Belum diedit!
🌸
Salah satu kampus yang berada di Bandung utara, Universitas Kencana atau yang lebih dikenal dengan UK, sejak subuh tadi sudah ramai, teriakan komisi tata tertib membuat semua mahasiswa baru atau Maba mempercepat jalannya, ada juga beberapa dari mereka sudah olah raga pagi, seperti push up atau jalan bebek.
Semakin siang suasana semakin ramai, karena mahasiswa semester atas juga beramai-ramai kumpul dikampus, mereka memiliki spot-spot sendiri untuk menyaksikan 'pelatihan' bagi Maba.
"Ada cewek cantik banget asli!"
Kedatangan Farel yang tiba-tiba dengan membawa kabar cewek cantik membuat beberapa mahasiswa yang ada disitu antusias.
"Anak apa?"
"Sipil."
"Wih.."
"Gue udah minta panitia buat giring tuh cewek kesini, kali aja bisa di embat sama him, ya gak?"
Lelaki yang sedang memeriksa kameranya menoleh dan mengangkat bahunya acuh.
"Kalau him kagak mau, kita jadiin bahan taruhan aja, gimana? Aset nih aset!"
"Setuju!"
"Deal!"
"Setuju!"
Lelaki yang dipanggil him menatap mereka semua lalu menggeleng, "keterlaluan kalian, gila! Orangnya aja belum kalian lihat!"
Pucuk dicinta ulam pun tiba, seorang wanita dengan rambut dikucir 2 berjalan kearah mereka, membuat kumpulan lelaki itu menoleh dengan antusias.
"Wih cantik euy!"
Wanita itu tersenyum kikuk, sementara lelaki yang berkumpul tadi masih menunggu.
"Siang kak, saya Melodi, saya mau mencari kahim jurusan Teknik Mesin."
Kahim jurusan teknik mesin yang tadi memegang kamera dan juga dipanggil him oleh temannya, tiba-tiba saja menghentikan aktifitasnya pada kamera, ia mengenali suara ini, sangat...
Ia segera bangkit, dan berdiri, lalu segera menghadap wanita itu, sesaat keduanya terdiam, menikmati rindu yang kerap menyusup dan mengusik hari-hari mereka.
Mereka masih sama, perasaan mereka masih sama, yang berbeda kini adalah suasana diantara mereka juga keadaan yang semakin mendesak.
Mendesak mereka untuk tetap diam, mempertahankan ego mereka.
"Ehm.." suara deheman membuat mereka berdua tersadar.
"Saya melodi, saya mencari kahim jurusan mesin." Tanyanya pada lelaki yang berdiri tegak didepan dirinya.
"Saya Gibran, orang yang kamu cari, ada apa?"
Entah mengapa teman-teman Gibran dibuat melongo dengan jawaban lelaki itu, ada kelembutan dalam nada bicaranya, membuat mereka saling pandang tak percaya, biasanya Gibran memperlakukan wanita dan lelaki sama, Kecuali pada Nina.
"Saya diminta berikan ini sama Kaka, kalau Kaka Nerima dan kasih saya tanda tangan saya terbebas dari hukuman."
Gibran mengangguk dan mengambil satu tangkai bunga mawar putih dari tangan Melodi.
"Mana yang harus ditanda tangani?"
Melodi balik badan, ia membiarkan lalu menunjuk punggungnya, Gibran tersenyum dan menuliskan sesuatu disana.
"Sudah."
"Terima kasih a.. kak.." Melodi tersenyum, pun dengan Gibran, rasanya tangannya gatal ingin mengacak puncak kepala gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hidden Badboy
RomantiekMengandung unsur 17+ harap bijak dalam membaca. Dia yang begitu sempurna, nyatanya....