Bagian 22

66 11 1
                                    

Fio's PoV

"Lo mau jadi pacar gue?"

-Deg Yaampun,nih bocah main tembak tembakan aja.
Gue bingung harus jawab apa,ya ampun Fio padahal simple kan,lo tinggal jawab iya apa ngga?

"Fiona?"
"Em..maaf,gua pikir pikir dulu aja deh" gue tersenyum kikuk sedangkan Reynal terus memperlihatkan senyum uculnya.Nggak nguatin anjir.

°°°°

"Ra,lo masih marah sama gue?". Ya ampun gua gamaksud gitu Ra,tadi gue sebel banget sama idola abal abal lo itu,Di Tatsu.Gue pengen ngomong tapi lo malah gini,Gua udah cape cape dihukum malah lo ngambek gini sama gue?

Dan si Raranya malah cabut tanpa ngucapin apa apa ke gue.

" Sakit tau nggak dikacangin orang yang udah lo anggep sahabat".

Gue pun bangkit dan kursi gue dan jalan jalan,gue nggak mood ikut pelajaran IPA apalagi Fisika,otak gua udah kesumbat micin tau ngga.

Gue berjalan di koridor sekolah,dan berjalan menuju loker gua,saat gua buka gua terkedjoet kan,ada banyak surat di loker gua.

"Jangan lupa jawab ya,nanti sore di lokasi xxx" Gua membaca isi surat surat tersebut,alis gua berekerut ini siapa?pake acara surat suratan segala.

"Jangan lupa dandan yang cantik". Ebuset ni orang minta gua dandan,dia mau kawinan atau apa sih?

Surat nya ngga ada namanya lagi siapa yang kirim,gue buang aja surat surat itu ngga penting juga,mungkin orang orang yang iseng sama gue.

°°°°
-back to author

Fiona melamun dan sesekali melirik Rara,Dia terlihat serius mengikuti pelajaran." sejak kapan dia sok sokan jadi anak pinter gitu?".umpat Fiona yang membuat laki laki disebelahnya menoleh."Kamu ngomong apa?".Fiona memelototi Kevin dan menyuruhnya untuk diam,namun Kevin malah memperlihatkan gigi kelincinya,Fiona bergidik ngeri dan mencubit pinggang Kevin agar dia berhenti berekspresi seperti itu."Aww",Fiona melotot pada Kevin,karena semua mata telah tertuju padanya.Termasuk Bu Reni.

"Fiona.."
"Iya bu?"
"Keluar sampai jam pelajaran saya berakhir"
Fiona tersenyum puas lalu menarik kursinya."Terima kasih bu,saya saangat senang".Fiona melirik Kevin dan membuat gerakan seperti menyayat lehernya."Mampus gue".umpat Kevin.

°°°°

Fiona masih berjalan berkeliling sekolahan,walaupun kadang ada penjaga sekolahan,dia langsung bersembunyi atau tidak menyapanya dan berlaga seperti habis dari kamar mandi.

"Wanjer,Pak Agus" Fiona langsung merapat ke tembok dan bersembunyi di semak semak."Kalo gini tiap hari tiap hari seru juga",Fiona melihat kesekitarnya dan mulai melangkah lagi,namun tiba tiba dia terjungkal dan dia terjerembab di tanah.

"Aww" Pekik Fiona,dia melihat kebelakangnya dan melihat Mawar tersenyum puas."Maksud lo apa?"Fiona mendorong Mawar sampai gadis itu mundur beberapa langkah."Dengar ya Fi o Na,jangan pernah sekali kali lo deketin Ka Tatsu lagi,Ka Tatsu udah jadi pacar gue"Ucap Mawar mendorong bahu Fiona,Fiona pun menyeringai dan menjambak rambut Mawar,"Dan gue,gaada hubungannya sama Tatsu",Mawar yang tidak terima rambutnya ditarik,dia langsung menarik rambut Fiona juga.Dan terjadilah insiden tarik menarik.

"Woi berhenti" seseorang menarik tangan Fiona dan menghempaskannya.
"Ken..?"
"Ka Tatsu dia udah sakitin aku", Ya ampun pengen gua sleding sekarang tuh mulut,keganjenan banget sih.
" Dia udah ngaku ngaku jadi pacar Lo".Tatsu yang asalnya memasang muka datar langsung menyeringai."Dia memang pacar gua",Ishh Si Tatsu ko malah peluk peluk mawar sih.

"Se..sejak kapan?". Tatsu tidak menjawab,dia malah semakin mengeratkan rangkulannya di bahu Mawar.Mawar yang merasa menang ikut menyeringai dan mendorong bahu Fiona sebelum dia pergi.Fiona yang telah hilang kesabaran langsung menjambak rambut Mawar kuat kuat,Mawar memekik kuat namun Fiona masih saja menariknya.Tatsu yang melihat tarik menarik gadis didepannya memutar bola matanya malas,Dia melihat kesekitar dan kebetulan ada pak Agus lewat" Pak pak ada tawuran nih,"Tatsu melambai pada Pak Agus dan Pak Agus langsung lari terbirit birit,

I CAN'T ✔ [ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang