Semoga beok malem bisa up lagi ya😗.
.
.Pria tinggi itu memasuki ruangan dokter sedikit berbincang. "Bayi saya baru saja lahir. Apa bisa kita lakukan tes DNA sekarang?"tanya Jevin yang sudah tak sabar.
"Tentu, untuk melakukan tes DNA bisa dilakukan kapan saja pak, termaksud saat si bayi di dalam kandungan ibunya pun sekarang sudah bisa. Bapak tinggal kasih saya stempel darah bapak dan stempel darah bayi bapa. Lalu kita lakukan tes laboratorium untuk mengetahui hasil DNA bapak dan anak bapa."
Jevin pergi ke ruang rawat Miley untuk mengambil darah dari tali pusar bayinya. Saat salah satu suster keluar langsung saja Jevin minta tolong pada suster itu.
"Ini stempel darah saya dan ini stempel darah anak saya dok."Jevin menyerahkan botol kecil, kalau sekarang sudah bisa melakuakan Tes DNA sejak bayi di dalam kandungan Miley dari dulu kenapa harus nunggu Miley melahirkan. Tapi tak apa karena sebentar lagi ia akan terlepas dari pernikahan sialan ini. Dan tidak harus menanggung bayi itu.
"Berapa lama hasilnya keluar dok?"tanya Jevin.
"Dua minggu sampai satu bulan hasilnya sudah keluar."
Jevin keluar dari ruang dokter dengan gembir. "Sedikit lagi, Miley. Sedikit lagi!"ucap Jevin dalam hati. Jevin bersenandung selama ia berjalan menuju parkiran.
"Setelah terlepas dari wanita dan bayi sialan itu. Aku akan mencarimu ,Ghea. Kita akan menikah dan bahagia bersama anak-anak kita."Batin Jevin kemabali berkata sambil menyalakan mobil.
×××
Miley sudah di perbolehkan pulang hari ini. Gerry membantu mengantarkan Miley bersama Ruth karena Georgeo sedang menjenguk Alex di rumah sakit kanker.
"Andai Jevin seperti kamu, nak Gerry. Pasti Miley tidak akan sedih karena anak bodoh itu."keluh Ruth.
"Jevin pasti akan menyesal karena tidak bisa menyaksikan perjuangan Miley untuk anaknya."lanjut Ruth lagi.Gerry hanya memberikan senyum.
"Gerry bawa tas dulu ke parkiran ya tante. Nanti Gerry balik lagi buat bantu Miley."Gerry keluar.
"Sayang?"Ruth menghampiri Miley.
"Iya mah?"Miley menengok mendapati wajah mamanya yang terlihat sayu.
"Maafin Jevin ya, nak."
"Yaampun ma. Miley ngerti Jevin banyak kerjaan. gak papa kok."Miley membawa tangan Ruth untuk diusap.
"Mil. Kamu ingat beberapa bulan yang lalu mama mau mengajukan pertannyaan?"Miley ingat saat ia di rumah sakit saat ia jatuh di pemakaman mamanya memaafkan dirinya dan mamanya ingin mengajukan sebuah pertannyaa.
"Kamu cinta tidak sama anak mama, Jevin?"inilah yang ingin Ruth tanyakan.
Ruth sekali ini saja hanya ingin memastikan kalau pernikahan Miley dengan anaknya bertahan sampai sekarang bukan karena keterpaksaan Miley menuruti kemauan alm mamanya.
"Ya aku cinta anak mama, Jevin."
"Sejak kapan?"
"Sejak kami di persatukan dalam pernikahan aku sudah mulai mencintai Jevin. Hiks.. hiks.."ucap Miley dengan tangisan.
"Kalau begitu bertahanlah. Buat hati Jevin juga merasakan hal yang sama. Jangan sampai kalian bercerai."pinta Ruth.
××××
Jevin sedang duduk menonton televisi mendengar suara pintu dibuka. Ia melihat mamanya masuk terlebih dahulu bersama bayi digendongannya. Diikuti Gerry yang memapah Miley masuk kedalam.
Ruth malas melihat anaknya memutuskan masuk meniduri cucunya di box yang sudah Miley sediakan.
"Jevin."sapa Miley berhenti di samping sofa.
Jevin mengeraskan rahanya tak sekalipun menoleh ke arah Miley yang menyapanya.
"Kamu musti istirahat. Ayo."Gerry membuka suara.
"Nanti aku istirahat. Lebih Baik kamu pulang saja. Trimakasih ya Ger."
Gerry merasa usiran halus dari Miley untuknya. Atau mungkin Miley ingin berbicara dengan bajingan tak tau diri itu?.
Gerry pamit pulang.
Miley duduk di sofa tepat samping Jevin. "Kamu gak mau ngeliat anak kamu?"tanya Miley.
"Buat apa aku ngeliat anak kamu dengan dia."maksud dia yang Jevin maksud adalah Gerry.
"Yatuhan Vin. Nayla anak kandung kamu."air mata menetes mendengar Jevin masih menuding dirinya melakukan hubungan suami istri hingga berbuah hasil bersama Gerry.
"kita lihat saja sampai hasil itu menunjukan kalau aku benar-benar ayah dari bayi itu."
"Hasil apa yang kau maksud Jevin!"
"DNA. 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita akan mengetahuinya."
"Kamu jahat ya, Vin! Kalau terbukti Nayla bukan anak kamu, kamu mau apa? HAH!!"jerit Miley.
"Yang pasti aku mau bercerai dengan mu. Dan kau juga akan di benci oleh kedua orang tuaku!"Jevin berucap dengan wajah setan lalu pergi meninggalkan Miley yang menangis tersedu-sedu.
××××
"Arghhhhh....."Jevin berteriak membuang hasil tes DNA yang ia lakukan sebulan yang lalu. Hasil itu menunjukan kalau darah mereka sama dan artinya bayi itu adalah darah daging Jevin.
"Tidak mungkin. Pasti wanita sialan itu menyabotase hasil tes DNA ini."
"Miley! Miley!"panggil Jevin berteriak masuk kedalam apartemennya. Seketika baby Nayla menangis kaget mendengar suara Jevin yang sangat keras.
"Ini."Jevin melempar kertas itu di wajah Miley. "Kau membayar dokter untuk menyabotase hasil DNA itu kan?"tanya Jevin tajam.
"Jadi setelah mengetahui kalau Nayla itu darah dagingmu. kau mau mengelak sekarang? Kau tak terima? Itulah kenyataannya Vin. Nayla adalah bayimu! Itu bayimu Jevin. Darah dagingmu. Buat apa aku melakukan sabotase jika hasilnya kau tetap ayah kandung Nayla?"Miley meremas kertasnya lalu ia menagis. Setelah tau Nayla anaknya pun Jevin sepertinya masih tidak bisa terima mereka.
"Aku benci kalian berdua. Kalian penghancur kebagaianku dengan Ghea!"marah Jevin meninggalkan Miley. Sekarang Jevin tidak bisa membuat pernikahan sialan ini berakhir seperti impiannya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a dream wedding ✔️
RomansBagaimana jika kita menikah dengan sahabat yang memiliki seorang pacar yang juga sahabat kita? Pernikahan yang kuharapkan bukan bersamamu, tapi bersama Ghea, wanita yang sangat aku cintai sampai kapanpun. _Jevin_ Maafkan aku, Jevin. Memang seharusn...