Nino pov
"Wah no,selamet ya.."Ujar beberapa temen-temen sekelas gua yang gak sengaja berpapasan sama gua.
"Iya makasih."Jawab gua.
Semester dua ini,alhamdulillah gua berhasil mendapat peringkat satu dikelas.
Jujur,gua gak nyangka aja masa iya orang kayak gua bisa ranking satu.
Uas dua minggu yang lalu menurut gua gak sesusah uas semester 1 kemarin.
"NINOOOOOOO!!!" Teriak orang di belakang gua.Kayaknya sih banyak.
Ketauan dari derap kaki orang yang teriak manggil nama gua.'Minta traktiran nih..'
"Nino..Aduh,selamet ya..Gak nyangka gua lu bisa ranking satu."Ucap Diva.
"Iya No,gua sama Tika juga kaget pas liat papan tulis dan nama teratas itu lu."Tambah Lyla.
"Tapi No,jangan makasih,makasih aja donk..Traktir kita makan donk.Kalo udah kelas tiga nanti kan kita pasti udah jarang ketemu."Tambah Tika lagi.
'Kan traktiran'
Kata-kata terakhir di kalimat yang Tika ucapin tadi sukses buat gua diem dan mikir.
'Siapa yang bakalan jarang ketemu?'
Cukup lama gua diem,sebelum Lyla nepuk bahu gua."No!kok diem?" tanya Lyla dengan raut wajah yang bingung.
"Gimana traktirannya?jadi kan?"Tanya Diva."Ya ya ya ya..Traktir ya No.."Ucap Tika sambil naik turunin alisnya.
"Ekh..Ehh i..iya ayok kerumah gua."Ucap gua gugup."Ngapain ke rumah lo?"Tanya Tika "Iya ngapain?" Tambah Diva.
"Kan lo minta makan gratis ya udah ayok kerumah gua."Ajak gua.Jadi,yang tau orang tua gua yang punya usaha bakmie itu cuman Lyla aja..Bahkan Destri yang udah temenan sama gua aja gak tau kalo orang tua gua punya usaha bakmie.
"Ihh si Nino mah ngaco!"Ujar Diva."Div,Mama papa nya Nino tuh punya usaha bakmie di rumahnya."Jelas Lyla,dan terbentuk lah huruf 'O' di bibir Diva dan Tika.
"Lu bilang donk No!kan kita jadi gak bingung gini."Ucap Tika cengengesan.
"Iya,iya.Kapanpun kalian ke rumah gua,Spik aja dulu bilang cari Nino.Urusan makan mah gampil."Jelas gua ke Tika,Diva dan Lyla.
Duh,Ko gua gak tega ya liat mukanya Lyla.Kayak ada yang mau disampein tapi,ragu gitu.
"Okehh siap kalo gitu.Eh No,Lyl.Gua sama Tika duluan ya.Tuh bokal udah jalan ke arah parkiran,takut dia nyariin."Ucap Diva.
"Iya No,Lyl.Duluan ya Bye!!.Ayo Div." Ajak Tika dan dua saudara tiri itupun langsung jalan bersejajar menuju ke mobil papanya Diva,yang berarti ayah tirinya Tika.
"Lyl"
"No"
Ucap kita berbarengan,biasanya abis tragedi kayak gini gua sama Lyla bakalan ketawa.Tapi,kayaknya..
"Lo duluan.."Ucap gua.
"Ehmm..Urusan traktir biar gua aja yang traktir."Ucap Lyla."Loh,ko gitu?"Tanya gua
"Ya gimana ya,Jadi gini Mama gua ngasih gua voucher makan gitu,ditempat Mama gua kerja,kalo gak kepake kan sayang No.Ada 5 Voucher."Jelas Lyla dan gua cuman nganggukin kepala gua doank.
"Oh..Gitu,Eh Lyl.Em Nonton yuk!"Ajak gua semangat.Tapi,respon dari Lyla cuman garukan dibelakang tengkuk.
"No,sebenernya gua pengen ngomong ini sama Lo,tapi tadi ada Diva sama Tika."Ucap Lyla."Lo mau kemana Lyl?" Tanya gua to the point
Benerkan ada yang mau diomongin."Sorry banget nih No,gua nolak ajakan lo buat nonton.Tapi,gua mau ke Hongkong."
"Lo mau pindah?"Tanya gua."Eh..Eng--Enggak.Gua cuman main aja kesana.Lagian,liburan kemarin kan gua gak kesana."Jelas Lyla.
"Oh..Gitu,gak papa lah Lyl,Gua ngerti kok."Ujar gua.Jujur kecewa si,biasanya Kalo gua ngajakin Lyla jalan,kemanapun itu pasti di jawab dengan semangat,tapi ini..
"Lo,pengen kemana Lyl?"Tanya gua "Gua pengen kekelas,Lo sendiri mau kemana?"Tanya Lyla balik.
"Gua pengen ke taman belakang.Lo nyusul aja,lagian kayaknya Mama lo belum dateng kan?"
"Iya Mama gua belum dateng,gua cuman mau ngambil tempat pensil gua.Soalnya ketinggalan.Lo duluan aja gua nanti nyusul."Ucap Lyla.
Gua cuman nganggukin kepala dan langsung ngelanjutin langkah kaki gua yang terhenti karena tuntutan traktiran Diva dan Tika.
------------------------
'Hihihihi'
"Kayak ada orang yang cekikikan."Ucap gua sambil celingak celinguk.
Posisi badan gua masih sama saat gua dateng dan tiduran di rumput-rumput,untung sekarang gua lagi pake baju warna hitam.Coba kalo putih terus noda secuil,Bakalan ada perang dirumah.
Memejamkan mata dan menikmati angin sepoi-sepoi yang sekarang gua lakuin.Seolah-olah semua pikiran yang ada di otak gua tuh ilang dan terbang di tiup angin.
'Ahahahaa'
Tapi seketika gua langsung bangun daru tidur gua.Ngebuka mata gua selebar-lebarnya.
'Ahahahaha'
Ini dimana orang yang ketawa?.Tapi,suaranya berasal dari gudang lama punya sekolah,Jadi sekolah gua ini punya dua gudang yang lama itu berjarak 250 meter dari posisi gua sekarang,Lebih tepatnya persis masih satu lorong yang menuju ke taman sekolah.
Sedangkan gudang yang baru,ada di deket kantin.Gudang yang lama isinya semua sarana pendukung sekolah yang udah lama tapi belum rusak.Banyak yang bilang kalo disana itu hawanya beda dari semua tempat yang ada di sekolah.
Banyak yang bilang pernah ngeliat ini,itu.Ngedenger suara ini itu banyak lagi pengakuan-pengakuan yang diungkapkan,tapi gak ada satupun yang gua percaya,bahkan omongan Destri pun gak gua percaya.
Tapi sekarang,gua ngebuktiin itu sendiri.Gua berjalan mendekat kearah gudang lama itu tapi,
'Kucingku belang tiga..Hihihi'
Gua berhenti dan gak ngelanjutin langkah kaki gua.
Terdengar derap langkah kaki di dalam gudang.'itu anak kecil' Ucap Valen."Dari kapan lo disini?"Tanya gua ke Valen,beruntung gak ada orang sama sekali di taman ini.Kalo ada,bisa dibilang setres gua.
'Aku tau Nino!jangan mendekat!'
Ujar Valen sambil menggelengkan kepalanya.Entah sejak kapan.'Mereka' aka Elena,Valen,Asley(Cewek cina itu) dan cewek kembar di mimpi gua.
Mereka semua ada disini dan Mereka semua menggelengkan kepala mereka.
"Kenapa?" Tanya gua kepada mereka semua.
"Dia lebih berbahaya daripada kami semua Nino."Ucap Asley pelan-pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
ParanormalIni tentang Nino, anak laki-laki yang di cap aneh dan gila dan 'si murid pemalas' oleh seisi sekolah. Ini tentang Nino yang baru menyadari jika ia mempunyai kemampuan untuk melihat 'sesuatu' dari dimensi lain yang tidak bisa terlihat oleh manusia b...