√√√
Semakin larut keadaan di pasar malam semakin ramai,bahkan untuk sekedar berbicara saja harus sedikit berteriak karena suara yang tercampur satu sama lain.
Sekarang Fiona dan Tatsu sedang menaiki bianglala,Fiona yang sebelumnya belum pernah naik wahana ini terlihat sangat antusias dan tidak bisa diam.
"Lo daritadi gabisa diem,tau nggak ini tinggi banget tau.Mendingan lo diem,kalo jatuh gimana?" ucap Tatsu.
Fiona menegakkan badannya dan tersenyum paksa kepada Tatsu,dia bahkan tidak menyadari Tatsu menjadi lebih cerewet dibandingkan saat mereka bertemu sebelumnya.
"Eciye perhatian"
Tatsu mendesah panjang."lo gapernah liat orang terjun dari kincir angin kan"
"Gapernah tuh". Fiona masih mengagumi pasar malam yang ia datangi dapat terlihat jelas dari atas kincir angin,dia sampai tidak menyadari Tatsu mulai kesal."kalo gitu gua kempar dari atas sini mau nggak?"
Fiona mengangguk tanpa sadar.Tatsu benar benar mulai kesal lalu bangkit dan menghampiri kursi Fiona."Mau ngapain lo?" -Fio
"Katanya lo mau gua lempar dari sini?" -Tatsu.Tatsu mulai melancarkan aksinya.
"Kyaaaaa"
Suara teriakan menggema dari atas kincir angin,hal ini membuat seluruh pengunjung pasar malam khawatir.
"Tolong guee kyaaa" -teriak Fiona.
"Eh bocah ngapa lu teriak teriak ini kan cuman macet aja kincir nya."
"Lha bodo amat gua takut"Tatsu melihat Fiona beberapa saat,dia memang benar benar ketakutan.Tatsu memutuskan untuk duduk disamping Fiona.
"Diem lo cengeng."
"Hingg gua takut" Fiona duduk dengan kaku karena takut kincirnya akan jatuh,itu yang dipikirkannya.Wajah Fiona membuat Tatsu tidak bisa menahan tawanya."Bwahahahah.Muka lo anjir"
Fiona melirik Tatsu dia ingin memukulnya tapi tidak punya tenaga.Jadi dia diam saja walaupun dari tadi Tatsu terus mengejeknya."Tenang gue pegangin."
Eanjirr tangan dedek dipegang kyaa.
Mereka menunggu lumayan lama...
"Fio."
Tatsu lepasin tangannya.
"Eeh jangan dilepass". Fiona memeluk lengan Tatsu.Bahkan rasa takut dapat mengalahkn gengsinya.Nih bocah gak berubah ya sejak camping,masih main peluk peluk aja.
"Lo tuh nyadar gasih"
"Paan"
"Gua tuh kakak kelas lu tulul" Tatsu menjitak kepala Fiona."Terus?" Fiona masih memeluk lengan Tatsu dan memejamkan matanya.
Nih bocah,makan micin berapa kilo perhari sih.
"Harusnya kan lo manggil gua kakak,atau seenggaknya lo ngomongnya pake aku kamu bukan lo gue dasar"
"Iyain deh"
"Bilang sekali lagi"
"Iyaa kakak,aku tuh gasuka disuruh suruh,mendingan kamu diam deh"
Tatsu tersenyum senang karena berhasil membuat Fiona menurut padanya.
--°°--
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya bianglala kembali berfungsi,tetapi Fiona masih memeluk lengan Tatsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN'T ✔ [ COMPLETED]
Teen Fiction"Ra,kalo ada yang nyakitin lo,bilang aja ke gue!biar gua sate tititnya!" -Wisnu "Terus kita bisa jadi pengusaha sate titit horee.." Rara Gua pergi karena gua takut, gua takut kehilangan lo. Karena lo tau sendiri gua lambang kesialan .-Tatsuya Ken Ma...