In A Memory | 1

3K 207 20
                                    

'Nyatanya, meski bermaksud melupakan, aku justru tenggelam mengingatmu semakin dalam'

"Je t'aime."

Mata wanita itu mengerjap pelan. Lalu mencoba duduk dan mendesah. Memejamkan mata sejenak sambil memijit pelipisnya. Pukul 02.00 dini hari. Dia kembali terjaga untuk kesekian kalinya. Diraih gelas berisi air putih yang selalu tersedia di nakas samping ranjang tidur. Dan kembali merebahkan kepala, setelah meneguk setengah air dari gelas. Meski tidak yakin akan segera kembali tidur.

Dia menoleh ke arah foto yang diletakkan di atas meja rias. Lagi. Potret itu yang menjadi fokusnya. Foto itu kembali membuka ingatan tentang masa, yang sampai saat ini sering membuatnya terjaga. Sudah empat tahun silam, tapi semua terasa baru saja terjadi jika ia terjaga seperti ini. Dia tak pernah hilang dalam ingatan. Dan masa empat tahun lalu kembali menyeruak sesaat senyum dalam potret itu terasa nyata dimatanya.

***

Holla hallu

Gimana sama part perkenalan ini? Buat penasaran / nggak? Nggak kali ya, hehehehe 😅😅

Dalam cerita ini, aku mencoba buat membangkitkan 'gairah' nulis lagi. Mencoba 'merasakan' setiap tokoh yang aku buat di sini. 'Memanggil' kembali kata-kata 'magic' dalam tulisan yang dulu nempel banget dikepala (tsaaah, ngomong apa yak? Wkwkwkw 😑).

Jadi mohon dukungan vote dan komennya ya readers 🤗. Karena dari vote dan komen itu bukan sekedar penambah semangat, tapi juga apresiasi yang sangat dibutuhkan untuk terus berkarya 😇 (paan sih nggak nyambung. Tau dah).

Ngupdate-nya malem-malem gegara jaringan di rumah payah banget 😥😥 jam segini baru lancar mau upload-upload

Well, enjoy this story and thank you. Happy reading.

Salam hangat dariku, Uti eank celalu tersyenyum (alay)

☺☺☺

Je t'Aime [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang