40

5.2K 299 39
                                    

Sudah hampir satu jam Jevin berdiam diri di dalam mobilnya yang parkir di depan rumah sakit. Jevin meremas celana jeans hitamnya sebelum memutuskan untuk masuk kedalam untuk melihat kondisi Nayla dari jauh.

"Aku harus masuk melihat kondisi anakku."Jevin melangkah. Namun langkah Jevin terhenti melihat Gerry yang sudah memasuki pintu rumah sakit itu terlebih dahulu dengan cemas.

"Ahh pria sialan itu."decak Jevin kesal. Jevin yakin kalau Gerry ingin menjengguk Nayla dan Miley.

Jevin berjalan ke resepsionis menanyakan ruang rawat Nayla. Setelah tau kamar icu yang di tempati Nayla Jevin segera menaiki lift menuju ruang icu Nayla.

Saat di lift Jevin menaikan tudung jaketnya dan memakai masker. Jevin berjalan menunduk.

Jevin keluar lift berpapasan dengan Georgeo. Namun papanya tidak sadar kalau itu dia. Jevin pun mulai bernafas lega.

Jevin mulai mencari tempat yang pas agar ia bisa melihat kondisi Nayla dari luar tapi tidak dilihat oleh siapapun.

Air mata Jevin jatuh melihat anaknya yang terbaring dengan selang sangat banyak.

"Maafkan papa nak."Jevin pergi tak tahan melihat kondisi Nayla.

Sampai di mobil Jevin memukul stir mobil dengan keras. "Arghhhh..."teriak Jevin menangis.
"Harusnya aku menyelamatkan Nayla. Bukan menyelamatkan Gisha."sesal Jevin menjatuhkan kepalanya dengan keras ke stir.

Jevin melajukan mobilnya dengan tidak fokus hingga ia hampir menabrak perempuan hamil yang berjalan di sisi jalan.

Wanita hamil itu shok karena hampir di tabrak.

Jevin keluar meminta maaf dan memberikan sejumlah uang untuk wanita hamil itu pergi ke dokter.
Wanita hamil itu menolak uang yang di berikan Jevin karena dirinya baik-baik saja.
Jevin meminta maaf lagi lalu masuk kedalam mobil.

Secepatnya Jevin harus menyelesaikan misinya agar ia tau siapa Ghea sebenarnya.

"Bagaimana biodata yang saya minta? Sudah ada?"tanya Jevin lewat telpon pada Delon.

"Sudah pak. Besok saya kirim ke rumah bapak."jawab Delon.

"Oke."Jevin menutup telpon dari Delon.

××××

"Tante."sapa Gerry masuk kedalam ruang icu dengan keadaan sudah steril.

"Nak Gerry."Ruth yang sedang mengantuk di kagetkan dengan kedatangan Gerry.

"Sebaiknya tante istirahat. Biar Nayla, saya yang jaga."

Ruth mengucek kedua matanya lalu mengagguk setuju.

"Tante istirahat dulu ya. Nanti datang lagi kemari. Tolong jaga cucu tante."Gerry mengagguk. Ruth segera pergi meninggalkan ruang icu Nayla.

Gerry duduk disamping Nayla, tempat yang tadi di duduki Ruth.

"Nayla. Ini om Gerry."Gerry mengelus kening Nayla.
"Maaf ya baru bisa liat Nayla. Nayla tidak kangen sama om?. Om punya oleh-oleh loh buat Nayla. Kalau Nayla bangun om kasih oleh-olehnya. Tapi kalau Nayla masih mau bobo om kasih sama orang oleh-oleh Nayla."canda Gerry dengan mata berkaca-kaca.

××××

"Nayla kamu mau papa bahagia?"tanya pria dewasa pada gadis kecil yang sedang menatap bingung pada pria dewasa itu.

"Bahagia itu seperti apa, pah?"
Tanya gadis kecil itu dengan polos.

"Bahagia itu ketika kita bisa melihat orang yang kita sayang tersenyum bersama dengan orang yang mereka sayangi."jawab pria dewasa itu mantap.

Not a dream wedding ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang