Bagaimana jika kita menikah dengan sahabat yang memiliki seorang pacar yang juga sahabat kita?
Pernikahan yang kuharapkan bukan bersamamu, tapi bersama Ghea, wanita yang sangat aku cintai sampai kapanpun.
_Jevin_
Maafkan aku, Jevin. Memang seharusn...
Pernikahan yang benar-benar tidak Jevin harapkan pun terjadi.
Ya, pagi ini pernikahan antara dua manusia yang tidak saling mencintai diadakan di sebuah gereja.
Jevin menerima pernikahan ini atas nama balas budi. Jevin tidak mau kalau dirinya terus-terusan dibilang manusia yang tidak tau trimaksih oleh kedua orang tuanya. Orang tuanya loh.
Sedangkan Miley, ia melakukan pernikahan ini atas nama keinginan mamanya.
Pernikahan sudah usai. Tidak ada resepsi megah seperti kemauan Jevin. Miley pun hanya bisa menurut saja kepada Jevin yang pagi tadi sudah SAH menjadi suaminya. Padahal Miley ingin sekali mengadakan resepsi pernikahan yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. Tapi sekali lagi Miley bisa apa? Jevin mau menikahinya saja Miley sudah sangat bersyukur.
Mama Miley tidak bisa datang dikarenakan kondisinya yang kian hari makin memburuk. Dan itu membuat Miley semakin bersedih.
'Ma, permintaan mama untuk Miley menikah dengan Jevin akhirnya terkabul, ma. Semoga setelah ini mama bisa sembuh kembali.'
Miley berdoa dalam hati.
Vote and comment please🤥
Jevin memasuki sebuah club bersama Varell teman sekolahnya semasa SMA.
seumur hidup baru kali ini Jevin memasuki club. Berbeda dengan Varell yang sudah sering kali keluar masuk club dengan mantan pacar-pacarnya.
Jevin dan Varell memesan sebuah wine dengan kadar alkhol lumayan tinggi. Malam ini Jevin ingin melepas amarahnya dengan beberapa gelas wine yang kata orang wine bisa menjadi obat apa saja termaksud kekecewaanya terhadap Miley.
"Hey Jev sudah.. Sudah banyak lo minum. Sekarang kita sebaiknya pulang. Kasihan bini lo, pasti dia nungguin lo."Varell yang masih sadar segera membopong keluar club menuju mobilnya.
Sesampai di lobby apartemen Jevin menolak untuk diantar Varell.
Give me votments please🤥
Miley menunggu Jevin di apartemen yang 2 bulan lalu Jevin sudah mencicilnya. Apartemen Jevin ini tidak lebih luas dengan apartemen milik Miley yang pernah keluarga Jevin tinggalkan. Tapi tak apa Miley akan membiasakan kehidupan barunya dengan hidup sederhana.
Sudah dua jam Miley duduk di ruang tamu menunggu suaminya. Hmm.. Bolehkah sekarang Miley menyebut Jevin dengan sebutan suaminya.
Jevin datang dengan keadaan mabuk berat. Entah sudah berapa gelas wine yang Jevin teguk.
Miley miris memandang Jevin dihadapanya. Mata Jevin memerah, rambutnya acak-acakan, begitu juga dengan kemeja putih yang pagi tadi Jevin gunakan saat pemberkatanpun kancinya sudah terbuka 2 dari atas. Memang Jevin saat ini terkesan sangat seksi dengan pakaian awut-awutannya tapi tetap saja Jevin yang dihadapanya bukanlah Jevin sahabatnya yang seperti dulu. Jauh dari wine, mabuk, club dan rokok.
"Hey wanita munafik."Jevin menunjuk Miley yang ada dihadapanya. "Kamu tau, aku benci kamu-"Jevin sedikit oleng kesamping lalu Miley mencoba menopangnya namun Jevin menepis tangan Miley dengan keras. "Sttt.. aku gak butuh bantuamu!"Jevin maju kedepan menghimpit tubuh Miley. Miley mencium bau menyengat dari mulut Jevin. "Kamu cantik. Sayang kamu perusak hubungan orang."Jevin mengelus pelipis Miley kebawah menuju dagu lalu mencengkaram dagu Miley. Miley sedikit meringis menahan sakit.
Jevin melepaskan cengkraman pada dagu Miley dan menjauhkan tubuhnya dari Miley. Ia membalikan badanya dan terisak. "Kamu tega tau gak sama aku dan Ghea yang nota benenya sahabat kamu."Jevin menghapus jejak air matanya.
tiba-tiba Jevin terjatuh pingsan tak sadarkan diri.
Miley duduk mengangkat kepala Jevin ke pahanya.
'Jevin, maafkan aku. Aku benar-benar tidak ada niatan untuk membuat hubungan kalian berakhir. Tapi keadaan yang memaksa semuanya terjadi. Maafkan Keegoisanku, Jev.'
Miley mencoba mengangkat setelah ia menghapus sisa air mata Jevin. Miley semakin merasa bersalah dengan Jevin dan Ghea.
Miley merebahkan tubuh Jevin di kasur. Tak lupa Miley mencopot sepatu fantopel hitam yang Jevin kenakan.
Setelah memastikan Jevin tidur. Miley segera kembali ke kamar sebelah. Miley sadar kalau pernikahan ini tidak Jevin inginkan makanya Miley memilih untuk pisah kamar demi kebaikan.
Give me vote and comment😩
Paginya Miley terbangun mendengar suara ribut dari dapur.
Miley segera menghampiri dapur dan ia melihat Jevin sedang meracik kopi untuk meredakan pusing akibat kebanyakn mengkomsumsi wine.
"Vin."dengan hati-hati Miley memanggil nama Jevin. "boleh aku bantu?"tanya Miley.
"tidak usah."Jevin pergi dengan segelas kopi.
Miley menatap punggung Jevin dengan sedih. Inilah akibat dari keegoisannya.
Miley berinisiatif membuat sarapan untuk dirinya dan Jevin. Dengan bahan seadanya Miley membuat pancake
Miley menta pancake untuknya dan Jevin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jev, sarapan dulu ya sebelum ke kantor."pinta Miley saat Jevin keluar dari kamarnya.
Jevin menghampiri Miley lalu mengambil pancake lalu menjatuhnkanya keatas lantai. "Jangan mencoba mengurusi hidupku."Ucap Jevin tajam.
"Tapi Jev. Sekarang aku istrimu!"Miley berujar kesal. Bisa kah Jevin menghargai masakaanya.
"Ha ha ha. Jangan melantur Miley! Ghea, hanya Ghea yang akan menjadi Istriku sampai kapanpun. "ucap Jevin tajam
"Tapi Jev_,"
"Sejak awal kau taukan kalau aku tidak menginginkan pernikahan sialan ini. Jadi nikmatilah pernikahan sialan ini dengan penuh kesengsaraan."Jevin berucap lebih tajam dan menekan kata demi kata untuk memperjelas lebih kepada Miley kalau pernikahan ini sampai kapanpun tidak Jevin inginkan!