'Ada apa? Bukankah kita baru saja berbahagia?'
"Jadi kalian udah jadian?"
Kinan memasukkan sesendok batagor ke mulutnya, melihat Christel yang hanya mengangguk kecil sambil tersipu.
"Wuah." Kinan berteriak, menyebabkan sebagian batagornya meluncur keluar. Christel cepat mengambil tissu dan membersihkan batagor di bajunya.
"Kinan!" kesal Christel menatap Kinan yang hanya tertawa.
"Gimana? Dia ngasih bunga? Coklat? Atau beliin lo tas bermerk? Atau ngasih kata-kata puitis yang buat lo meleleh?" Kinan tersenyum lebar setelah memberi pertanyaan randomnya.
Christel menutup matanya menahan malu. Mereka sudah menjadi pusat perhatian karna mulut Kinan yang benar-benar seperti baskom anti-pecah.
"Kin, suara lo bisa gak dikecilin dikit?"
"Gue semangat, Tel. Gue bahagia karna temen gue udah gak jomblo lagi." Suara tawa Kinan menggema ke penjuru kantin.
Christel hanya bisa menggeleng dan tidak bisa berbuat banyak. "Sendirinya jomblo."
"Masih ada Kevin yang bakal jadi bapak anak-anak gue, Tel. Jadi lo gak perlu khawatir. Gue sama Kevin dalam masa pendekatan menuju jenjang pernikahan."
Kinan menerawang jauh dengan senyum yang kini terlihat mengerikan.
"Ngimpi lo ke daleman." Suara itu membuyarkan 'terawangan' Kinan yang semakin liar.
Christel tersenyum melihat Kevin yang duduk di samping Kinan. Menyuapi sesendok batagor ke mulut Kinan yang melihat dengan tatapan kesal.
"Ketinggian kali."
"Terlalu mainstream. Ke daleman lebih anti-mainstream."
Ini yang membuat Christel berbahagia memiliki kedua manusia yang sekarang di depannya. Selalu ada canda yang menghibur.
"Eh, entar malem ada premier filmnya Kak Rana di bioskop kampus."
Mata Christel membulat. "Serius lo, Kev?" Kevin mengangguk, mencomot sedikit batagor dari piring Kinan.
"Alta gak bilang?" Christel tersungut menjawab pertanyaan Kinan dengan gelengan.
"Mana mau dia cerita beginian sama gue. Dasar aja jail tuh bocah."
Kevin melirik Kinan yang hanya berkedip dan membuka mulutnya, mengatakan "Entar gue ceritain," tanpa bersuara.
"Kita nonton, kan? Mumpung di bioskop kampus, gratis pasti."
"Jelas nonton dong." Kinan dan Kevin terkejut mendengar suara Christel yang tiba-tiba girang. "Inikan film barunya kak Rana. Gue gak mau ketinggalan."
"Dasar, mood swing girl. Habis ngomel-ngomel, bisa gitu langsung seneng." Kevin menggelengkan kepala, heran.
***
Kinan melambai ke arah Christel yang membalas.
"Hai." Sapa Alta yang datang bersama Christel.
"Hai, Alta. Ih makin ganteng deh sekarang, mentang-mentang udah pacaran. Auranya beda gitu." Alta tertawa renyah. Kinan memang teman Christel yang terlalu berisik, tapi juga sangat menghibur.
"Eh, lo ada juga, Bang?"
Kevin tersenyum tulus. "Iya. Nemenin nih bocah. Takutnya buat kehebohan gak penting di dalem."
Kinan mengatup kuat kedua bibirnya dan menyikut Kevin yang langsung meringis.
Alta tertawa sambil menoleh ke arah Christel yang juga tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'Aime [Sudah Terbit]
General Fiction(Tersedia di shopee dan playstore) Warning !! Sebelum baca Je t'Aime Aussi, disarankan buat baca cerita ini dulu. Biar gak bingung. Tengkiyu Hidup gadis itu berubah setelah bertemu dengan Alta Prasiarkana. Lelaki yang beberapa tahun lebih muda darin...