuki kamar Raniya tanpa mengetuk pintu. Sehun jelas mendengar celotehan ibu dan anak yang saling beradu argumen dalam kamar.

'Aku masih ngantuk eomma! Semalaman aku bahkan tidak bisa tidur!'

'Tapi ini sudah siang, kau kan sudah kembali tidur di kamarmu sejak Sehun pergi tadi pagi!'

I Got A Crush [OSH X BJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang