Happy reading!
******
"Lo itu kenapa sih,nyebelin banget!?" gerutu Felly pagi-pagi ketika ia sedang berjalan bersama Farel menuju kelas. Pagi ini, ia datang bersamaan dengan Farel. Biasanya juga Felly paling siang datangnya, tapi karena sang Papa yang harus buru-buru ke kantor dan sopirnya sedang libur, terpaksa ia kepagian datang ke sekolah dan akhirnya harus bertemu dengan Farel yang juga baru saja sampai di sekolah. Jadilah mereka berdua berjalan bersamaan menuju kelas.
"Karena kalau gue gak nyebelin, lo gak bakal kangen sama gue ketika gue gak ada," jawab Farel tak acuh dengan menyolek bahu sebelah kiri Felly dengan jahil.
"Mau lo nyebelin atau enggak, gue gak bakal kangen sama lo!" ketus Felly. Ia mendengus kasar. Farel yang ada di sebelah kanannya dan tentu lebih tinggi darinya, mengacak-ngacak rambut Felly yang sudah dicatok rapi oleh gadis itu. Dan sebelum Felly mengeluarkan suara emasnya yang akan memekakkan telinga, Farel segera berlari menuju kelasnya yang tinggal beberapa meter dari tangga sekolah.
Felly pun melotot dan bersiap-siap untuk mengejar cowok bermata sipit itu.
"FARELLLLLL!! RAMBUT GUE BERANTAKAN GARA-GARA LO, CORONG BENSIN!! GUE GAK MAU TAU, POKOKNYA LO HARUS RAPIIN RAMBUT GUE SEPERTI SEMULA!! KALAU ENGGAK, GUE BAKAL OBRAK-ABRIK MEJA LO SEKARANG!!!!! FARELLLLL!!!!"
Dan kalian pasti tau lah, apa yang selanjutnya terjadi pada Farel kalau Felly udah marah dan teriak-teriak seperti tadi. Hihi.
******
Vanessa mengerutkan keningnya ketika melihat Farel yang masuk ke dalam kelas dengan berlari dan segera duduk di kursinya dengan napas yang terengah-engah.
"Lo kenapa,Rel? Dikejar setan?"tanya Vanessa polos sembari memutar kursinya ke belakang agar merasa nyaman ngobrol bersama Farel. Farel masih mengatur napasnya yang masih satu-dua.
"Lo jangan nanya dulu deh,sekarang. Ntaran aja. Lo lebih baik cari cara supaya gue gak--"
"FARELLLL!!! RAPIIN RAMBUT GUE SEKARANG!!" teriak Felly sebelum Farel melengkapi kalimatnya.
Vanessa terkejut ketika suara Felly yang begitu nyaring menggema di dalam kelasnya. Begitu pun dengan Farel, cowok itu langsung menyengir dan bersiap-siap untuk berlari kembali namun sayang, Felly lebih dulu menarik kerah baju seragamnya.
"Lo mau ke mana,hah!?" seru Felly menarik kerah baju Farel dan mendudukkan kembali cowok itu di kursi.
"Eh eh eh, masih pagi juga udah pada berantem aja. Kenapa,sih?" tanya Vanessa yang ingin melerai keduanya. Vanessa berdiri hendak melepaskan tangan Felly yang masih mencengkeram kerah baju Farel.
"Ini nih,si corong bensin nyebelin pagi-pagi! Masa ya, bahu gue dicolek-colek terus. Kan gue risih,Van. Then, dia ngacak-ngacakin rambut gue! Padahal gue udah catok rambut gue, Van! Nyebelin banget emang si sipit ini!" Felly mengadu pada Vanessa yang kini matanya menatap tajam ke arah Farel.
"Gue sengaja nyebelin supaya bisa dikangenin sama lo,Fel," ulas Farel sembari memutar kedua matanya dengan malas.
"Gue yang denger aja kok,jadi kesel yak. Boleh gue geplak gak, belakang kepala lo, Rel?" tanya Vanessa. Farel yang sedang malas mendengar ocehan dua cewek di depannya ini, hanya membalas dengan deheman dan mengangguk malas.
"Iya, boleh," ucapnya tanpa sadar. Vanessa tersenyum miring. "Eh, maksud gue--" ketika kesadarannya sudah benar-benar kembali, ia baru 'ngeh' dengan pertanyaan Vanessa, namun sayang, belakang kepalanya sudah di geplak terlebih dulu oleh Vanessa.
Plak!
"Adawww!!"
******
Vanessa sibuk mencatat materi ulangan harian yang akan diadakan minggu depan. Begitu pun dengan yang lainnya. Ia bertekad untuk memperbaiki nilai-nilainya yang pas-pasan selama ini.
Ketika sedang serius mencatat, David yang ada di belakangnya memanggil dengan berbisik. "Sst! Vanessa! Pinjem tip-ex, dong!"
Vanessa hanya menghelas napas dan segera memberi barang yang ingin dipinjam David kepada cowok itu. Setelahnya, ia mencatat kembali dengan serius.
Baru beberapa saat mencatat, David kembali memanggilnya dengan berbisik. "Ambil,nih!"
Vanessa mengambil tip-ex yang disodorkan oleh David. Kemudian ia masukkan benda itu ke dalam kotak pensilnya. Ia fokus mencatat hingga tak menyadari jika David sedang mengusilinya.
Kringg kringg
Bel tanda istirahat pun berbunyi. Semuanya lekas membereskan peralatan tulis masing-masing. Begitu pula dengan guru yang mengajar mereka.
"Baiklah anak-anak. Pelajaran hari ini berakhir. Dan sebelum kalian keluar untuk beristirahat, saya ingatkan kembali bahwa minggu depan kita akan ulangan harian. Pelajari dengan baik materi yang sudah saya berikan. Sekian dan terima kasih." Guru itu pun keluar dari kelas IPA 3 sembari membawa beberapa buku di tangannya. Anak-anak menghela napas. Baru beberapa minggu masuk sekolah namun sudah dihadapi oleh ulangan harian kembali. Derita anak sekolah.
Vanessa menyelesaikan catatannya yang tinggal sedikit lagi. Teman-temannya yang lain sudah pergi keluar dari kelas, entah mereka sudah selesai mencatat atau belum, Vanessa tidak tahu. Dania dan Felly sendiri sudah selesai mencatat. Begitu pula dengan Ardy dan Farel serta David.
"Van, buruan dong, nyatetnya! Lama amat,sih!" gerutu Farel yang tak sabar ingin segera ke kantin. Vanessa menghela napas.
"Kalau kalian udah laper, yaudah sono ke kantin. Ntar gue nyusul, gue mau selesaiin catatan gue dulu," ujar Vanessa tanpa memandang ke arah mereka.
"Oke kalau gitu. Kita duluan ya,Van!" ucap Dania dengan menepuk pundak Vanessa sebelum berlalu menuju kantin.
"Buruan nyatetnya!" sahut Farel.
"Kita tunggu di kantin!" sahut Ardy.
"Semangat, Van!" sahut si Felly.
"Cek barang-barang lo," ucap David yang berbeda dengan yang lain. Vanessa mengerutkan keningnya. Baru saja Vanessa ingin bertanya, David sudah pergi bersama keempat sahabatnya.
Vanessa mengangkat bahu tak peduli. Ia kembali melanjutkan menulis catatannya. Ketika menulis, ia tak sengaja salah menuliskan abjad. Ia pun mengambil tip-ex miliknya dan mulai menghapus abjad tersebut. Ketika ia ingin menaruh tip-ex nya kembali, matanya melotot. Sebuah tulisan tercetak di cover tip-ex tersebut.
'Mulut Bebek Jelek'
"Pasti kerjaan David,nih. Gue harus bales dendam lagi pokoknya." Vanessa bermonolog. Segera ia selesaikan catatannya untuk menyusul kelima manusia yang sudah lebih dahulu ke kantin.
******
Terima kasih sudah mau baca part ini :)))
Yes, i know. Ini emang kependekan. Wkwk.
Aku mau ngucapin Selamat hari raya Idul Fitri 1439 H. Minal aidzin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin. 🙏
Semoga hari kalian cerah 💕
See you~
🐼🍫🐼🍫
KAMU SEDANG MEMBACA
For You [COMPLETE]
Fiksi Remaja****** Rasa benci yang berlebihan, bisa saja berubah menjadi cinta. Itulah yang dirasakan oleh David dan Vanessa. Awalnya, mereka saling membenci satu sama lain. Tiap hari selalu berkelahi dengan masalah yang sepele. Namun, sejak kejadian 'itu'...