(Tersedia di shopee dan playstore)
Warning !! Sebelum baca Je t'Aime Aussi, disarankan buat baca cerita ini dulu. Biar gak bingung. Tengkiyu
Hidup gadis itu berubah setelah bertemu dengan Alta Prasiarkana. Lelaki yang beberapa tahun lebih muda darin...
'Andai semua semudah kata 'semoga'. Meski bermakna ganda, ambigu. Mungkin saja kata 'ya', atau terparahnya 'tidak', setidaknya aku pernah memelukmu dalam bahagia.'
Semua di siapkan secara cepat. Orang tua Alta menerima dengan bahagia kabar tersebut dan langsung mempersiapkan pernak-pernik pernikahan yang dibutuhkan untuk acara yang akan berlangsung tiga hari lagi.
Orang tua Christel sudah datang dari Jambi. Dan menginap di apartemen Alta. Meski terkejut, tapi keluarga Christel tidak bisa menolak setelah mengetahui keluarga Prasiarkana yang menjadi besan mereka.
Bukan karna tergiur dengan kekayaan keluarga Prasiarkana, namun seperti mimpi, Gian Prasiarkana langsung meminta tolong pada Lisa dan Gilang agar Christel bisa menjadi istri dari anaknya.
"Ibu kayak mimpi, neng. Soalnya itu, proyek yang lagi dikerjain ayah kan punyanya si bapak Gian itu. Eh, tiba-tiba dateng terus minta kamu jadi mantunya. Apa gak kaget, coba?"
Ibunya yang rempong terus bercerita dengan keterkejutannya dikunjungi bapak Gian Prasiarkana secara langsung.
"Ibu ngoceh terus kayak beo." Christel tertawa kecil melihat ibunya yang tersungut karna ledekan ayah.
"Christel." Gadis mini itu melihat ke arah ayahnya. "Kamu sudah yakin sama keputusan ini? Maksud ayah, bukan karena anak bapak Gian mengidap lupus, kan?"
Christel tersenyum. Sudah mengira akan mendapatkan pertanyaan seperti ini dari orang tuanya. Ibunya membenarkan posisi duduk, menunggu jawaban Christel.
"Ayah. Christel udah pacaran sama Alta satu tahun lebih. Kenal sama dia udah dua tahunan. Dan Christel sayang sama Alta sebelum Christel tau kalo Alta mengidap lupus. Christel gak pernah ngerasa kasihan, Yah. Semua ini karna Christel ingin membahagiakan Alta. Christel bakal menyesal seumur hidup kalo Christel gak bisa buat Alta bahagia. Setelah ayah sama ibu, Alta adalah orang yang juga berharga buat Christel."
Lisa mengusap pipinya yang basah karna airmata. Gilang hanya mengangguk dengan senyum kecil.
"Perlu kamu tau juga, Tel. Ayah sama ibu bahagia dengan keputusan apa pun yang buat kamu bahagia juga."
"Anak ibu udah gede." Lisa memeluk putri semata wayangnya, yang sebentar lagi akan menjadi istri orang lain.
Setelah percakapan panjang dengan ayah dan ibunya, Christel merebahkan tubuhnya. Memejam dengan senyuman. Merasa seperti mimpi bahwa sebentar lagi akan menjadi istri Alta.
Tring.
Christel meraih handphone-nya. Membuka japri WA yang benar dari Alta.
Suami to be : Kangen banget, Minnion 😥. Udah seminggu gak ketemu.🤕
Christel d : Selamat bertemu tiga hari lagi, Bintang😙.
Suami to be : Jangan panggil aku Bintang👿. Panggil sayang dong😍.
Christel tersenyum melihat pesan dari Alta yang semakin menggemaskan.
Christel d : Calon istrimu ini mengantuk, bapak Bintang. Jadi selamat tidur. Sampai ketemu tiga hari lagi.
Suami to be : Nooo!😱😱 Jangan tinggalin aku. Pingitan ini menyiksaku. Kumerindukanmu, calon istriku😷.
Christel menutup mulutnya yang hampir memecah dengan tawa agar tidak mengganggu kedua orang tuanya yang sudah tidur.
Gadis itu hanya tersipu dan meletakkan handphone-nya, lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Aku juga rindu, calon suamiku.
***
Rana membuka kamar Alta yang menjadi kamar pengantin. Dilihatnya Christel yang tampak cemas. Rana menghampiri Christel yang langsung menoleh.
Gadis mini itu terlihat cantik dengan kebaya pink sederhana. Rambutnya terlihat sanggul, wajah Christel terlihat lebih cantik dengan polesan make-upflawless.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kok mukanya tegang gitu?" ledek Rana.
Christel tersenyum canggung. "Aku khawatir Alta salah ngucapin ijab, kak."
Terdengar suara tawa dari Rana. "Selama gak ketemu sama kamu, kerjaan dia cuman ngapalin ijab itu aja loh. Jadi gak mungkin kalo hari ini dia ngelakuin kesalahan. Kalo pun iya, manusiawi lah. Namanya juga grogi."
Christel menunduk dengan senyum tipis.
"Udah gak usah dipikir. Ayo turun, kita denger langsung Alta ngucap ijabnya."
Gadis itu melirik ke arah Alta yang melihatnya turun. Seperti baru saja jatuh cinta, Christel hanya mampu tersipu melihat Alta yang tersenyum manis.
Di meja itu, Alta duduk berhadapan dengan ayah dan pak Gian juga saksi dari kedua belah pihak mempelai. Beberapa keluarga dan tamu menjadi saksi pernikahan mereka yang akan berlangsung sore ini.
Alta terlihat tampan dengan taxedo hitam dan kemeja pink yang sama dengan milik Christel. Mereka sepakat memilih gaya sederhana untuk menikah.
Tibalah waktu Alta mengucapkan ijab kabul. Christel duduk di kursi yang terpisah dari Alta. Bersama Lisa, Bella, Rana dan Kinan yang mengelilingi, ucapan doa selalu tersebut dalam hatinya.
Dengan wajah tanpa ragu, Alta menjabat tangan Ayah Christel yang menarik napas dalam untuk memulai.
"Kepada Alta Prasiarkana, saya nikahkan engkau dengan putri kandung saya Delana Christel binti Gilang Ramadhan dengan mas kawin seperangkat perhiasan dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Delana Christel binti Gilang Ramadhan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."
Ketika para saksi berkoor ucapan SAH, rasa haru tak lagi bisa dibendung. Christel menitikkan airmata. Juga Bella dan Lisa yang sudah mengusap pipi mereka dengan tissu.
Alta menoleh ke arah Christel dengan senyum lega.
☺☺☺
Haduuuh, maaf kalo kurang menyentuh adegan pernikahannya ya, readers🙇
Mbak Uti bingung sendiri gimana menggambarkan rasa excitednya menikah (belum ada pengalaman sih) *eh🙄
Tapi semoga enak dibacanya ya, hehehehe.😂
Bintang di pojok kiri bawah masih menunggu untuk dipencet kok, wekaweka😉