Pulang
.
.
.
Hari ketujuh sejak Taehyung pergi bertugas. Dan hari ketujuh pula Jungkook sibuk dengan pikirannya sendiri setiap malam. Tak ada yang dilakukannya selain memikirkan Taehyung.Apa Taehyung sehat?
Apa pemuda itu baik-baik saja?
Apa tidak ada sesuatu hal yang buruk terjadi padanya?
Jungkook tidak akan berpikir apa Taehyung selingkuh atau tidak. Hell, mereka sudah sangat mengerti masing-masing. Termasuk bagaimana dalam dan tulusnya perasaan satu sama lain.
"Ya Tuhan," gumam Jungkook sembari mengusap wajahnya. Sebentar lagi dia ada jadwal operasi jadi sebisa mungkin dia harus fokus.
Jungkook kembali memandangi foto Taehyung yang dia letakkan di meja kerjanya. Senyum pemuda yang dicintainya begitu menggemaskan dan menenangkan. Jungkook selalu suka melihat Taehyung tersenyum.
"Aku tak tau kau bisa membuatku jatuh sedalam ini, Tae." gumamnya lelah.
.
.
.
Jungkook menghentikan langkahnya saat mendengar obrolan antara kepala rumah sakit tempatnya bekerja dengan direktur rumah sakit yang menyebutkan salah satu dokter tak sengaja terkena tembak. Disitu Jungkook mulai gemetar."Dokter, apa benar salah satu tim dokter terkena tembak?" tanya Jungkook langsung. Entah sopan atau tidak yang jelas jantungnya sudah bergemuruh.
Sepenuh hati Jungkook berharap jika dokter itu bukan Taehyung-nya. Setidaknya dia tidak akan merasa begitu khawatir hingga membuatnya kehilangan akal. Sungguh, Jungkook tidak akan pernah mau menerima kabar sesuatu hal buruk menimpa pemuda kesayangannya.
"Ah, Dokter Jeon," kepala rumah sakit tampak melirik direkturnya. Menimbang apakah perlu atau tidak memberitahu dokter muda ini.
"Dokter Shin!" tanpa sadar Jungkook membentak dokter senior itu. "Kumohon. Setidaknya aku tau jika dokter yang tertembak itu bukan seseorang yang berharga bagiku," mohonnya.
Direktur rumah sakit tersenyum teduh seolah menenangkan Jungkook, "Tenanglah, Dokter Jeon. Dokter Kim Taehyung tidak terluka. Bahkan menurut informasi yang kudapat, dia turut membantu mengobati Dokter Kang."
Jungkook merasakan beban imajiner yang teramat berat di pundaknya meluruh begitu saja. Dokter itu baru sadar jika dia sempat menahan nafasnya. Setidaknya Taehyung-nya baik-baik saja.
"Lalu, bagaimana kondisi Dokter Kang?" tanya Jungkook. Dokter Kang juga termasuk dokter senior terbaik. Dokter itu juga merupakan dokter pengawasnya semasa magang.
"Pelurunya menggores perut Dokter Kang. Tidak terlalu dalam tapi darahnya cukup banyak." ucap direktur.
"Dokter Kim Seokjin dan Dokter Kim Taehyung sudah membantu menanganinya." lanjut Dokter Shin.
Jungkook mengangguk mengerti. Kemudian dia sedikit berbincang tentang keadaan tim dokter yang dikirim kesana. Modus menanyakan keadaan Taehyung sebenarnya. Dan setelahnya Jungkook memilih berpamitan kembali ke ruangannya.
"Dokter Jeon," panggil Dokter Shin. "Kau adalah orang yang pertama kali kami kabari jika sesuatu terjadi pada Dokter Kim Taehyung." ucap lelaki itu saat Jungkook menoleh.
Jungkook hanya tersenyum kemudian membungkukkan tubuhnya.
Nyatanya ini baru satu minggu. Dan Jungkook sudah begitu merindukan Taehyung. Terlebih setelah mendapat kabar seperti itu. Walaupun Taehyung dalam kondisi luar biasa baik, tapi Jungkook tetap mengkhawatirkannya.
Andai saja dia tidak terikat jadwal operasi yang padat hingga bulan depan -termasuk operasi di dua rumah sakit lain- sudah dipastikan dia akan terbang menyusul ke tempat Taehyung berada.
![](https://img.wattpad.com/cover/137269684-288-k530345.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nano-nano KookV
Fiksi PenggemarKumpulan cerita KookV guna mengisi kegabutan yang menyerang. Nano-nano isinya. Manis asem asin.