Mungkin kalian akan eneg baca part ini karena part ini panjanggggggggg... buanget... 4200 kurang lebih. sangkin panjangnya cerita ini akan di up kembali tangal 5 agustus😏
Happy reading all😙
"Nenek...."Nayla berlari kearah Ruth dan Georgeo dengan berteriak gembira. Ketiga orang yang masih berdiri di ambang pintu dengan kaku menoleh.
"Cucu nenek..."Ruth berjongkok menangkap pelukan Nayla.
"Nenek kangen banget sama kamu."Ruth mengecup wajah cubby Nayla, membuat Nayla tertawa geli."Hihihi.. Nayla juga kengen sama nenek."jawab Nayla di sela kikikannya.
"Ekhemm.."Georgeo berdehem iri.
"Kakek..."Nayla melepas pelukan dari Ruth menghampiri sang kakek.
"Hap.."Georgeo menangkap Nayla dan membawanya ke gendonganya.
"Kakek kangen sama Nayla. Nayla kangen tidak sama kakek?"tanya Georgeo menatap Nayla."Kangen dong.."jawab Nayla mengeratkan pelukan di leher Georgeo. Georgeo menciumi rambut cucunya sampai Miley datang mendengar suara mertuanya.
"Papa, mama, ayo masuk."ajak Miley tanpa melirik Ghea yang berdiri di ambang pintu.
Keempatnya masuk duduk di ruang tamu meninggalkan Ghea yang menutup pintu dengan kesal.
"Mau minum apa ma, pa?"tanya Miley.
"Air putih saja."jawab Georgeo langsung saja Miley ambilkan dari dapur.
"Kakek bawa apa?"tanya Nayla melihat paperbag di atas meja.
Georgeo mengambil paperbag itu dan memberikan pada Nayla. "Ini buat Nayla. Ayo di buka."pinta kakeknya.
"Wahh.."Nayla membuka paperbag itu dengan senang. Ternyata isinya dua barbie.
"Makasih kek, makasih nek."Nayla memeluk dan mencium pipi kakek dan neneknya.
"Nayla."
Georgeo dan Ruth mendongak menatap anak perempuan seusia cucunya.
"Siapa?"tanya Ruth pada Nayla.
"Gisha."panggil Jevin yang baru keluar dari kamar.
"Papa."Gisha menghampiri Jevin yang terdiam kaku di tempat menatap kedua orang tuanya.
"Mama, papa. Kenapa kemari?"tanya Jevin menggandeng Gisha mendekat kearah Georgeo dan Ruth.
"Kaget melihat kami disini?"tanya Georgeo sinis.
"Nayla kamu punya barbie baru ya?"tanya Gisha mendekat ke Nayla.
"Iya. Baru di belikan sama Nenek dan Kakek."jawab Nayla gembira.
"Miley..."teriak Ruth memanggil menantunya.
Miley yang baru dateng dari dapur terkejut melihat keteganggan diantara Jevin dan kedua mertuanya.
"Bawa pergi anakmu keluar dulu. Ada yang mau kami bicarakan."pinta Ruth namun matanya tetap memandang Jevin tajam.
"Nayla ikut mama dulu ya. Nenek sama kakek ada urusan sama papa dan tante itu."ucap Ruth lembut pada cucunya.
Nayla mengangguk mengerti menggandeng mamanya dengan membawa dua barbie barunya."Kamu bawa Gisha ke kamar."pinta Jevin pada Ghea. Ruth ternyenyum mengangkat sebelah bibirnya sinis. Ternyata anak perempuan seusia cucunya itu anak Ghea.
Seharusnya Jevin biarkan saja anak dan perempuan itu mendengarkan pembicaraan mereka."Langsung saja. Kenapa kamu bawa perempuan itu kemari? Apa kamu gak punya otak bagaimana sakitnya hati istrimu?"tanya Ruth pada Jevin dengan tangan menggepal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a dream wedding ✔️
RomanceBagaimana jika kita menikah dengan sahabat yang memiliki seorang pacar yang juga sahabat kita? Pernikahan yang kuharapkan bukan bersamamu, tapi bersama Ghea, wanita yang sangat aku cintai sampai kapanpun. _Jevin_ Maafkan aku, Jevin. Memang seharusn...