29

1.2K 140 7
                                    

29

.

Seoul, 5 pm

Taehyung tidak pernah tahu jika menghabiskan waktu di tepi Sungai Han saat sedang patah hati adalah pilihan terbaik. Semilir angin dan terpaan matahari membuat perasaannya sedikit lebih baik. Lebih baik disini adalah Taehyung jadi bisa menangis.

Dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya dan lagu yang mengalun adalah lagu favoritnya.

Entah sudah keberapa kalinya Taehyung menghela nafas panjang. Rongga dadanya yang sedari tadi terasa sesak kini seolah ingin meledakkan diri. Semua kalut dalam dirinya seolah berlomba membunuh nalarnya.

"Hey!" tepukan di pundaknya membuat Taehyung terlonjak.

Belum sempat dia mencerna siapa yang menepuk pundaknya dan belum sempat dia menghapus air mata yang tanpa sadar mengalir deras, Taehyung sudah didekap erat oleh seseorang. Aroma parfum yang sangat dia kenal membuat tangisan Taehyung kembali deras.

Tak ragu lagi, Taehyung mendekap sosok jangkung yang memeluknya. Meraup sebanyak-banyaknya ketenangan yang ditawarkan orang itu padanya. Sesekali tangisnya terdengar seperti anak kecil.

"Sshhh~ aku disini. Tenanglah," bisikan lirih ditambah elusan lembut di kepalanya membuat Taehyung perlahan merasa tenang.

Sekitar lima belas menit mereka dalam posisi berpelukan. Taehyung sudah tidak menangis tapi dia enggan melepaskan pelukan Jungkook, orang yang memeluknya sekarang. Toh Jungkook malah membuatnya nyaman dalam pelukan.

"Kenapa kau bisa tahu aku disini?"

"Insting, sayang." Jungkook menjawab asal yang dihadiahi cubitan kecil di perutnya.

"Menyebalkan sekali," gerutu Taehyung.

"Bukankah sudah kubilang jika kau sedih maka kau harus menghubungiku? Kenapa malah pergi dan bersedih sendiri?" omel Jungkook kesal.

Taehyung diam. Tak ingin menjawab. Lebih tepatnya tak tau apa yang harus dia jawab.

"Kenapa hm?" tanya Jungkook lembut.

"Aku melihatmu tadi. Makan di cafe bersama wanita itu," Taehyung mulai bercerita sembari merubah posisinya menjadi bersandar pada Jungkook. "Berlebihan tidak kalau aku bilang aku cemburu?"

Jungkook sontak menghadapkan dirinya pada Taehyung. "Kau cemburu? Serius? Oh my God! Thanks God akhirnya kau mengaku kalau kau cemburu."

Taehyung merengut saat Jungkook malah menciuminya tanpa henti, "Hyung~"

"Astaga, sayang. Serius kau cemburu? Dia sepupuku, baby. Somi adalah sepupuku."

"Sepupu? Serius? Tapi kalian dekat sekali!" Taehyung masih mendebat.

Jungkook tertawa kecil lalu mencuri kecupan di bibir kekasihnya, "Yes. Kami tak sengaja bertemu disana. Dia sedang menunggu tunangannya dan aku sedang menunggumu, tau. Kau pasti lupa kalau kita ada janji kencan, hm."

Taehyung terdiam sebentar kemudian meringis merasa bersalah. Efek lelah karena pekerjaan dan atasannya yang membuat moodnya memburuk membuat Taehyung jadi berpikir macam-macam. Niat hati ingin bertemu kekasihnya lalu bercerita tentang kekesalannya menguap begitu saja begitu melihat Jungkook bersama wanita lain.

"Ehehehe maafkan aku, Kookie."

Jungkook menyentil kening Taehyung, "Untung Jimin melihatmu disini lalu menghubungiku. Kau tau, by, Jimin bilang kau seperti orang putus asa,"

"Memang putus asa. Hampir saja aku kabur dari Seoul." ucapnya asal yang kemudian dihadiahi sentilan kecil di kening.

Jungkook memeluk kekasih nakalnya sembari menggerutu tentang Taehyung yang suka sekali menyimpulkan sesuatu sembarangan saat lelah begini. Untung sayang.

.

END

.

Eum, hai?
Apa kabar kalian?
Selamat memasuki bulan Oktober. Semoga bulan ini lebih baik, yes.

Sesuai yang aku omongin kemaren, aku mau mengusahakan diri buat produktif lagi hehe.
Dan masa produktif ku dimulai hari ini (semoga).

Jadiii aku mau nanya, kira-kira yang mana yang mau diduluin.

1. Light On My Darkness (ini ya ampun udah berumur 4 taun dan belum selesai sama sekali)

2. Hate You Love You (ini sebenernya mau aku rombak total biar gak kayak sinetron yang bertele-tele tapi liat nanti muehehe)


Aku lagi berusaha membangun feel buat kedua ff itu wkwkwkwk
Belajar lagi dari awal muehehe

Jaga kesehatan ya guys,
Jangan lupa minum vitamin dan pake masker kalo keluar. Oh iya sama patuhi protokol kesehatan juga yes.

See you~

Nano-nano KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang