25

2.2K 272 24
                                    

Beautiful Liar
.
.

Dering ponsel di pagi hari adalah rutinitas wajib yang harus dilalui oleh seorang pemuda manis bernama Kim Taehyung. Tepat pukul tujuh pagi akan ada seseorang yang merelakan diri meneleponnya. Terus begitu sampai Taehyung mengangkat panggilan masuk.

"Hng ...." gumam Taehyung begitu ponselnya menempel sempurna di telinga.

/"Hey, bangun, sayang. Sudah pagi."/ dan seperti biasa, suara lembut itu akan menjadi suara pertama yang didengar Taehyung.

"Iyaaa," jawab Taehyung kemudian menguap.

/"Hari ini ada jam kuliah jam berapa?"/ tanya seseorang di seberang telepon.

"Siang. Jam dua belas dan jangan coba-coba menyuruhku bolos, Jeon Jungkook. Profesor Kim bisa mencoretku dari daftar mahasiswa jika kau melakukan itu." gerutu Taehyung.

Si penelepon yang bernama Jungkook itu tertawa, /"Baiklah-baiklah. Aku akan menjemputmu nanti."/

"Tidak perlu!" jawab Taehyung cepat. "Maksudku, jam sepuluh nanti aku pergi ke perpustakaan jadi kau tak perlu menjemputku. Aku pergi bersama Jimin kalau kau mau tau."

/"Hahh~ kenapa jam sepuluh? Aku ada kuis dan tidak bisa menjemputmu, Tae-hyung."/ gumam Jungkook. Ada sedikit rasa kesal dalam suaranya.

"Tidak perlu dijemput. Aku kan bersama Jimin. Sepulang kuliah kau bisa menjemputku di kelas, bagaimana?" Taehyung mulai menawar.

/"Baiklah aku akan menjemputmu di fakultasmu."/

"Oke, call! Cepat mandi. Kau ada kuliah pagi kan?"

Jungkook tertawa, /"Baiklah kalau begitu. Kututup, ya."/

Taehyung langsung mematikan sambungan teleponnya. Kemudian melempar ponselnya ke sisi tubuhnya. Matanya terpejam.

"Lumayan. Beberapa jam tanpa Jungkook." gumamnya.

.
.

Taehyung terlihat menyibukkan diri di depan laptop miliknya. Menjadi mahasiswa tingkat akhir memang penuh perjuangan. Hari-harinya diisi dengan duduk di depan laptop, ke perpustakaan dan membaca berbagai buku.

Tapi kali ini Taehyung merasa tenang. Dia tidak perlu lagi merengek dan berwajah cemberut hanya untuk mendapat ketenangan. Biasanya tiap dua puluh menit dia  akan melayangkan protes dengan bibir mengerucut saat Jungkook terus memandanginya.

Taehyung risih. Dia tidak terlalu suka saat Jungkook mulai melakukan perhatian berlebih untuknya. Jungkook memang manis dan tipikal pria yang memperlakukan kekasihnya dengan luar biasa lembut. Tapi Taehyung tidak suka berlebihan.

Sedikit banyak Taehyung jadi merasa bersalah pada Jungkook. Tapi dia tidak memiliki pilihan lain atau akan timbul sesuatu yang merugikan. Itu yang dikatakan oleh teman-temannya.

Teman-temannya terlalu memikirkan Jungkook hingga mereka tanpa sadar mengabaikan Taehyung. Padahal Taehyung juga terluka disini. Tapi sekali lagi Taehyung sudah terbiasa.

Sejujurnya Jungkook itu pemuda yang luar biasa baik. Selalu bersedia melindunginya dan selalu memanjakannya. Taehyung sama sekali tidak kekurangan perhatian dari Jungkook.

Hebatnya lagi mereka sudah bertahan selama dua tahun. Tentu saja dalam perjalanannya tidak selalu dilalui dengan manis. Beberapa kali Jungkook dan Taehyung bertengkar. Namun hanya bertahan dua sampai tiga hari.

Jungkook yang tidak tahan jika saling menjauh. Hatinya tidak tenang.

*************

Taehyung baru saja akan memasukkan buku catatan dan alat tulisnya saat Jungkook berhambur masuk lalu duduk di kursi depannya. Wajah Jungkook cerah sekali. Senyumnya yang tampan tidak pernah luntur di depan Taehyung.

Nano-nano KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang