26

3.8K 215 9
                                    

60 vote for next up!

Enjoy and happy reading😚

Miley terbangun dengan kantong mata hitam seperti panda. Semalaman ia tidak bisa tidur karena bayinya terus saja menendang seakan mengajak Miley untuk bermain padahal hari sudah gelap dan Miley perlu istirahat setelah melakukan banyak pekerjaan di rumah maupun di kantor.

"Morning anak mama."sapa Miley kepada anaknya dengan nada riang yang sudah menjadi rutinitas pagi.
Ahh sepertinya bayinya masih tidur di dalam rahimnya karena tidak ada tendangan dari dalam. Begini dulu lebih baik sehingga Miley bisa cepat membuat sarapan tanpa ganguan si kecil yang hobi menendang.

Setelah menyapa bayinya. Miley berjalan di kedapur untuk memasak sarapan yang mungkin seperti pagi biasanya selalu Jevin acuhkan.

Miley berpapasan di dapur saat Jevin sedang ingin Minum. Jevin memandangnya lalu pergi dari hadapan Miley begitu saja.

"Tumben Jevin belum siap."Miley memandang punggung kokoh Jevin yang berjalan menuju kamar dengan balutan kaos putih dan celan jeans pendek selutut.

×××

"Hari ini saya tidak bisa masuk. Bawakan saja berkas yang perlu di tanda tangani ke apartemen saya."
Klik.
Jevin mematikan ponselnya sepihak. Hari ini ia malas sekali pergi ke kantor. Ia akan beristirahat saja di rumah. Toh sejak kemarin entah kenapa ia menjadi seperti vampir yang takut sekali dengan matahari.

Setelah bicara dengan Delon via phone. Jevin pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Pandanganya tak sengaja bertemu dengan Miley.

Miley sekarang terlihat berbeda. Selain karena perutnya yang bertambah besar dan tubuhnya semakin kurus. Wajah Mileypun seperti celong dengan mata panda menghiasinya.

Apa Miley terlalu cape bekerja sehingga tubuh dan matanya terlihat lelah?

Ah. Jevin tak peduli. Andai Miley menyetujuinya untuk mengarbosi bayi itu. Pasti saat ini Miley masih terlihat segar bugar dengan tiadanya bayi sialan itu.

Malas lebih lama berada di satu ruangan dengan Miley. Jevin memutuskan pergi ke kamarnya sambil menunggu Delon datang.

×××

Ting tong

Bel apartemen berbunyi. Ternyata Delon yang datang membawa berkas untuk di tanda tangani Jevin.

"Hm. Siapa ya?"tanya Miley.

"Saya Delon, sekertaris pak Jevin."
Jawab Delon ramah.

"Mari masuk. Saya panggilkan pak Jevin dulu ya. Ini silahkan di minum."
Miley pamit memangil Jevin.

'Sepertinya ini istri pak Jevin. Cantik juga ternyata.' Delon memuji paras Miley.

"Vin ada sekertaris ka__"ketukan ke dua tangan Miley mendarat di dada Jevin bukan di daun pintu.

"Maaf."Miley menarik tanganya di dada Jevin. "Itu di ruang tamu ada sekertaris kamu, Delon."Miley berucap canggung lalu ngacir ke kamarnya tepat di samping kamar Jevin.

×××

"Mau kemana?"tanya Jevin pada Miley yang terlihat rapi.

Not a dream wedding ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang