3 bulan belakangan ini kedua mertuanya selalu menyempatkan untuk menginap di apartemen Jevin dan mengharuskan Miley tidur sekamar dengan pria kejam itu yang selalu tidak mau membagi ranjangnya untuk Miley tiduri.
3 bulan belakangan ini juga, Miley memberi amanat untuk memimpin perusahaan keluarganya ke tangan Gerry. Jika perusahaan membutuhkan tanda tangan Miley, Gerry yang akan mengantarkan berkas untuk Miley tandatangani. Miley percaya Gerry bisa menjalankan amanat darinya.
Siang ini Miley sedang bersantai di ruang tamu meninton televisi. Sedangkan mama mertuanya sedang membuat makan camilan di dapur, ayah mertuanya serta Jevin pergi ke kantor tadi pagi.
Tiba-tiba saja Miley merasakan mulas sekali dan sakit di bagian perutnya. Miley berusaha menahan rasa mulas di perutnya dan berusaha mengatur nafasnya.
Ruth datang dengan senampan kue kering buatanya.
"Miley."Ruth segera menaruh kue itu di meja dan duduk disamping Miley.
"Wajahmu pucat sekali, nak. Kamu mau melahirkan?"tanya Ruth panik.Miley berusaha tenang namun rasa mulas semakin saja terasa. Perkiraan dokter kan 1 minggu lagi, tidak mungkin Miley akan melahirkan sekarang. "Perutku sakit, ma. Mulas juga.."ujar Miley dengan keringat di keningnya.
"Kamu pasti mau melahirkan ayo."Ruth membantu Miley berdiri.
×××
"Bagaimana Miley dan cucu kita, ma?"tanya Georgeo dengan nafas tersegal-segal.
"Sedang di tangani dokter. Jevin mana?"
"Dia gak mau ikut."
"Oh ya pah. Tadi mama sama Miley kesini naik taksi. Tapi belum bayar. Papa tolong bayarin ya, kasih bapaknya lebih kasihan dah nunggu di parkiran."
Georgeo kembali usai membayar ongkos istri dan anaknya.
"Ibu Miley sudah bisa di operasi. Suaminya bisa menemani ibu Miley di dalam untuk memberi semangat."ucap sang dokter keluar.
"Tapi Sua__"
"Saya yang akan menemani Miley."Gerry datang memotong ucapan Ruth.
"Bolehkan tante, om?"tanya Gerry meminta izin.Georgeo mengagguk. Lalu Gerry segera masuk bersama Dokter.
"Papa apasih! Memangnya laki-laki itu suami Miley."marah Ruth.
"Sekarang mana Jevin jika dia suami Miley? Dia saja tidak mau datang melihat persalinan istrinya."ucap Georgeo membuat Ruth diam.
Sementara di dalam ruang persalinan. Miley sedang menjerit kesakitan.
"Miley aku disini."Gerry mengusap surai rambut Miley.
"Kamu harus kuat. Ayo."Gerry menyemangati Miley."Ayo bu, tarik lalu buang nafasn ibu pelan-pelan."
"Aaaaa... hu ha hu ha hu ha hu ha"Miley mengejen mengikuti saran dokter sambil menangis. Miley menangis karena ia tak menyangka Jevin tidak mau melihat dan menemani dirinya di saat persalinan dan butuh sosok Jevin yang menguatkannya. Memang miris hidup Miley.
"Ya bu, bagus tarik lalu buang nafas pelan-pelan."
"Oek.. oek.. oek.."
"Selamat, bu bayinya perempuan."ucap dokter menggendong bayi perempuan Miley yang menangis kencang.
"Tolang di cek vitalnya, sus."dokter menyerahkan kepada suster.
"Hiks.. hiks.. Ger."Miley menangis memandang Gerry. "Makasih ya."tangis Miley kejer.
Gerry mengagguk.
"Sama-sama."Gerry menghapus air mata Miley yang tidak mau berhenti. Gerry tau penyebab Miley sedih.
"Aku keluar ya. Kamu harus di bersihin dulu."Gerry mengecup kening Miley membuat yang empunya kening shok namun Gerry langsung keluar.×××
"Keluarga ibu Miley?"
"Kami keluarganya dok."Ruth berdiri.
"Ibu Miley dan bayinya sudah boleh di jengguk."
"Trimakasih dok."
Ruth masuk bersama suaminya dan Gerry pria yang berjasa saat ini untuk Miley.
"Miley. Bagaimana masih lemas?"tanya Ruth yang langsung berdiri di samping brankar Miley.
"Sedikit."jawab Miley seraya tersenyum.
"Cucu opa cantik sekali."Georgeo mengendong cucu pertamanya.
Iri dengan Georgeo yang pertama menggendong cucunya, Ruth menghampiri suaminya dan mengambil alih cucunya.Pandangan Miley teralih ke Gerry yang menatapnya. "Gerry."panggil Miley. Gerry menghampiri Miley dudu di tempat yang Ruth duduki tadi.
"Anak kamu cantik. Seperti kamu."puji Gerry.
"Bisa aja."ucap Miley bersemu.
Tidak ada pembicaraan selanjutnya diantara Gerry dan Miley. Miley masih sedih karena Jevin yang tidak di sisinya.
"Mil. Siapa nama cucu kami?"tanya Georgeo.
Miley menoleh ke Gerry. "Mau kasih nama depan buat anakku?"tanya Miley pada Gerry.
"Apa boleh?"tanya Gerry bukan pada Miley saja tapi pada Georgeo dan Ruth.
"Boleh asal nama belakanya harus nama keluarga Jevin, Georgeo."jawab Georgeo.
"Nayla? Bagaiman?"tanya Gerry merasa senang sekali di beri kesempatan untuk memberi nama buah hati perempuan yang ia cintai.
"Bagus. Nayla Georgeo? Bagaiman pa, ma?"tanya Miley.
"Namanya cantik. Hallo Nayla Georgeo. Cucu oma dan opa. Sehat terus, jadi anak baik ya nak."ucap ruth berbicara pada Bayi merah itu lalu mengecup pipi bayi itu.
Di depan pintu ruang rawat Miley terlihat seorang pria jangkung sedang mengintip kedalam ruang rawat Miley.
"Pria itu selalu saja ada disisinya. Aku harus segera melakukan tes DNA pada bayi itu. Aku gak mau ketipu sama seperti mama dan papa." Pria tinggi itu lantas pergi.
TBC..
![](https://img.wattpad.com/cover/119529951-288-k696745.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not a dream wedding ✔️
RomanceBagaimana jika kita menikah dengan sahabat yang memiliki seorang pacar yang juga sahabat kita? Pernikahan yang kuharapkan bukan bersamamu, tapi bersama Ghea, wanita yang sangat aku cintai sampai kapanpun. _Jevin_ Maafkan aku, Jevin. Memang seharusn...