BAB 4: Gerak Hati

4K 455 49
                                    

TASBIH SANG KIAI
Written By: Sahlil Ge

BAB 4: Gerak Hati
Diunggah pada: 10/06/2018
Revisi: --/--/----

***

Hak cipta diawasi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

***

{Abimana Ilyas}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Abimana Ilyas}

Hati; Orang-orang biasa mengenalnya dengan qalbu, dalam bahasa arab disebut qalb, yang asalnya bermakna membalikkan. Itu sebabnya hati mudah berubah-ubah keputusannya. Jadi penamaan hati dengan qalb itu sesuai dengan sifatnya yang susah konsisten atau mudah bolak-balik. Dari sanalah Rasul Saw membekali sebuah doa, 'Yaa muqalibal qulub, tsabit qalbii 'ala diinik', yang maknanya 'Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku pada agamamu.'

Seperti pun hati saya, atau kita, yang selalu bergerak dari satu keputusan ke keputusan lainnya, dari satu urusan ke urusan lainnya, dan dari satu orang ke orang yang baru.

Lalu apa yang mampu mempengaruhi gerak hati? Apakah hanya satu faktor saja?

Saya pernah menghadiri sebuah kajian yang dibimbing oleh seorang Syekh terkemuka yang didatangkan dari Istanbul. Saat itu kalau tidak salah di awal bulan Ramadhan ketika saya meliput di Marakech. Beliau berkata bahwa gerak hati itu disebut dengan 'Khaathir'. Dan Khaathir atau gerak hati itu ada empat macam;

Beliau menyebutkan, yang pertama disebut Khaathiru-nafsii atau gerak hati yang dipengaruhi oleh nafsu atau diri sendiri. Ya, saya menyadari bahwa kebanyakan dari kita paling mudah dikendarai oleh nafsu. Kita nggak perlu jauh-jauh memaknai nafsu sebagai suatu istilah yang berkaitan dengan hasrat biologis, rasa ingin berhura-hura, nafsu makan, malas-malasan, dan sebagainya. Karena semua itu sudah terrangkum dalam satu kata, yaitu 'nafs' alias 'diri sendiri' alias 'kemauan diri', sebuah sifat dasar manusia yang tidak dimiliki binatang, sebab binatang hanya dibekali oleh insting. Binatang makan, berkembang biak, bernapas, dan mempertahankan diri itu bukan karena mereka memiliki nafsu, melainkan itu dipengaruhi oleh insting hewani mereka.

Misalnya ketika saya lebih memilih makanan karena rasanya yang enak dan tampilannya yang memikat, itu nafsu. Atau, seandainya saya hanya akan menilai perempuan dari seberapa bagus tubuhnya terlihat, misal, itu nafsu.

Yang kedua, beliau menyebutkan gerak hati setan atau Khaathiru-syaithani. Sebuah keputusan hati yang dipengaruhi oleh bisikan-bisikan setan, desas-desus yang setan tiupkan pada telinga kita. Contohnya apa? Ya ketika saya mengambil porsi berlebih dari makanan yang saya sukai itu. Sekalipun makanannya halal, namun akibat dari rasa tamak bujukan setan maka makanan itu tidak memberi kebaikan bagi diri saya. Atau, contoh lain seperti seorang laki-laki yang menikahi perempuan hanya agar bisa memuaskan hasrat biologis sebab keindahan perempuan itu. Atau ketika kita lebih memutuskan untuk menonton tivi lebih lama dan menunda waktu sholat.

Imam Masa Depan [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang