Lets break up
.
.
Jungkook melihat bagaimana Taehyung tertawa dengan teman-temannya. Ah, sebenarnya Jungkook tak ingin melihat tawa indah itu menghilang. Dia tak ingin wajah berseri itu terlihat murung. Apalagi dihiasi luka.
Jungkook tak punya pilihan lain. Keputusannya sudah mantap. Tekadnya sudah bulat. Tidak bisa ditawar apalagi dirubah. Lebih baik dirinya hancur daripada melihat Taehyung menderita.
"Jungkookie~" ah, pemilik seluruh hati Jeon Jungkook datang.
Jungkook tak menjawab sapaan Taehyung. Matanya menatap lekat Kim Taehyung yang tampak sangat cantik hari ini. Sebenarnya Taehyung selalu terlihat cantik bagi Jungkook. Jungkook ingin selalu menatap wajah ini. Jungkook ingin selalu berada di samping Taehyung. Melindunginya, memeluknya, menciumnya, memanjakannya, dan ... membahagiakannya.
"Hey, Jungkookie? Ada apa?" tanya Taehyung saat Jungkook hanya diam menatapnya dalam. Sejujurnya itu membuat Taehyung berdebar.
"Hyungie,"
"Ya?"
Tidak. Jungkook tak sanggup mengatakan hal itu di depan Taehyung. Dia tak ingin melihat Taehyung menangis. Tapi mau bagaimana lagi, Jungkook harus melakukannya. Jungkook harus segera melepas Taehyung. Demi pemuda itu sendiri.
"Jeon Jungkook!" pekikkan Taehyung membuat Jungkook tersadar. Kekasihnya itu merengut karena diabaikan.
"Hyung, ayo kencan."
Jungkook menggenggam tangan kurus itu dengan erat. Terakhir. Biarlah ini menjadi saat terakhirnya bersama Taehyung sebagai sepasang kekasih. Selanjutnya Jungkook akan melepas genggaman ini untuk selamanya.
Mereka memutuskan pergi ke kafe Mouse Rabbit. Mengingat ini sudah sore dan Jungkook tak sempat memikirkan lokasi kencan mereka. Yang ada di pikirannya hanya mengajak Taehyung pergi untuk mengakhiri hubungan mereka.
Sesudah memesan makanan dan minuman, mereka duduk di spot paling ujung dekat jendela. Karena hanya itu tempat duduk yang tersisa. Hari Sabtu memang waktu yang pas untuk pergi ke kafe. Entah itu untuk berkumpul dengan teman-teman atau hanya sekedar pergi dengan kekasih.
Keduanya duduk berhadapan. Jungkook masih menggenggam tangan Taehyung. Erat. Seolah jika genggamannya longgar maka Taehyung akan menghilang.
Taehyung hanya menghela nafas saat melihat lagi-lagi Jungkook terdiam. Sibuk dengan pikirannya sendiri. Taehyung mengeratkan genggaman kekasih tampannya itu. Dan berhasil, Jungkook mengerjapkan matanya kemudian menatap Taehyung.
"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Taehyung lembut.
Jungkook kembali memandang Taehyung dalam. Tidak. Dia tidak sanggup mengucapkan kata keramat itu. Dia tidak sanggup membayangkan hidupnya tidak akan sama lagi jika Taehyung tidak berada di sisinya. Dia tidak sanggup membayangkan air mata yang mengalir dari mata indah kekasihnya, pemuda yang sangat dicintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nano-nano KookV
FanfictionKumpulan cerita KookV guna mengisi kegabutan yang menyerang. Nano-nano isinya. Manis asem asin.