YOU'RE THE UNIVERSE ~ [MINHWAN] -END-

YOU'RE THE UNIVERSE ~ PART 20

Jam masih menunjukkan pukul 2 siang, namun mata Jaehwan tak dapat diajak kompromi.

Seharian ini ia merasa begitu mengantuk.

Dengan langkah pelan Jaehwan berjalan ke mesin pembuat kopi yang terletak tak jauh dari dapur bersih gedung kantor.

Rasanya secangkir kopi hangat dapat membantunya tetap terjaga, karena begitu banyak pekerjaan yang masih menggantung di mejanya.

"Jaehwan~ah"

Panggil Donghan seraya berjalan menghampirinya.

Jaehwan membungkuk memberi salam.

"Kau sedang membuat kopi ?"

"Hngg"

Jaehwan berdengung, lalu tersenyum.

"Apa Manajer Han mau kopi juga ?"

"Aku kesini memang untuk membuat secangkir kopi, ternyata bertemu denganmu"

Donghan memandang lembut pada Jaehwan, membuat yang ditatapnya merasa canggung.

"Bagaimana pekerjaanmu ? Apa terasa sulit untuk memasarkan produk terbaru perusahaan kita ?"

"Tidak juga .. Team pemasaran sangat kompak, dan kami semua bekerja sangat keras untuk memasarkan produk itu sampai target yang ditetapkan tercapai"

Donghan tersenyum hangat setelah mendengar ucapan Jaehwan.

"Team pemasaran ONE Corp memang yang terbaik .. Bersemangatlah"

Satu jempol Donghan terangkat dihadapan Jaehwan, membuat Jaehwan merasa senang.

"Ini kopi Anda"

Donghan mengambil secangkir kopi hangat yang baru selesai dibuat oleh Jaehwan.

Sembari menunggu secangkir kopi lagi, mereka berdua tampak meneruskan perbincangan dengan tawa ringan.

Di ujung lorong yang tak terlalu jauh, ada Minhyun yang baru saja muncul hendak menyusul Jaehwan.

Woojin memberitahu kalau Jaehwan pergi untuk membuat kopi.

Senyum yang awalnya selalu terbentuk sejak Minhyun keluar dari ruangan pemasaran kini redup.

Tanpa sadar kedua tangannya mengepal kencang, ia seperti terluka melihat Jaehwan tersenyum manis pada Donghan.

Sesekali Jaehwan akan tertawa setelah Donghan mengatakan sesuatu.

Minhyun tak ingin melihat kebahagiaan itu didepan matanya, tapi ia tak mungkin tiba-tiba datang dan merusak suasana.

Ia tahu Jaehwan membenci sikapnya yang satu itu.

Bersikap sesuka hati tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Ia ingin berubah demi Jaehwan, pria polos yang sedang tertawa bersama pria lain dihadapannya sekarang.

Minhyun sudah akan berbalik untuk kembali ke ruangan pemasaran, namun suara teriakan Jaehwan menghentikan langkahnya.

Jaehwan tampak mengibaskan tangannya yang basah tersiram kopi panas yang baru mendidih.

Tanpa berpikir, Minhyun segera berlari menghampiri dengan wajah panik.

"Apa kau baik-baik saja ??"

Jaehwan mendongak dengan wajah meringis menahan perih, mendapati Minhyun yang memandang wajah dan tangan Jaehwan bergantian dengan rasa cemas.

Tangan Jaehwan ditarik untuk ikut bersamanya, meninggalkan Donghan yang berdiri diam.

Minhyun bahkan tak memberinya kesempatan untuk melakukan sesuatu.