Sudah menjadi rahasia umum bahwa gadis bernama Melodi adalah satu-satunya wanita yang berhasil dibonceng oleh seorang Gibran Yusuf, selain itu gadis itu juga terkenal sebagai pusat dunia Gibran, walau mereka tak selalu bersama sebab semenjak kehadiran Melodi, lelaki itu menjadi lebih ramah dan mudah tersenyum.
Seantero warga kampus juga sudah tahu bahwa dibalik Melodi si pemegang beasiswa ia adalah putri dari Dirgantara Abimana, membuat siapa saja menjadi segan dan mendadak ingin berteman dengan gadis itu.
Seperti hari ini, lelaki itu sedang asyik menongkrong dengan teman-teman dan adik jurusannya, bila sebelumnya kehadiran dirinya hanya untuk diam sambil memainkan ponsel atau kamera saat tidak ada hal yang penting menyangkut kuliah atau organisasi nya, kali ini ia lebih banyak bicara walau hanya bergurau saja.
"Bintang eeq kuda!" Maki Farel pada Bintang.
Bintang terkekeh sambil melemparkan ponsel farel pada Tomi, "Lo sih lelet kayak siput!"
"Gak gitu caranya bego! Dia bisa ilfill sama gue!" Pekik farel tak terima, ia sudah seperti cacing kepanasan saja.
"Nih bales nih target Lo!"
"Ya Tuhan... Eh?" Farel memicing melihat Melodi berlari kearah gerbang kampus. "Gib, cewek Lo mau kemana lari-lari gitu?"
Gibran mengikuti arah pandang Farel, begitu pula dengan Tomi dan Bintang. "Mau kerja kelompok dia."
"Gak Lo anterin?"
"Bareng temen-temennya katanya." Farel manggut-manggut merasa aneh karena beberapa menit lalu ia melihat Sandra dan Galih berjalan bersama beberapa orang dan menaiki kendaraan yang berbeda.
Mungkin Melodi ditinggal.
❤️
Melodi membuka air minum yang memang Gibran siapkan untuknya, ia meneguk habis minumannya, lari dari perpustakaan membuat nafasnya serasa tersengal dan tenggorokannya kering.
Gibran Yusuf.
Hati-hati dijalannya.
Belajar yang rajin ya.Melodi memejamkan mata, lalu meremas ponsel yang sedari tadi ia pegang. Ia mengalihkan pandangannya keluar jendela mobil yang ia pesan dari aplikasi online. Maafin aku a.
S. Melodi Dirgantara
Iya a.
Semangat ❤️Melodi segera menyimpan ponselnya pada tas, sebelumnya ia mengetikan pesan pada seseorang bahwa ia sebentar lagi akan sampai.
❤️
"Joshhhh!" Panggil Melodi, gadis itu segera berlari dan menubruk lelaki bule dihadapannya, "Kangen!"
Josh terkekeh, ia menepuk puncak kepala Melodi sayang, lalu mengusap lembut pipi gadis itu. "Aku juga rindu kamu." Balas Josh walau bule ia sudah sangat fasih berbahasa Indonesia.
Melodi melepaskan pelukannya, lalu berjalan sambil menggandeng Josh keluar bandara.
Selama diperjalanan dari bandara sampai rumah, Melodi terus saja bersandar pada Josh, mereka menceritakan pengalaman mereka setelah sekian lama berpisah, tak jarang Melodi cemberut karena Josh sering menggodanya.
Waktu berselang mereka sudah sampai dikediaman Melodi, Josh menggeret kopernya memasuki rumah mewah itu. "Kamarku dimana?"
"Sebelah kamarku Josh, dilantai dua. Tanya aja sama Mpok Minah" Jawab Melodi yang kini duduk disofa ruang keluarga."
Josh mengangguk lalu menaiki tangga, saat ia berpapasan dengan Minah, Josh mengangguk, "disini ya tuan."
Segera Josh memasuki kamar, membereskan barangnya hingga terakhir menyimpan foto dirinya dan Melodi yang sedang berpelukan dipinggir jembatan saat senja hari yang indah.
❤️
Melodi mengigit bibir bawahnya saat Gibran mengiriminya pesan, Melodi merasa bersalah pada lelaki itu.
Gibran Yusuf
Sudah sampai rumah Cher?
Jangan lupa makan ya.Lagi, Melodi meremas ponselnya mendadak harinya dirundung perasaan bersalah, pesan itu sudah dikirim Gibran sejak satu jam yang lalu.
"Dor!"
"Awwwww!" Teriak Melodi hampir saja ponselnya terjun bebas jika tidak keburu ditangkap Josh.
"Josh!" Bentak Melodi.
Lelaki itu malah tersenyum dibentak seperti itu, gadis didepannya sangatlah lucu saat marah seperti ini.
"Muka kamu kayak panda!" Ledek Josh.
Melodi merasa kesal, Melodi menarik rambut Josh sekuat tenanga membuat Josh berteriak kencang membuat gadis itu berlari menghindari Josh dengan tawa setannya, "rasain!" Teriak Melodi.
"Awas ya kamu bakalan kena sayang!" Balas Josh.
Akhirnya dengan perawakan Josh yang besar ia berhasil mengangkat Melodi layaknya karung beras, Melodi memukul punggung Josh sambil tertawa puas, sebab ia senang bila berhasil menjambak rambut Josh yang rajin lelaki itu rawat. Josh sendiri tertawa karena berhasil menggapai Melodi dan menggendongnya. sampai sebuah suara membuat tawa mereka terhenti.
"Apa-apaan ini?"
❤️
Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu Melodi tidak membalas pesannya, pertemuannya dengan Galih lima menit lalu juga mempengaruhi fikirannya, menurut Galih mereka tidak ada jadwal kerja kelompok hari ini, karena tugas mereka baru saja dikumpulkan tadi pagi.
Gibran merasa janggal, kenapa Melodinya berbohong? Apalagi pesan yang ia kirimkan sama sekali tidak dibalas oleh gadis itu.
Bergegas ia menuju rumah Melodi, rumah baru yang memang Dirga belikan untuk putrinya itu. Setelah sampai Gibran menyimpan motor diluar gerbang untuk menyapa satpam.
"Pak!"
"Eh mas Gibran, masuk mas kebetulan ada teman non Melodi."
"Teman?"
"Iya dari Jerman, ganteng mas tinggi besar."
Gibran menggaruk kepalanya yang tak gatal, apakah pak Andi ini halu?
"Ya sudah saya masuk."
"Motornya mas?"
"Nitip bentaran."
Pak Andi mengangguk membiarkan Gibran memasuki rumah majikannya itu.
Awas ya kamu bakal kena sayang.
Jantung Gibran terasa berpacu lebih cepat saat mendengar suara yang sangat asing ditelinganya, sayang?
Gibran sempat menghentikan langkahnya, lalu kembali masuk kedalam saat mendengar tawa renyah Melodi dan pekikan kecil yang berasal dari suara Melodi.
Tangan Gibran langsung mengepal saat melihat Melodi digendong oleh lelaki bule, di gendong seperti karung berasa, dengan tawa keduanya seakan mengompori Gibran yang siap meledak.
"Apa-apaan ini?" Tanya Gibran dengan tatapan marah, membuat aktifitas dua insan yang sedangkan asyik bercanda seketika berhenti dan wajah si gadis yang amat Gibran cintai berubah pucat.
❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hidden Badboy
RomansaMengandung unsur 17+ harap bijak dalam membaca. Dia yang begitu sempurna, nyatanya....