Bagian 15

48 13 0
                                    

Fiona masuk ke tenda untuk mencari sesuatu,"Ya ampun,pipi gua beneran merah.Masa sih sekarang gua jadi tokoh utama kaya drakor drakor gitu,kan ngga lucu"Fiona mencebikkan mulutnya,lalu melihat keluar apakah laki laki itu masih diluar,"Intip dikit aja Fiona..jangan banyak banyak." Fiona mengkomando dirinya sendiri.

"Ngapain lo?" Rara nongol langsung didepan Fiona,Mau tidak mau Fiona memekik dan terjungkal kebelakang.

"Ebuset,kalo nongol salam dulu kek,lo mau gue mati muda gara gara jantungan?." Fiona mengusap sikunya lalu melihat sekelilingnya"udah gaada yess" .Rara pun melihat kearah pandangan Fiona."Liatin apa sih?".Fiona hanya menggeleng menerobos Rara lalu berlagak seperti mencari kayu bakar."dasar aneh".

=>Skip-tengah malem

"Anak anak sekarang adalah waktu kalian untuk menyekesaikan misi utama camping ini,di dalam hutan ini telah disiapkan bendera berbentuk segitiga berwarna ungu dengan lambang Sky High,kalian harus mengumpulkan ini satu persatu agar bisa menuju Finish,jadi jika kalian hanya mendapatkan satu bendera,kemungkinan besar kalian tidak akan bisa menyelesaikan misi," Bu Reni menghela napas panjang."ada pertanyaan?"

Dari siswa kelas 10 pun ada yang mengangkat tanganya" Bu bagaimana jika kami tersesat dan tidak tahu arah pulang?".Wisnu yang sedari tadi sibuk mengupil langsung menimpali"lirik lagu ya?" dan langsung diiringi gelak tawa seluruh peserta camp.

"Sudah,Diam!" dan semuanya langsung terdiam seperti sedia kala,Bu Reni pun mengulum senyum dan melanjutkan informasi"pertanyaan yang bagus,nanti setiap kelompok akan diberi 2 ponsel non android dan non kamera,untuk berkomunikasi dengan pembina".Bu Reni menekankan kata 'Non android dan Non kamera'
"Bu ini hutan,pasti nggak ada signal" celetuk salah satu siswa.

"Kita sudah mengeceknya tadi,masih ada signal dan sudah cek juga kalau semua ponsel bisa untuk dihubungi,didalam ponsel kalian juga ada pelacak jadi tidak usah takut".Para peserta Camp hanya beroh ria.

"Ada pertanyaan lagi?". Semua terdiam,pertanda tidak ada pertanyaan.
" baiklah sekarang,ponsel sudah ada digenggaman kalian dan silahkan kalian mulai,dan ingat siapkan barang barang yang setidaknya diperlukan".para peserta  yang sedang sibuk tidak memperhatikan amanat Bu Reni dan malah membuat kegaduhan sendiri.

"Yaampun gausah bawa banyak banyak nanti lo kecapean Fio" Reynal mencoba perhatian dengan Fiona dan mengeluarkan barang barang yang sekiranya tidak penting."Udah ayo mulai"rengek Mawar bergelayut di tangan Reynal dan itu membuat jyjik
Fiona."Eh Kevin lo sama Fiona duluan sana.".Ucap Mawar lalu pergi menjauh.

"Ayo Fiona berangkat". Ucap Kevin saat hendak menarik tangan Fiona,namun Fiona langsung menyembunyikan tanganya di belakang punggung." lo duluan sana" ucap Fiona dan dibalas anggukan mantap dari Kevin."Saya akan menjaga nona Fio dengan seluruh jiwa raga saya" ucap Kevin lalu melangkah di depan Fiona. "Jijay" batin Fiona.

Perjalanan pun dimulai,banyaknya semak berduri dan ranting kering membuat suasana disekitar Fiona menjadi makin horor,"lu yang bawa ponselnya kan?" ucap Fiona agar tidak terlalu menegangkan."iya" ucap Kevin,masih menyorotkan senternya ke berbagai arah agar dapat menemukan bendera.

Setelah lama mereka masuk kehutan akhirnya Fiona dan kevin memutuskan untuk istirahat."Disini dulu deh,capek gue" ucap Kevil langsung mendaratkan bokong dan menyandarkan kepalanya di pohon besar,dia mengambil botol air di ransel dan langsung meneguk habis isi botol tersebut.

Fiona yang merasa lelah juga ikut duduk disamping-agak berjauhan dengan Kevin,Saat Fiona memegang batang pohon ada sesuatu yang mengenai tanganya,sesuatu yang mengganjal.

"Kyaaa"
Kevin yang berada di sebelah Fiona langsung berdiri dan melihat apa yang terjadi dengan rekanya.
"Fiona?!"
"Yeeey kita dapet benderanyaa" Fiona tersenyum senang lalu membuka isi bendera tersebut."Batu besar penunjuk jalan,Ranting kecil itu jebakan"baca Fiona mengernyitkan dahinya."Maksutnya apa?".Tanya kevin dan Fiona terlihat sedang berpikir.

Fiona pun menyapu seluruh pandangan di sekitarnya dia melihat ada batu besar dengan lambang panah disana,Fiona menyeringai lalu mendekatu batu itu "kayaknya pembina kita emang sengaja nggak ngasih teka teki yang susah banget deh".Kevn memperhatikan Fiona dengan alis hampir tertaut" Maksutnya?".Fiona menghentikan langkahnya dan memutar bola mata."ikut aja".

Kevin pun mengangguk lalu mengekor dibelakang Fiona,"Liat batu besar ini ada panahnya kan?jadi kita cuman batu besar yang ada panahnya.Kevin pun mengangguk angguk mengerti.Fiona dan Kevin mulai menyusuri hutan dan mencari petunjuknya lagi."Fiona,ada batu lagi," Kevin hampir berteriak menunjuk batu besar di hadapanya.Fiona pun memicingkan matanya untuk melihat "woah,ayo" Fiona dan Kevin pun mulai mendekati batu dengan tulisan yang dibentuk dari ranting.

"Ke barat" ucap Kevin singkat lalu melanjutkan perjalanan.Setelah bermenit menit berjalan mereka tidak menemukan petunjuk lagi."Kev,kok gaada batu besar lagi?".Kevin pun memandangi sekitarnya."Ya ampun Fiona!" Kevin menepuk dahinya," Tadi tulisannya dibentuk sama ranting kan?" Fiona mencoba mengingat ingat bentuk petunjuk tadi,Fiona membulatkan matanya tak percaya" Yaampun kita kesasar?".Kevin mengangguk mantap sambil menahan sesuatu,Fiona yang memperhatikan Kevin merasa janggal."kenapa lu?"

"Gue kebelet pipis" Cengir Kevin.Fiona pun menghela napasnya berat."ish udah kesasar masih biaa kencing,dasar!" batin Fiona. "Yaudah sana,jangannlama lama".
" kalo lama kenapa?kangen ya?" Kevin meninggalkan Fiona dan masih memperlihatkan gigi kelincinya."ogah gua kangen sama lo".

-2 Menit "tahan Fiona,mungkin resletingnya rusak"

-5 menit "tahan Fiona,mungkin celananya seret buat di tarik kebawah"

-10 Menit "tahan Fiona mengkin burungnya kebesaran jadi susah lepasih celana"

-12 menit "dikit lagi Fiona ,mungkin dia ambeyen ato kencing batu jadi pelan pelan pipisnya"

-15 Menit "Woii Kevin!Lo kencing apa lahiran sih lama banget"

Tidak ada sahutan di sekitar Fiona,suara angin yang mengenai semak semak seakan membuat bulu kuduk Fiona berdiri sendiru."Kevin jangan bercanda!galucu tau nggak!" Fiona mencoba untuk masih santai dan menyorot beberapa tempat di sekelilingnya,dan masih tidak ada sahutan dari Kevin,Lutut Fiona seakan sudah lemas dan tidak dapat menopang tubuhnya lagi."Mama...". Fiona berjongkok dan menutupi matanya.

"Yaamoun rasanya kok serem gini sih,seseorang tolong gue" Fiona semakin terisak karena dia sudah tersesat dan sendirin,dalam gelap dan kesunyian.

Fiona merasakan ada mata yang memperhatikanya.Fiona mencoba untuk berani dan mendongakkan kepalanya.Dan saat itu juga sesuatu menepuk bahunya.

"Kyaaaaaa" Fiona berteriak dan memundurkan tubuhnya beberapa langkah."Tolong jangan apa apain gue,gue masih pengen hidup dan punya anak nanti,tolong mbak kuntii,mbak kunti kan juga punya anak." Fiona masih menutupi matanya dengan telapak tangan dia kira sesuatu di depanya adalah makhluk gaib.

"Ini gue" suara bass laki laki.

--•••°°•••°°°--

Gw usahain update tiap hari:')

Jangan lupa kasih tau temen temen tentang cerita ini yy,kalo menurut kalian bagus,kalo nggak yaa yaudahh maksih udah bacaa...Ketcapp basahh muachh♥

Thor Lebe:)

I CAN'T ✔ [ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang