8

3.1K 158 0
                                    

Jevin menghampiri meja Ghea dia tidak memperdulikan assisten Mr.Mizao yang menatapnya bingung.

"Ngapain kamu disini!"Jevin mencengkram pergelangan tangan Ghea.

Ghea bangun dan mencoba melepaskan cengkraman Jevin di pergelangannya. "Apa-apaan sih kamu!"

Karena cengraman Jevin tak kunjung lepas, Martin yang melihat nya pun menjadi geram. "Hay, siapa kamu. Lepaskan tangan Ghea!"Martin berdiri menarik tangan Ghea yang dicengkram.

"Jangan ikut campur. Dia pacar saya, siapa kamu!"tanya Jevin kepada Martin.

"Vin ini om Martin."Ghea cepat-cepat memperkenalkan om Martin sebelum Om Martin memperkenalkan dirinya sebagai partner sex.

Raut wajah Jevin berubah menjadi biasa. "Dan om ini Jevin."Ghea memperkenalkan Jevin.

"Jadi ini om Martin? Om kamu?"tanya Jevin.

"Y-aa.."Ghea mengangguk pelan.

"Maaf ya om saya kira Ghea selingkuhi saya. Hmm.. Saya kembali kemeja dulu ya om, Ge. Maaf mengganggu."Jevin menggaruk tengkuknya.

Jevin sudah kembali ke meja.

"Mr. Jevin. Ada apa?"tanya Misal.

"Tidak ada apa-apa Mr.Misal. Hanya masalah kecil yang sudah beres. Maaf membuat Mr dan lainnya taknyaman."ucap Jevin kembali duduk disamping Miley.

Miley menaikan alisnya? Dalam batin Miley mengapresiasikan bakat Ghea yang bisa mengelabuhi Jevin.

Makan siang sudah selesai. Mr. Misal pamit kembali kekantor begitu juga dengan Miley, Jevin dan Gerry.

Setelah tadi Jevin sempat Memergoki Ghea bersama Om Martin, Ghea langsung meminta Om Martin untuk mencari restoran lain yang penting tidak ada Jevin disana.

***

"Jadi dia pacar kamu?"tanya Om Martin dimobil.

"dia siapa?"Ghea pura-pura tak tau siapa pria yang dimaksud Om Martin. Ghea hanya ingin menjaga perasaan om Martin.

"Tadi yang direstoran hotel."

"Oh.. Y-aa."ada nada kecemasan dan ketakutan di benak Ghea. Ghea takut dan cemas kalau om Martin menjauhinya.

"Sepertinya pacarmu tadi cembur ya dengan saya?"

"Masa sih om?"Ghea menatap om Martin ke samping.

"Ya, saya sebagai laki-laki jelas tau raut wajah pria saat cemburu jika pacarnya jalan sama pria lain.  Tapi kamu kenapa bilang kalau saya om kamu?"Tanya om Martin lagi.

"Ya kan om saya panggil om.."jawaban de javu Ghea.

Om Martin mengangguk walaupun jawaban Ghea tidak bisa ia cerna.

📲Sabia calling..

"Halo.."Om Martin mengangkat panggilan setelah menepi.

"Pulang sekarang. Pengacaraku sudah menunggu! kita urus perceraian siang ini juga."

panggilan sudah dimatikan dari sana.

"Arghhhh... Sialll....."Om Martin berteriak dan memukul stir.

"Om.. Om kenapa?"Ghea panik memegang bahu om Martin.

"Wanita itu.. Wanita itu memintaku untuk segera pulang, Ge. Dia dan pengacaranya sedang menungguku untuk menandatangani surat perceraian."

Ghea mengusap punggung om Martin. "Yang sabar ya om, Ghea yakin om nanti dapat yang terbaik."Ghea masih mengusap punggung om Martin.

Setelah mengantar Ghea, om Martin langsung menuju rumahnya. Makan siang Ghea dengan Om Martin pun lagi-lagi tertunda dalam siang ini.

***

Miley sudah sampai dirumah dengan keadaan lelah. Setelah mengecek kondisi mamanya, Miley langsung ke kamar untuk beristirahat.

Dirinya terkejut ketika mendapatkan Ghea sedang duduk di sofa kamarnya.

"Eh Mil baru pulang."Ghea melihat jam di dinding kamar Miley yang menunjukan pukul 22.07 malam.

"Iya lembur hari ini. Eh kenapa lo disini? Gak kerja?"Miley menghempaskan tubuhnya disamping Ghea.

"Gak?"

"Kenapa?"

"Gua udah mutusin buat keluar dari kehidupan malam."
Jawab Ghea santai.

"Wow."Miley menatap Ghea.

"Kok wow sih?"Ghea mengerutkan alisnya bingung, apa gak ada kata lain yang keluar dari mulut Miley.

"Wow aja. Pasti ada alasanya ya kan. Ayo kasih tau gua."Miley mendudukan dirinya dengan benar.

"Lo tau gak pria baya yang siang tadi sama gua?"Miley mengagguk lalu membolakan matanya sebesar kelereng.

"Oh..oh jangan.. Jangan bilang? Dia?"

Ghea tertawa. "Nyatanya ya karena dia."

"Yaapun Ge. Lo kayanya harus dibawa ke dokter mata deh! Masa pria udah tua, hitam, tinggi, besar kaya gitu lo sukaiin? Kesan pertama pas gua liat tuh cowo aja udah takut."Miley bergidik.

"Haha.. Bisa aja lo kutu."ledek Ghea.
"Tapi kesan pertama gua beda tau sama lo. apalagi kalau lu udah liat anunya."

"Iuh.. Jijik tau. emang lu pernah?."
Perut Miley bergejolak ingin muntah.

"Panjang banget.."Ghea menggoda Miley lagi.
"Udah panjang, hitam, gede. Kalau udah masuk aduh sampe mentok bahkan gak cukup, Mileyyyyyy....."Miley menutup telinganya.

"Dasar sarap.."Miley berlari menuju kamar mandi daripada otak dan telinganya terkontaminasi dengan hal-hal yang gak baik.

"Hahahaha...." Ghea tertawa melihat sahabatnya.

"Miley.. Miley umur sudah mau 28 tahun, tapi masih polos ya ampun. Kalah lo sama kids jaman now.. Wkwkwkw...."teriak Ghea masih bisa Miley dengar.

"Eh gua kids jaman old ya.. Jadi jangan sama-samain gua..."ucap Miley tak terima.

"Iya deh kita jaman old ya. Hahaha..."

****

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not a dream wedding ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang