36

3.4K 234 31
                                        

Sorry lama up nya😁😁

dan buat yang gak suka karena cerita ini gaje boleh jangan dibaca. Gua gak rugi juga kalo lo gak baca!

Dan tolong juga yang minta next jangan cuma komen next tapi juga vote😑 dong... #lagisensinih😅

Makasih juga buat votmen. I lope you...😚

Happy reading...

Miley selesai Meeting langsung segera pamit pulang. sudah terlalu lama Miley meninggalkan Nayla di apartemen sendirian. Bahkan selama meeting Miley berusaha agar konsen. Miley hanya takut Jevin menyakiti anaknya dengan kata-kata kasar yang sering Jevin lontarkan.

Miley membukan pintu apartemen dan tersenyum memandang anaknya yang sudah tertidur pulas di sofa dengan memiringkan tubuhnya. Miley lupa kalau kamarnya yang sudah sebulan itu bukan lagi kamarnya melainkan sudah di hak miliki oleh Ghea dan anaknya.

"Maafin mama ya karena sudah tinggalin Nayla di rumah sendirian. Mama sayang sama Nayla."Miley mengelus pucuk rambut anaknya lalu mengecup pipinya.

Nayla bergumam dalam tidurnya membuat Miley tersenyum memandang wajah Nayla yang mirip seperti Jevin saat tertidur apalagi dengan mulut terbuka.

Miley pergi ke kamar mengambil pakaian ganti. Di kamar hanya ada Gisha. Dimana Ghea tanya Miley dalam hati.

Setelah semua keperluan Miley lengkap Miley keluar dari kamar. Ia berpapasan dengan Ghea yang keluar dari kamar Jevin dengan pakaian sexy dan tipis. Ghea pikir Miley akan marah karena Ghea keluar dari kamar Jevin dengan pakaian kurang bahan. namun Ghea harus menahan kesal karena Miley hanya memandanya dengan tatapan mencemooh dan jijik.

Ghea berdehem "Ada yang ingin ku bincarakan."Ghea masuk ke kamar di ikuti Miley.

"Haruskah aku berterimakasih karena sudah menjaga Jevin?" Ghea memulai pembicaraan. Ia berdiri di sisi ranjang dengan angkuh.

"Itu sudah menjadi tugas seorang istri untuk menjaga suaminya."jawab Miley ikut melipat tangannya.

"Dan sekarang aku sudah kembali. Jadi bisakah kau dan anakmu meninggalkan Jevin?"

"Atas dasar apa kau memintaku untuk meninggalkan, Jevin?"Miley berucap datar.

"Ya karena aku lah pemilik Jevin."Ghea mulai emosi.

"Apa Jevin kau anggap barang? Yang bisa kau lepaskan lalu kau rebut kembali."ucapan Miley membuat wajah Ghea memerah.

"Ingat Miley! Kau perusak hubunganku dengan Jevin. Kalau saja mama mu yang sudah mati itu tau kalau kamu perusak hubungan aku dan Jevin. Mungkin tante Helen sudah mati lebih cepat dalam kekecewaan yang sudah kau buat."
Bukankah perkataan Ghea sangat kejam? Mati, sebutan untuk hewan. Dan mama Miley adalah manusia, bukan hewan atau tanaman atau lainnya.

Miley tertawa sumbang lalu diam dengan wajah kembali datar. "Awalnya aku berfikir bahwa aku perusak hubungan kalian."Miley berucap dengan bernada sedih. Lalu Miley memandang Ghea. "Tapi setelah aku tau kamu menjadikanku korban karena keegoisanmu untuk bersatu dengan pria itu."Miley memandang Ghea tajam. "Rasa bersalahku hilang seketika digantikan rasa ingin memiliki Jevin untuk selamanya sebagai suamiku. Dan sekarang kamu datang dengan seenak jidatmu, untuk merebut Jevin dariku! Pria yang sudah kau lepas ingin kau ambil dariku? Kau pikir aku akan melepaskan Jevin untuk wanita sepertimu? begitu saja?"ejek Miley.

"Apa maksudmu?"Ghea melangkah mendekat dengan wajah yang sudah sangat merah.

"Jalang atau ___"

Not a dream wedding ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang