10

4K 445 46
                                    

Mabuk
.
.
Jeongguk baru saja merebahkan dirinya di atas ranjang king size yang empuk dan nyaman saat ponselnya berdering menyebalkan. Seharian ini dia sibuk sekali sampai mengabaikan pacarnya yang pasti sudah membombardirnya dengan chat tak jelas dan panggilan-panggilan beruntun. Ingin rasanya Jeongguk mengumpati dosennya karena memberi tugas yang luar biasa memuakkan. Belum lagi praktikum yang diadakan mendadak dan dalam jangka waktu berdekatan.

'Satu minggu lagi, Jeon. Satu minggu lagi dan kau akan bebas sentosa dari kumpulan kegiatan laknat itu.' gerutunya dalam hati.

Ponselnya kembali berdering. Sekali dua kali Jeongguk mengabaikannya. Karena demi pacarnya yang seksi, Jeongguk ingin tidur!

Namun sepertinya semesta menolak keinginannya untuk tidur. Ponsel pintarnya masih menjerit menyebalkan.

Jimin..

"Ada apa?" sewotnya.

"Ya! Astaga! Lama sekali kau mengangkatnya!" protes Jimin. Jeongguk mendengus namun samar dia mendengar racauan tidak jelas suara berat menggemaskan yang dikenal Jeongguk.

"Apa Tae-hyung bersamamu?" tanyanya seraya merubah posisinya menjadi duduk.

"Ini yang ingin kulaporkan. Taehyung mabuk." lapor Jimin. Sesekali terdengar suara seperti 'Ya! Tae! Diam sebentar,' atau 'Astaga jangan kemana-mana atau Jeongguk bisa membunuhku!'

Jeongguk memijit pelipisnya yang mulai berkedut. "Dimana kalian? Dan apa yang kalian lakukan sampai singa itu mabuk?" tanyanya.

"Hanya kumpul bersama 95squad di klub dan--ASTAGA YOOK SUNGJAE! JANGAN BIARKAN TAEHYUNG MINUM LAGI!" Jeongguk sampai terkejut mendengar Jimin yang mendadak berteriak tanpa tahu diri.

"Dimana?" Jeongguk segera berdiri dan menyambar jaket beserta kunci mobilnya. Singanya harus segera diamankan sebelum dimangsa para rubah.

"Loves club."

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 saat Jeongguk berderap turun dari lantai dua rumahnya dan keluar. Mengejutkan sang ibu yang sedang makan camilan malam di teras bersama sang ayah.

"Kau mau kemana?" tanya ibunya.

"Menjemput singa mabuk calon menantu ayah dan ibu." jawab Jeongguk dalam satu tarikan nafas.

Jeongguk menyetir sambil kesetanan. Loves club letaknya lumayan jauh dari rumahnya sedangkan singanya harus segera diamankan. Sepanjang perjalanan Jeongguk merutuki siapapun yang membawa Taehyung kesana dan memberinya alkohol. Taehyung itu seperti bayi yang tidak bisa berada di tempat seperti itu dan tidak bisa minum alkohol. Minum seteguk saja sudah membuatnya meracau tidak jelas.

Begitu sampai, Jeongguk kembali mengumpat karena klub itu sedang ramai. Alhasil cukup jauh mencari tempat parkir. Dengan tergesa-gesa pemuda bertubuh atletis itu berlari memasuki klub.

Matanya menyorot tajam ke seluruh penjuru. Mencari kumpulan squad menyebalkan kekasihnya. Merasa tak bisa menemukan sekumpulan pemuda kelahiran 95 dalam jangkauan matanya, Jeongguk memilih menelepon Jimin.

"Dimana posisi kalian?" tanyanya bahkan sebelum Jimin mengucapkan kata pembuka.

"Lantai dua." setelah Jimin mengatakan posisinya, Jeongguk mematikan sambungan telepon mereka.

Merangsek membelah kumpulan orang yang sedang berjoget mengikuti musik yang disajikan. Menggeram marah saat beberapa kali langkahnya dihadang oleh makhluk-makhluk astral yang tampaknya tertarik one night stand dengannya.

Jeongguk nyaris saja menghambur meja tempat 95squad berkumpul begitu tiba disana. Bagaimana tidak, kekasihnya memakai pakaian yang benar-benar menguji keimanan dan kesabarannya.

Nano-nano KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang