Ada unsur 17+ nya sedikit.
🌸
Wajahnya sudah basah karena air mata, ia tak menyangka Revina memberinya pekerjaan seperti ini, menjadi wanita pemuas nafsu lelaki, demi apapun Melodi sudah menangis parah, menatap lelaki dihadapannya yang sempat menamparnya 2 kali karena Melodi selalu menghindar.
Lagi Melodi merasakan sakit disekitaran punggungnya karena lelaki tua itu memecut dirinya menggunakan ikat pinggang dari kulit asli, namun rasa sakit itu seakan tidak terasa karena ketakutan yang lebih mendominasi.
"Ampun pak, saya tidak mau!" Jerit Melodi.
"Hahahaha sekarang kamu tidak mau, nanti kamu bakalan ketagihan cantik."
"Tolong lepaskan saya!"
"Saya suka sekali dengan wanita yang begini, saya akan membuatmu menjerit keenakan dan meminta saya terus memompa kamu."
Tubuh Melodi semakin gemetar, ia semakin menjauh daei lelaki yang usianya lebih tua dari papanya itu.
"Tolong..." Lirih Melodi sambil terus menghindar.
Dan hap!
Melodi tertangkap, dengan sekali hentakan kemeja putih gading yang ia kenakan terlepas, jadilah tanktop putih polos yang kini menutupi tubuh indah Melodi.
"Akhhhh...." Jerit Melodi saat kepalanya terkantuk-kantuk ujung lemari dan ia terjatuh lemas.
"Menyerah sayang?"
Brukkkhhhhhhh
Melodi semakin lemah kepalanya semakin sakit dan berkunang-kunang, hingga akhirnya ia menyerukan sebuah nama, entah efek pusing yang amat mendera atau rasa rindu yang tertekan erat, yang jelas nama panggilan sayang itu sudah gatal ia ucapkan melalui bibirnya, walaupun nyatanya hatinya sering menggumamkan nama itu tentu saja berbeda rasanya.
"Aa!"
Selanjutnya hanya kegelapan yang menemani melodi, hati kecilnya berpasrah, mungkin bila setelah ini ia ternoda, ia akan bunuh diri saja!
🌸
Melodi mengerang, ia membuka sedikit matanya, pusing masih menjalar dikepalanya juga nyeri disekitaran punggungnya, lantas dengan tangan gemetar ia menyentuh bagian keningnya, sudah tertutup perban, ia mencengkram selimut tebal berwarna hitam yang menutupi tubuhnya, lalu menangis tersedu-sedu, dengan sekali hentakan ia membuka selimut itu.
Ia tidak lagi mengenakan tanktop putih tetapi sudah berganti baju, baju pria berwarna abu-abu yang nampak kebesaran di tubuhnya, celana sudah berganti menjadi celana pendek yang seharusnya selutut namun malah seperti celana yang panjangnya 3/4 bila dipakai olehnya.
Air mata terus membanjiri pipi Melodi, saat ia mendengar gemericik air dari arah kamar mandi.
Nggak! Ini gak mungkin kan?
"Nggak mungkin!" Jerit Melodi.
Terdengar suara air berhenti dan suara grabak grubuk dari kamar mandi, sedang melodi terus menangis kencang, ia yakin akan bunuh diri setelah ini, ia merasa sangat kotor dan jijik pada dirinya sendiri.
Saat pintu kamar mandi terbuka, Melodi menutup wajahnya, tangisnya malah semakin keras saja.
"Sher.. Lo kenapa Sher?"
Saat merasa sebuah tangan memegang pundaknya, Melodi semakin menjerit dan menghempaskan tangan itu.
"Sher! Tenang ini gue Nina!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hidden Badboy
RomanceMengandung unsur 17+ harap bijak dalam membaca. Dia yang begitu sempurna, nyatanya....