11.

3.6K 436 18
                                    

Little things
.
.
Jungkook dan Taehyung itu pasangan muda yang terlihat adem ayem. Dalam artian tidak terlalu berlebihan mengumbar kemesraan yang membuat iri seluruh dunia.

Mereka jarang sekali melakukan skinship yang mencolok. Hanya sekedar saling menggandeng tangan saja sudah menunjukkan betapa manisnya mereka.

Mereka juga bukan pasangan posesif yang membatasi pasangannya untuk berteman. Taehyung dengan santai membiarkan Jungkook berkeliling dengan Nayeon karena mereka satu kelompok. Begitu pun Jungkook yang membiarkan Taehyung menginap dua hari di rumah Jennie karena mengerjakan proyek yang juga berkelompok.

Taehyung tak menuntut Jungkook untuk terus menghubunginya 24/7. Jungkook juga tidak menuntut Taehyung untuk selalu berada dalam jarak pandangnya. Hei, mereka punya kegiatan masing-masing.

"Tae, apa kau tak takut Jungkook berselingkuh? Kau tau Nayeon menyukai pacarmu kan?" tanya Jimin suatu hari.

"Memangnya kenapa? Lagipula Nayeon tau siapa kekasih Jungkook," Taehyung menjawab kalem. "Dan lagi, aku percaya pada Jungkook-ku, Chim."

Disisi lain, Jungkook juga mengatakan hal yang sedikit sama.

"Aku sering melihat Taehyung pergi bersama Jennie atau Minjae." lapor Yugyeom suatu hari.

"Yah, Taehyung sedang sibuk dengan proyek bersama kelompoknya. Dan mereka berdua teman sekelompok Taehyung." jawab Jungkook tanpa melepas pandangan dari kegiatannya menulis.

"Kau tidak takut Taehyung selingkuh?"

Jungkook tertawa, "Aku mengenal Taehyung-ku, temannya memang banyak tapi hatinya hanya satu. Dan itu untukku."

Yugyeom melongo, "Tumben kau berkata begitu. Aku ingat saat kalian pertama kali pacaran, kau luar biasa posesif Jeon."

"Anggap saja aku masih belum dewasa. Taehyung menceramahiku banyak hal tentang itu," Jungkook menutup bukunya. "Taehyung memberiku kepercayaan penuh untuk bergaul dengan siapapun. Jadi aku juga melakukan hal yang sama. Memberinya kepercayaan penuh padanya untuk bergaul sembari aku menjaga kepercayaannya padaku." jawabnya kemudian bangkit dan tergesa pergi.

Sebenarnya, selain saling memberi dan menjaga kepercayaan masing-masing, mereka punya satu hal kecil yang membuat siapapun akan merasa iri setengah mati.

"Kookie~ cepat mandi lalu kita makan malam. Aku sudah membuatkan makan malam untukmu." Taehyung menyambut Jungkook dengan tampilan yang sudah wangi dan terlihat manis. Sangat manis.

Mereka tinggal berdua. Dan seperti sudah kebiasaan, Taehyung akan pulang duluan dan memasak untuk Jungkook. Kemudian berbenah diri dan tampil begitu manis di depan Jungkook. Hanya di depan Jungkook saat pemuda itu pulang.

Dan Jungkook akan pulang tepat pukul 7 malam setelah berkutat dengan kuliah dan pekerjaan di kantor ayahnya. Disambut dengan begitu manis oleh Taehyung. Memeluk tubuh tinggi kekasihnya dan menyempatkan diri mencium kening Taehyung sebelum mandi.

Hal kecil yang mereka lakukan adalah saling bercerita setelah makan. Entah itu di balkon, di depan televisi, atau di kamar. Mereka akan mengambil waktu khusus berdua dan saling berbicara. Mengabaikan segala pekerjaan dan ponsel hanya untuk waktu mereka berdua.

"Kau tau,"

"Tidak." dengan jahil Jungkook memotong perkataan Taehyung. Membuat Taehyung mencebik kesal kemudian menggigit lengan yang dia jadikan bantal. "Akh! Sakit, Tae."

"Biarkan. Siapa suruh memotong ucapanku," sungut Taehyung.

"Iyaa maaf, love. Jadi, apa yang dialami pacarku hari ini?" tanya Jungkook sambil merapikan rambut Taehyung.

Taehyung kembali memamerkan senyum menggemaskannya hingga membuat Jungkook mencuri ciuman sebentar. Kemudian menceritakan semua hal yang dia lalui hari ini. Mulai dari proyeknya yang sebentar lagi selesai, Jimin yang mengeluh rindu kekasihnya yang pulang ke Daegu, sampai sepupu Jennie dari Thailand yang sering mencubiti pipinya dengan brutal. Sesekali Jungkook tertawa mendengar omelan Taehyung saat menceritakan moment menyebalkannya.

Jungkook menyimak semua cerita Taehyung tanpa terkecuali. Sesekali tertawa dan menanggapi jika Taehyung meminta tanggapannya. Ah, tatapan Jungkook yang memandang langsung ke dalam mata Taehyung juga menjadi nilai plus kegiatan kecil mereka. Tatapannya begitu lembut sarat akan cinta dan puja.

Setelah Taehyung selesai bercerita, giliran Jungkook bercerita. Menceritakan semua hal yang dilaluinya hari ini dengan mata menatap lurus ke arah Taehyung yang juga memandangnya tertarik, menggemaskan. Mulai dari tugas kelompoknya yang mendapat apresiasi besar dari dosen, Nayeon yang akhirnya move on sejahtera, Yugyeom yang merecokinya dengan pertanyaan kapan Jungkook akan melamar Taehyung sampai ayahnya yang bertanya kapan Jungkook akan membawa Taehyung ke rumah mereka lagi.

"Ah, dalam waktu dekat ini aku masih sibuk," Taehyung menghela nafas menanggapi pertanyaan ayah Jungkook.

"Aku sudah berkata begitu pada ayah. Dan sepertinya akhir pekan ini mereka akan kemari. Menjenguk calon menantu kesayangannya katanya."

Taehyung tersenyum lebar mendengar ucapan Jungkook. Membayangkan bagaimana ramainya apartemen mereka nanti jika kedua orang tua Jungkook datang.

"Oh, bagaimana pacar baru Nayeon?" tanya Taehyung tiba-tiba.

"Dia kakak tingkat kami. Sempat beberapa kali ikut pergi bersama saat kerja kelompok."

"Akhirnya dia menemukan orang yang tepat untuknya," ujar Taehyung.

"Memangnya kenapa?"

"Setidaknya dia tidak lagi dianggap pihak yang akan merebutmu dariku. Padahal Nayeon baik, tapi mereka seenaknya saja menyimpulkan." Taehyung merapatkan dirinya.

Jungkook mengangguk menyetujui. Karena pada dasarnya gadis itu memang baik.

Taehyung tidak khawatir jika Jungkook menceritakan Nayeon hari ini karena pacarnya hanya bercerita seperti biasa. Apalagi mata Jungkook selalu terpaku padanya. Menandakan Jungkook seribu persen jujur.

Hampir empat tahun berkutat dengan ilmu psikologi membuat Taehyung sangat tau kapan orang jujur dan berbohong padanya. Dan sampai sekarang, Jungkook tak pernah bohong padanya. Dari tatapan mata hingga bahasa tubuh pemuda itu begitu jujur padanya. Itulah kenapa Taehyung bisa meletakkan kepercayaannya secara penuh pada Jungkook.

Taehyung sendiri tidak pernah sekalipun berbohong pada Jungkook. Dan Jungkook tau itu. Mereka sama-sama saling menjaga kejujuran dan kepercayaan.

Mau sebanyak apapun teman yang mereka miliki, mereka tidak akan pernah takut jika salah satu akan berkhianat. Karena obrolan tiap malam yang mereka lakukan setiap malam sudah membuktikan jika tidak pernah ada kebohongan diantara mereka.

Hal kecil seperti itu yang membuat hubungan mereka jauh dari masalah berbahaya terkait perselingkuhan. Masalah yang sering mereka hadapi hanya perbedaan pendapat kecil yang bisa diatasi dengan mudah.

Oh, dan rindu yang sering sekali muncul saat mereka berpisah.

Sesederhana itu.
.
.
.
.
END

Dibuat ditengah rasa ngantuk nunggu jam ujian selanjutnya. Terima kasih buat semua komen, vote, dan semuanya dari kalian 😚😚

Nano-nano KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang