Dua minggu menuju hari paling mengerikan untuk anak SMA yaitu Ujian Nasional. Ya ampun, waktu berlalu cepat sekali. Itu berarti, sudah tiga bulan sejak kejadian Samantha terjebur di kolam renang. Jika mengingatnya kembali, bagitu menggelikan.
Samantha yang terlihat anggun, girly, cantik, musnah semua. Malam itu, tak ada senyum darinya, wajahnya beringas penuh dendam dan kata – katanya ketus. Sisi lain dari Samantha keluar karena kejadian itu.
Berbeda dengan Amira. Pagi setelah kejadian itu, ia terbangun dengan keadaan lebih baik walaupun badannya masih terasa lemas. Bangun pada pukul 10 pagi adalah rekor kesiangannya. Ketika ingin mandi, benda wajib yang harus digunakannya adalah ikat rambut. kebetulan pagi itu dia tidak ingin berkeramas.
Ikat rambutnya hilang pagi itu. Setelah lima tahun ia pakai. Ia masih ingat terakhir kali ia memakainya saat tidur ditaksi, dan itu tidak mungkin lepas, karena sama sekali tidak kendor. Ikat rambut itu adalah ikat rambut satu – satunya dan barang berharga baginya.
Amira berkeliling mencari, namun hingga setengah jam kemudian tidak ditemukan juga. Setiap jengkal rumahnya yang ia lewati malam itu dia jelajahi. Kemudian dia terpikiran Yuta. Cowok itu yang menjadi bantalnya malam itu, kemungkinan Yuta tahu ikat rambut itu jatuh atau Yuta menyimpannya.
Pertamanya, Amira hanya mengirimi pesan. Namun, 15 menit berlalu, tidak ada balasan apa – apa dari Yuta. Karena tidak sabar, dia memutuskan untuk menghampiri cowok itu dirumahnya. Dengan keadaan belum mandi, lengkap dengan pakaian tidur dan wajah kusutnya. Sampai di rumah Yuta, Mama Yuta yang menyambutnya dan berkata Yuta masih tidur. Beliau juga berkata, Samantha tadi pagi juga datang mencari Yuta. Tapi Samantha tidak mengatakan ada keperluan apa datang ke sana.
Amira bertaruh, pasti Samantha ingin membunuh Yuta.
"Kenapa memangnya, Mir?"
"Itu Tante. Ikat rambut aku hilang. Tolong tanyain Yuta, dia ngeliat atau nggak ya Tante,"
"Oh iya Mir. Nanti Tante tanyain. Kadang Yuta memang suka iseng gitu."
Setelah itu Amira pamit dengan hati gundah. Akhrinya, pagi itu, dia keramas agar rambutnya tidak megar seperti singa karena tidak ada pengikatnya.
Yuta bangun 15 menit setelah Amira pergi. Dia turun ke bawah untuk sarapan. Ibunya menghampirinya dan menyampaikan pesan dari Amira tadi. Dan memberitahu kalau Samantha sempat ke sini juga.
"Abang nggak tau. Ngapain ngurusin barang cewek."
Setelah itu, dengan cepat dia menghabiskan makanannya. Dia kembali ke kamar dan mengetikkan pesan ke Sultan.
Yuta : Tan, rumah lu open house mulu kan? Gua mampir ya :)
Hari itu, Yuta melarikan diri hingga dua hari. Walaupun tidak menginap, dia melakukan strategi berangkat pagi sekali dan pulang malam sekali. Kalau tidak begitu, induk singa akan memangsanya, dan bukan hanya satu induk melainkan dua induk singa.
To Be Continue
---------
mau ngelanjutin buat bahas iket rambut, tapi taku kepanjangan. nanti aja deh tunggu responnya banyak.
vote dan comment buat next
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Door [Complete]
Teen Fiction[Complete] Amira mempunyai dua pintu yang harus ia pilih. Pintu masa lalunya, atau pintu yang dihapannya. Ia akan membuka pintu dihadapannya yang sudah terbuka lebar, namun pintu masa depannya memaksa ingin terbuka kembali. Amira bimbang, yang man...