34. A Liar or Not ?

147 38 16
                                    

Kalian pernah percaya pada manusia?
Jika iya, jelaskan apa yang membuat kalian percaya pada mereka?
Karena setahuku mereka lebih sering berkhianat.
Tapi entahlah, aku akan mencoba.

***

"Lo tinggal disini? Bukannya ini unit Sehun?" gadis itu nampak menganalisa Raniya yang masih mematung di bingkai pintu.

"Oh iya, kenalkan. Gue Sandara. Lo?" imbuhnya lagi.

Raniya mulai mengerjapkan mata. Entah mengapa rasanya gadis itu merasa terusik ketika Sandara begitu sumringah menyebut nama lelakinya. Tapi begitu menemukan senyuman gadis itu, entah mengapa Raniya merasa Sandara adalah gadis baik hati.

"Gue Raniya. Ah iya, gue disini karena gue asprib barunya Sehun." Raniya mengulurkan tangannya dengan senang hati Sandara meraihnya seraya menarik senyumnya.

"Akhirnya kita berkenalan ya. Kita sudah pernah bertemu waktu itu tapi aku lupa menanyakan namamu. Mianhae." lirihnya.

"Ah,  aniya! Gue bukanlah orang penting. Jadi gak masalah, santai saja." Raniya menggedikkan bahunya santai.

"Lo lagi ada perlu? Sepertinya lo udah merias diri untuk pergi."

"Ah, cuma untuk kuliah."

Sandara menghela napasnya sebelum kembali menatap Raniya dengan sorot terluka.

"Yah, sayang banget. Padahal gue baru aja mau ngajak lo ngobrol-ngobrol."

"Mwo?" Raniya membulatkan matanya tak percaya. Bagaimana bisa seorang idol wanita mengajaknya berbincang hanya dengan seorang asistant pribadi idol lainnya.

"M-mwo? Wa-waeyo?" gagap Raniya membalas.

"Aniya. Hanya saja gue berhutang budi karena waktu itu sempet nitipin bingkisan ke lo. Ya, gue rasa kita bisa menjadi teman. Benarkan chingu?"

Sekali lagi Sandara mengembangkan senyum terbaiknya lantas bergelantungan manja disalah satu lengan Raniya. Entah sihir apa yang digunakan cewek itu hingga Raniya justru manggut-manggut sendiri. Raniya seakan terhipnotis untuk melupakan kejadian Sehun yang pernah dipeluk gadis yang kini sedang bergelayut manja dilengannya.

Raniya tidak tahu harus bersikap seperti apa, yang jelas, dia sedang membawa nama Sehun. Sebagai aspribnya, Raniya tentu harus menjaga etika dengan rekan Sehun lainnya sesama idol atau profesi apapun. Menurutnya, selama mereka rekan Sehun, Raniya harus menjaga sikapnya dengan baik. Begitupun dengan wejangan manajer Kim yang pernah menasehatinya di dalam mobil. Katanya, nama Sehun ikut dipertaruhkan, manajer dan staff pribadi Sehun lainnnya harus menjaga attitude jika mau terus bekerja dan menjaga karir Sehun tetap baik.

"Jadi, kita bisa ngobrol?"

Raniya tersentak, lantas mengerjapkan mata untuk tersadar dari lamuan sejenaknya.

"Ah, tentu. Mau ngobrol dimana?"

Sandara menjentikkan jarinya lantas mengaitkan lengannya di lengan Raniya sebelum menyeret gadis itu mengikuti langkahnya dengan senyum sumringah.

"Kita ke cafe di ground floor. Gue bakal traktir lo. Kajja!"

Raniya mengangguk, tubuhnya otomatis menyimbangi langkah Sandara yang berjalan disampingnya. Sesekali gadis itu melirik Sandara; hidung lancipnya, mata sabitnya, dan bibir tipisnya itu tampak terpahat amat sempurna. Raniya menghela napas berat ketika harus mengingat kenyataan bahwa Sandara adalah bagian masa lalu Sehun.

I Got A Crush [OSH X BJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang