Bagian 20

61 14 2
                                    

-Kringgg

Suara jam weker memekakan telinga Fiona dan Rara,"Eh Ra matiin dong" Fiona menepuk nepuk kepala Rara yang berada di bawah bantal."Engh..gua gabisa napas anjir" Fiona melepaskan tanganya lalu segera bangkit."jam sialan."Fiona menghampiri jam tersebut dan menekanya jam weker itu langsung berhenti berdering,Fiona berjalan gontau menuju kamar mandi tetapi jam weker tadi berbunyi lagi,Fiona memutar bola matanya malas,"Ra bangun ish,matiin jamnya".Rara yang masih tidur hanya menunjukkan jempolnya dibalik bantal,Fiona mendengus kesal menghampiri jam tersebut,Fiona menekan keras tombolnya karena kesal."hfftt" Fiona menghembaskan tubuhnya ke kasur lagi dan hendak menutup mata.

Kriiiiiinggg."Bangsat!" Rara terlonjak dari tidurnya dan melempar jam tersebut ke luar jendela.Jendela kamar Fiona pun pecah seketika,Rara yang saat itu tengah malas menutup matanya lagi dan ambruk di kasur."dasar!" umpat Fiona lalu kembali tidur.

°•°•°•

Tik tok tik tok.

Fiona mengerjap ngejapkan mata untuk menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk kematanya,dia melihat jam dinding ."What?Raraa banguun 20 menit lagi masuk".Fiona mengguncang guncangkan tubuh Rara tetapi Rara seperti orang mati yang tidak merasa apa apa.Fiona yang kesal menekan bantal Rara agar sekalian Rara tidak bisa bernafas dan akhirnya terbangun."Enfgg..bangke gua gabisa napas"Rara memberontak dan akhirnya dia bangun,Rara terlihat masih mengantuk dan akan tertidur kembali namun dengan cepat Fiona mencubit hidung Rara agar dia bangun."Bangun 20 menit lagi masuk nyet!"Fiona langsung berlari dan menuju kamar mandi."Ra lu bareng mandinya ga?udah kepepet nih?" tawar Fiona.Rara mengernyit heran "sejak kapan lo jadi lesbi gitu?"

°•°•|°°

"Eh tante Lita ko ngga bangunin kita sih" umpat Rara berlari turun dari tangga.
"Lo lupa ya kalo tuh tante tante keluar kota selama seminggu?". Fiona ikut berlari langsung keluar dan berlari." Eh Fio,jangan bilang kalo gue harus lari".Fiona menghentikan langkahnya dia melihat kesekitar."Aduh Ra gapapa sekali kali biar sehat".

Rara mencebikkan mulutnya."Gue gamau titik."Fiona pun mendengus kesal karena orang didepannya ini sangat keras kepala,ayolah Rara mau nebeng siapa coba,pak Bimo libur.nggak ada yang nganterin masa pesen gojek sih kan gaada waktu.

Fiona melihat seseoeang mengeluarkan motornya,Fiona tersenyum senang lalu Fiona menggandeng lengan Rara" Ra,lo bareng aja sama si Tatsu,gua jalan gapapa ko tapi lo ngomong sendiri ya?".Rara melihat Rumah Tatsu dan benar ada Tatsu disana."oke sip gua berangkat".Fiona berjalan pelan dibelakang Rara,karena Fiona masih agak takut jika Tatsu masih marah padanya."Eng..Ka Tatsu gue boleh ga..".
"Naik" potong Tatsu cepat.Rara yang langsung mendapatkan lampu hijau langsung naik ke motor Tatsu,Tatsu sempat melirik sinis Fiona.Namun,Fiona hanya membalas tatapan itu dengan senyuman."dan lagi Ra"

Tatsu dan Rara langsung berangkat dan meninggalkan Fiona didepan Rumah,Fiona tang melihat punggung Rara sudah hilang dari hadapanya langsung tersadar jika dia telat."Ya ampun 6 menit lagi" Fiona langsung berlari terngah engah tidap peduli dengan tatapan orang orang yang melihtnya seperti orang kesetanan.

