31

4K 207 16
                                    

Makasih vote dan comment nya😍 laffyou pulllllll....😗😗😗😗😗

🐴Happy reading🐴


5 tahun kemudian.....

"Mas... jangan tinggalin aku mas. Aku ngga mau cerai sama kamu. Aku cinta kamu."Ghea memeluk kaki Martin agar Martin tidak pergi.

"Maaf Ghea. Aku harus kembali bersama istriku."ujar Om Martin membuat Ghea meremas celana panjang yang Martin kenakan.

"Kamu tidak bisa meninggalkanku! MARTIN! Kau milikku dan Gisha. Kau tidak boleh kemana-mana! Kau dan aku tidak akan bercerai sampai kapanpun!"teriak Ghea frustasi menatap Martin tajam dengan wajah obsesi.

"Papa mau kemana?"Gisha datang dari kamar menuju tempat sang ayah dan ibu yang sedang bertengkar.

Ghea menghampiri anak perempuannya dengan Martin."Gisha. Bilang ke papamu kalau dia tidak boleh meninggalkan kita nak."bujuk Ghea menangis. 

"Papa mau tinggalin aku sama mama?"tanya Gisha yang ikut menangis menghampiri Martin yang siap pergi.

"Kau tenang saja. Papa akan sering mengunjungimu."Martin meninggalkan rumah yang sudah 6 tahun ia dan Ghea tempati. Martin akan meninggalkan Ghea dan anaknya demi Sabia, mantan istrinya, yang sampai sekarang masih ia cintai walaupun Sabia pernah menyelingkuhi dirinya tapi rasa cinta Martin maaih ada untuk Sabia.
Dan untuk enam tahun belakangan ini Martin juga sangat bersyukur mempunyai istri seperti Ghea yang rela mengkambing hitamkan sahabatnya untuk meninggalkan pacarnya demi menikah dengannya.

"Ghea. Kembalilah bersama pacarmu. Aku yakin sampai saat ini pria itu masih mencintaimu. Selamat tinggal."Martin kembali berjalan keluar rumah menuju Sabia yang melambaikan tangan ke arahnya dengan senyuman.

"Bagaimana dengan dia?"tanya Sabia yang sedang menyupir. Dia yang Sabia maksud adalah Ghea.

"Dia akan kembali bersama pacarnya yang dulu."jawab Martin.

Di kediaman Ghea. Ghea bertambah menangis kejer melihat Martin benar-benar meninggalkannya demi Sabia.

Mengingat pristiwa sekarang ini membuat Ghea merasakan kalau ini adalah karma untuknya karena meninggalkan Jevin pacarnya dulu. Apakah sama yang Jevin rasakan sama apa yang sekarang ia rasakan?. di tinggal oleh orang yang ia sayangi.
"Jevin maafkan aku! Hikss.. hiks.."Ghea menekuk lututnya dan menangis. Gisha pun ikut menangis disamping mamanya.

××××

Lima tahun berlalu rasa benci Jevin untuk Miley dan Nayla semakin bertambah. Jevin sering memarahi anaknya dan sering berkata kasar pada anaknya, jika anak itu mengajak Jevin bermain. Padahal apa salahnya jika Nayla hanya ingin mengajak papanya bermain.

"Papa...."Nayla menyambut Jevin setiap Jevin pulang kerja. Persis apa yang dilakukan Miley dulu.

Jevin diam terus melangkah sambil memijit keningnya.

"Papa aku mau main sama papa."Nayla mengikuti Jevin sampai depan kamar pria itu.

"Arghh..."Jevin membanting tas kerjanya membuat Nayla kaget memundurkan langkahnya.
"Saya itu sedang cape! Kamu tau tidak."maki Jevin pada Nayla. Jevin tidak pernah menyebut dirinya papa karena sampai sekarang Jevin masih benci dengan kenyataan itu.

Nayla gemeteran di tempat mendengar makian papanya hingga dirinya menagis keras.

Miley baru saja pulang dari kantor, hari ini ia lembur maka dari itu ia meminta pengasuh Nayla dan Nayla pulang ke apartemennya terlebih dahulu. Miley ikut terkejut mendengar nada makian dari Jevin. Dengan langkah cepat ia menghampiri asal suara itu.

"Nayla."Miley segera memeluk tubuh anaknya yang menangis keras.

"Bilang sama anakmu jangan mengusik ku. Aku muak dengan tingkah manjanya."ujar Jevin lalu membanting pintu kamarnya keras.

Miley terkesiap mendengar bantingan pintu dan Nayla kembali menangis.

Miley menggendong Nayla lalu menenangkan anaknya. "Mama.. hiks.. hiks.. aku hiks.. cuma mau main sama papa hiks.. hiks.. hiks.. tapi hiks.. papa marah sama aku."adu Nayla dengan bibir bergetar di pundak Miley.

"Papa sedang cape makanya papa marah. Mulai sekarang kalau papa pulang kerja kamu jangan ngajak papa main, ya. Nayla bisa kasih papa minum atau Nayla bisa pijitin papa. Buat papa senang."Miley mengusap rambut anaknya merapikam helaian rambut yang sudah berantakan di kening. Ya mungkin Jevin cape kerja selama ini yang menjadi alasan Miley ketika Nayla selalu di bentak padahal selama 7 tahun berumah tangga, tak sepersenpun Jevin memberinya nafka. Semua keperluannya dan anaknya di tanggung Miley seorang diri. Punya suami tapi rasa menjanda. Itulah yang Miley rasakan.

Dan sekalipun Jevin berbuat jahat pada Miley dan Nayla. Tak sedikitpun dari Miley mengajari anaknya tidak hormat dengan Jevin. Bagaimanapun Jevin ayah anaknya yang harus selalu dihormati  Nayla.

"Non Nayla ada disini. Mba Ra cariin non. Dikira non kemana."Raia pengasuh Nayla datang.

"Raia kamu gimana sih. Kamu kan saya suruh jagain Nayla supaya dia tidak menunggu ayahnya pulang."marah Miley pada Raia.

"Maaf bu. Saya ketiduran."Raia meminta maaf. Ia ketiduran di dapur. Padahal majikanya sudah mewanti-wanti agar Nayla tidak bertemu dengan papanya. Dan sekarang sudah terjadi. Nona kecil majikannya pasti sudah dimarahi oleh papanya. Raia merasa menyesal karena sudah teledor dalam menjaga Nayla.

"Sudah tidak apa." , "Nayla main sama mba Raia dulu ya. Mama mau mandi dulu."Miley menyerahkan Nayla pada Raia.

Miley membawa baju dan perlengkapan mandinya menuju kamar mandi dekat dapur. Sampai sekarangpun Jevin tak berniat membeli rumah untuk Miley dan Nayla Jevin lebih suka Miley dan Nayla tinggal di apartemen sempit ini.
Untuk apa Jevin membahagiakan orang yang sama sekali Jevin tidak sayangi seperti Miley dan Nayla. Lebih baik uang ia simpan dan akan ia pergunakan untuk Ghea jika Ghea sudah kembali kepelukannya.

TBC...

Not a dream wedding ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang