YOU'RE THE UNIVERSE ~ [MINHWAN] -END-

YOU'RE THE UNIVERSE ~ PART 31

"Jaehwan~ah .. Tunggu .."

Minhyun menarik tangan Jaehwan saat berhasil meraihnya.

"Lepas hyung .. Lepaskan aku"

Alih-alih mendengarkan pinta Jaehwan, ia menggenggamnya makin erat.

Beberapa detik kemudian Minhyun menarik Jaehwan kedalam pelukannya.

Mengunci tubuh Jaehwan didalam dekapannya, lalu menangis terisak diantara hujan yang turun deras sejak tadi.

"Minhyun hyung .."

Panggil Jaehwan berbisik dengan suara parau karena menangis.

Meski suara bisikan itu terkalahkan oleh derasnya bunyi hujan, namun Minhyun masih dapat mendengarnya dengan jelas.

Ia merapatkan pelukannya, semakin kencang dengan wajah yang terbenam diantara leher Jaehwan.

Satu kebiasaan yang menjadi favoritnya setiap memeluk tubuh padat itu, mencium aroma tubuh Jaehwan yang wangi.

Minhyun sudah tak dapat membedakan perasaan apa yang harus ia berikan kali ini.

Yang dipeluknya saat ini adalah adik tirinya, darah daging Ayahnya.

Namun hatinya mengatakan lain, Jaehwan tetaplah kekasihnya.

Ia tak ingin mengubah perasaan itu, tidak untuk hari ini ataupun seterusnya.

"Katakan kalau semua itu tidak benar hyung .. Aku akan berusaha lebih keras agar orangtua hyung menyukai dan menerimaku, tapi jangan membuat cerita kejam hanya untuk memisahkan aku dan hyung .."

Jaehwan menangis kencang ditengah hujan deras yang terus turun, membuat dada Minhyun terasa sangat sesak ketika mendengarnya.

Jaehwan masih kekasihnya, namun ia tak mampu meredakan ketakutan yang Jaehwan rasakan saat ini.

"Jangan menangis Jaehwan~ah .. Ada aku disini"

"Aku takut hyung .."

Minhyun memandang lekat-lekat wajah Jaehwan dibawah hujan.

Tubuh mereka berdua sudah basah dan kedinginan.

Tapi Minhyun tak peduli.

Ia sedang berusaha keras untuk menahan keegoisannya muncul.

Ia sangat ingin mencium bibir Jaehwan yang berada begitu dekat dihadapannya.

Jaehwan masih kekasihnya, dan akan terus menjadi kekasihnya.

"Ayo kita pergi jauh Jaehwan~ah .. Pergi ke tempat yang sangat jauh hingga tidak ada satu orangpun yang akan menemukan kita"

"Hyung .."

Minhyun tiba-tiba merasakan kepalanya sakit.

Ia mencoba memegangi kepalanya yang berdenyut hebat, menumpu satu tangannya pada pundak Jaehwan agar tubuhnya tetap berdiri tegak.

"Hyung kenapa ? Wajah hyung pucat sekali .. Hyung .. Minhyun hyung .."

"Jaehwan~ah .."

Mata Minhyun meredup.
Tubuhnya limbung.

Lalu kemudian roboh saat Jaehwan mencoba merangkul pinggangnya.

Brukk

"Minhyun hyuuungg .. "

Jaehwan ikut terjatuh saat menahan tubuh Minhyun dalam pelukannya.

"Banguun .. Minhyun hyung .. Jangan membuatku takut, ayo bangun .. Hyuungg"