->>

Fiona sampai di gerbang sekolah,tetapi naasnya gerbangnya telah tertutup,"kalo gini terus mah gua bisa jadi atlit nasiinal anjir" Fiona mencoba mengendalikan nafasnya,dan melangkah mendekati gerbang,dia melihat pak Agus telah berdiri disamping gerbang dengan membawa rotan kesayanganya."Fiona saragih".Panggil pak Agus mendekati Fiona."mampus gue"

->>

"Jangan ngatain jangan ngatain" Ucap Fiona pada dirinya sendiri,karena dia mendapat hukuman mengepel seluruh koridor sekolah."Astagfirullah..bangsat...Astagfirullah.. Bangsat..Astagfirullah " umpat Fiona berkali kali,iya lakuin dosa tobat,lakuin dosa tobat ya gitu deh.

Fiona yang kelahan karena sudah setengah koridor yang ia selesaikan sekarang tinggal koridor kelas 11.Fiona mulai mengepel dan mengumpat agar kegiatannya tidak terlalu sepi.

"Eh dinda,kok dinda ngepel sih" Ucap Wisnu saat tidak sengaja lewat koridor sekolah."sorry nama gua Fiona bukan Dinda" ucap Fiona sewot."Yah kok ngambek sih,maafkan kakanda Dinda."Fiona pun memutar bola matanya malas,"masih ada ternyata spesies manusia kek dia".

Fiona cepat cepat melakukan pekerjaanya,agar cepat selesai dan masuk kedalam kelasnya.dan saat Fiona hampir selesai dia menenteng ember berisi air kotol sisa mengepelnya tadi,namun sialnya ember itu terlalu berat sehingga membuat Fiona kesusahan."ish sebel".

Namun saat Fiona hendak mengangkatnya lagi dia menekuk lengan seragamnya sampai keatas dan mengeluarkan kuda kuda "dan liat jurus wonder woman gua" ucap Fiona bicara pada dirinya sendiri,dan memulai menentengnta lagi,jadi ringan."Ya ampun gua beneran punya kekuatan anjur gila" pekik Fiona mulai membawa ember tersebut.tetapi di belakang Fiona terdengar seseorang menahan tawanya.Fiona pun membalikkan badanya,dan ada seseorang yang membantunya membawa ember."Reynal?".Fiona reflek melepaskan ember tersebut dan isi ember pun tumpah sebagian di sepatu dan celana Reynal. "Ya ampun maaf Rey". Fiona mengambil tisu dari sakunya dan mengelap sepatu Reynal.Saat mengelapnya Reynal sudah berusaha agar Fiona berdiri namun Fiona bersikeras membersihkan sepatu Reynal.

"Babu baru Rey?"
-deg "suara itu?".
" ya ampun Fiona nggak usah ngga papa kok gua"Reynal mengangkat tubuh Fiona agar dia berdiri.
"Dia pantes jadu babu lo" Ucap Tatsu lalu berlalu meninggalkam Fiona dan Reynal.Fiona yang geram denga ucapan Tatsu langsung menendang ember di depanya dan akhirnya tumpah di sepatu Pak Agus yang saat itu tidak sengaja lewat."Bagus Fiona,bagus" Pak Agus menyeringai dan memperlihatkan senyum liciknya"bunuh gua sekarang Tuhan" batin Fiona.

°•°•°

"Raaraaaaa," teriak Fiona dengan rambut dan pakaian yang kusut,Rara yang melihak keadaan Fiona langsung menghampiri nya."lo kenapa?".Tanya Rara. Fiona mencoba mengatur napasnya yang masih tersenggal senggal."gara gara lo gua dihukum seharian".Rara pun mengernyit"lha ko gue sih"Rara menunjuk mukanya.

"Kalo lo ga tidur lagi,lo ga buang jam weker,dan lo gak bareng Si Tatsu gua gabakal jadu kaya gini arghh" Fiona berteriak dan menendang meja didepanya."aww"pekik Fiona.Rara pun terkekeh karena sikap orang didepannya ini,"kalo lo mau nendang ga sakit tendang aja doi lo pasti ga sakit,kan lo ga tega hahah".Fiona mengerucutkan bibir dan mulai duduk di tempatnya.Dan seperti biasa Fiona didampingi conerd yang pengen didupak mukanya.

"Halo Fiona" ucap Kevin menyapa Fiona.Fiona melengos dan memandang keluar jendela.

"Apesnya gua."

°•°√°

Capek,Micin Sial wkwkwj

Beberapa part lagi selesaiiiiiiii

I CAN'T ✔ [ COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang