TASBIH SANG KIAI
Written By: Sahlil GeBAB 6: Terhimpit Rasa
Diunggah pada: 28/06/2018
Revisi: --/--/----***
Hak cipta diawasi oleh Tuhan Yang Maha Esa.
***
{Bella}
Aku berbaring di tempat tidur dengan mata yang tak sanggup terpejam. Seperti separuh nyawaku tertawan di jeruji rusuk-rusuk Abimana. Bahkan selama di taksi menuju rumah, kami tak membuat percakapan yang berlebih. Mungkin karena Abimana sengaja membuatku sibuk menjawab pertanyaannya mengenai jalan, rute, gedung-gedung, dan atau fasilitas NYC yang belum dia mengerti. Ketika dia turun pun tak ada sepatah kata, yang ada hanya senyum singkat dan lambaian tangan.
Parah. Aku benar-benar jatuh cinta padanya dengan parah. Bahkan sampai fajar semakin terang, aku tidak bisa tertidur memikirkan kalimat Abimana tentang dia yang mendoakanku untuk jadi miliknya. Mendadak aku seperti demam. Ya ampun, benar-benar seperti demam.
Hari itu, Abimana memang belum mulai bekerja di kantor yang sama denganku. Tetapi dia mulai menyibukkan diri di komunitas. Jujur, semenjak malam itu aku mulai bisa menangkap kisah cinta seperti apa yang Abimana inginkan. Dan rasanya, aku tak apa, aku menyutujui mau seperti apa saja yang dia inginkan. Mendengar bagaiamana dia mengungkapkan perasaannya pun itu sudah cukup buatku.
Waktu bergulir begitu cepat. New York sudah berganti hari di mana aku harus mengikuti apa yang Dave inginkan. Aku benar-benar ingin menolaknya. Di sisi lain aku takut jika Abimana tahu aku pergi dengan Dave untuk menemui orang tuanya, dia akan marah atau cemburu. Ya meski aku yakin Abimana tidak akan begitu. Dan di sisi yang lainnya, ternyata demam yang kurasakan sejak itu berkelanjutan sampai detik ini. Ugh! Kekuatan cintamu begitu menakutkan, Abimana!
"Aku sudah ada di bawah apartemenmu," Dave mengetik pesan. Aneh, itu malah membuatku semakin enggan mengikuti ajakannya. Aku bahkan tidak mempercantik diriku untuk pertemuan ini. Aku hanya memakai sesuatu yang sopan, dan coat panjang yang sangat tertutup. Oh, dan juga syal. Angin musim semi resmi mulai berkeliaran.
"Aku tidak bisa terlalu lama," kataku memasuki mobil yang sudah dibuka pintunya oleh Dave.
"Itu tergantung bagaimana kau bisa membiasakan diri," dia menjawab sambil menutup pintu. Lalu mengambil alih kursi kemudi.
"Kau baik-baik saja? Wajahmu sedikit pucat."
"Tidak baik-baik saja. Dan lebih baik kau tidak memaksaku untuk pergi."
"Aku janji ini tidak akan lama. Kau akan kuantar pulang saat kau mulai merasa tidak nyaman."
"Aku sudah tidak nyaman bahkan sejak saat ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Imam Masa Depan [Segera Terbit]
Spiritual[Work ini berisi Buku 1 & 2] "Bagiku, kamu seperti tanda saktah dalam Al Quran. Hanya bisa kulalui setelah menahan napas sebentar saja."