Lyla's POV
"Gue dimana deh?."Tanya gua bingung.
Gua benar-benar gak tau dimana,ruangan gelap,cuman ada satu jendela kecil yang jadi sumber penerangan.
Gua pun berjalan menuju ke sumber penerangan itu,si jendela tadi.
Saat gua berniat untuk naik ke meja di dekat jendala,seseorang menepuk pundak gua.
"Nino!."Teriak gua dan langsung meluk Nino.Tapi,saat gua meluk Nino ada yang aneh.
Dia cuman diem,'biasanya balik meluk..'Ucap gua dalam hati.Guapun memutuskan untuk melepaskan pelukan gua.
Tapi,betapa kagetnya gua ketika gua melihat ternyata bukan Nino yang gua peluk.Tapi seorang cowok yang perawakannya mirip Nino,gua gak tau dia siapa karena dia nutup mukanya sama masker.
Gua pun berjalan mundur kebelakang dan merasa hembusan angin di rambut gua.Ternyata jendelanya udah kebuka,guapun buru-buru mencoba memanjat tembok untuk mencapai jendela itu.
Tapi,tanpa gua harus repot-repot manjat cowok tadi mengangkat gua dan mengarahkan gua ke luar jendela yang telah terbuka.'Ya tuhan,gua harus ngomong dulu sama Nino.'Ucap gua dalem hati.
"Tolong jangan di lepas!."Jerit gua ketika cowok itu melepas satu tangannya."Tolong,jangan dilepas.."Ucap gua lirih dengan air mata yang mulai menetes.
Tapi sebelum cowok tadi ngelepas satu tangganya,gua lihat di menyeringai dan diapun langsung melepas satu tangannya lagi dan membuka maskernya setelah membiarkan gua jatuh.
"Aaaaaaaaaaaa!!!!"
-------------
Guapun terbangun dari tidur siang gua dengan nafas yang terengah-engah.
Guapun mengambil handphone gua yang tergeletak manis di nakas.
'Diva nelpon?.'
Guapun menelpon balik Diva,tapi gak kunjung diangkat.Guapun melihat jam dan jam menunjukkan pukul 3 lewat 10.
Guapun buru-buru turun kebawah menuju ke dapur untuk membuat makanan karena gua belum makan siang.
"Mimpi aneh,kayaknya gara-gara gua belom makan deh."Gumam gua sambil memecahkan telor.
----------------
Nino's POV
"Nino!."Panggil seorang perempuan menghampiri gua,Lyla.
"Maaf ya,tadi gua ketiduran hehe.Lu udah mesen belom?."Tanya Lyla ke gua."Belom,gua nunggu lu aja."Jawab gua dan Lyla cuman menggeleng sambil tersenyum.
Lyla pun memanggil pelayan dan mulai memesan begitu pun gua.
"Kok lu gak beli makan Lyl?."Tanya gua."Hehehe,gua udah makan tadi dirumaj abisnya laper banget."Jelas Lyla.Guapun mengacak-ngacak rambut Lyla "Nino!rambut gua perawatannya mahal!."Protes Lyla ke gua.
"Oh iya,Lo mau ngomongin apa?."Tanya gua."No,kita nikmatin dulu makanan sama minuman yang kita pesen.Baru gua ngomong."Jelas Lyla.Dan menurut gua kayak ada yang di sembunyiin dari Lyla,dan saat gua nanya tadi dia kayaknya sengaja ngulur-ngulur waktu.
Gak lama makanan yang gua dan Lyla tunggu pun dateng.Kita pun menghabiskan makanan dan minuman kita dengan candaan,kadang Lyla curhat tentang keluarganya dan lain-lain begitupun gua.
"Jadi Lo mau ngomongin apa?."Tanya gua setelah menenggak minuman gua.Lyla pun menghela napas."Gua,bakalan pindah ke Hongkong."Ucap Lyla sekali tarikan napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO
ParanormalIni tentang Nino, anak laki-laki yang di cap aneh dan gila dan 'si murid pemalas' oleh seisi sekolah. Ini tentang Nino yang baru menyadari jika ia mempunyai kemampuan untuk melihat 'sesuatu' dari dimensi lain yang tidak bisa terlihat oleh manusia b...