YOU'RE THE UNIVERSE ~ PART 46

1.2K 162 18
                                    


Jaehwan datang dengan dua gelas teh hangat untuk menemani mereka berdua memandang bintang malam ini.

Ia berjalan pelan melewati pekarangan yang ditanami banyak bunga-bunga cantik berwarna warni, menghampiri Minhyun yang sudah lebih dulu duduk di pagar bebatuan.

Wajahnya terlihat sendu dan banyak pikiran.

Akkhh

Jaehwan memekik pelan karena kaget, ia hampir saja menumpahkan teh hangat ke tangannya sendiri.

"Kau tidak apa-apa ??"

Minhyun dengan sigap bangkit berdiri lalu berlari menghampiri Jaehwan dengan wajah cemas.
"Kenapa tidak hati-hati ?? Apa kau tersiram lagi ?? Dibagian mana ??"

"Aku tidak apa-apa hyung .. Hanya terciprat sedikit"

"Kau ini .. Selalu saja membuatku khawatir"

Minhyun mengambil dua gelas teh itu dari tangan Jaehwan, menaruhnya perlahan diatas pagar bebatuan.

Ia menarik tangan Jaehwan agar mengikutinya, lalu kembali duduk pada pagar bebatuan dengan Jaehwan berdiri menyempil diantara dua kaki Minhyun yang terbuka.

"Kenapa berdiri disini ? Duduk disebelahku saja"

"Tidak mau .. Aku suka berdiri disini agar hyung bisa memelukku"

"Kau ini .. Manja sekali padaku"

"Tidak boleh ? Baiklah kalau begitu .."

Jaehwan akan beranjak, wajahnya cemberut.

Namun Minhyun menariknya kembali untuk berdiri diantara kedua kakinya dan memaksa bersandar pada dadanya.

"Begitu saja marah .. Kau kan tahu kalau aku tidak pernah keberatan meski kau duduk dipangkuanku semalaman"

Jaehwan tersipu.

Ia begitu bahagia bisa mendengar rayuan Minhyun yang meskipun kadang terdengar berlebihan tapi ia menyukainya.

"Hyung"

Minhyun berdengung membalas panggilan Jaehwan.

"Apa hyung kecewa karena aku memberitahu hyung kenyataan tadi ?"

Minhyun menarik napas sejenak, lalu menghembuskannya.

Harus diakui, dadanya sesak.
Kenyataan itu bukanlah hal sepele yang bisa dibiarkan berlalu begitu saja.

Selama 28 tahun kehidupannya, yang ia tahu adalah ia putra dari keluarga Hwang.

Bagaimana mungkin kedua orangtuanya menyembunyikan semua ini darinya ?

Hatinya sakit.

Terlebih lagi saat kejujuran yang telah merusak impiannya untuk menikahi Jaehwan ditutupi oleh kebohongan yang lain.

"Hyung tidak membenci Appa kan ?"

Minhyun menoleh, membelai rambut Jaehwan lalu mencium pucuk kepalanya.

"Bagaimana denganmu ? Apa kau membenci Appa ?", Tanya Minhyun.

"Karena Aku ternyata anak kandung Appa ? Aku tidak benci untuk satu hal itu .. Aku benci saat Appa memaksa hyung untuk menikah dengan Daehwi dan menutupi kenyataan kalau ternyata kita tidak sedarah"

Jaehwan mengelus lengan Minhyun yang melingkar di lehernya.

"Tapi .. Bagaimanapun Appa tetaplah Appa .. Aku dan hyung tetaplah putra Appa .. Aku sudah memaafkan semua yang Appa lakukan, karena aku tahu Appa menyayangi kita berdua"

Minhyun tak dapat menahan airmatanya, kepalanya rebah diatas pucuk kepala Jaehwan lalu terpejam.

Ia ingin menikmati keberadaan Jaehwan yang kini nyata bersamanya.

"Kalau .. Aku .. Tidak memaafkan Appa ? Bagaimana ?"

Pertanyaan yang Minhyun lontarkan membuat Jaehwan diam.

"Hyung .."

"Appa sudah memberikan luka yang terlalu menyakitkan Jaehwan~ah .. Apa aku tidak punya hak untuk membencinya seumur hidupku ?"

Jaehwan berbalik, menatap dalam kedalam mata Minhyun yang merah dan berair.

Diciumnya singkat bibir Minhyun, lalu memeluknya erat.

"Itu pilihan hyung, aku tidak bisa memaksa .. Tapi menyimpan benci itu tidak baik .. Hanya akan membuat hyung semakin terluka, karena tidak ada damai didalam sini"

Jaehwan mengelus dada Minhyun sambil memainkan jarinya disana.

Jaehwan benar.

Tapi ia butuh waktu untuk memiliki hati sebesar itu.
Hati yang siap untuk memaafkan seorang Ayah yang telah melukainya begitu dalam.

Jaehwan mengambil dua gelas teh hangat yang mulai dingin, lalu menyeruputnya bersama sambil memandang langit malam yang bertaburan bintang.

"Jaehwan~ah"

"Hngg ?"

"Eomma ? Kau tidak memanggil Bibi lagi ?"

Jaehwan tersenyum kecil.

"Eomma sangat menyayangiku .. Aku tidak punya alasan untuk terus memanggil Bibi disaat cinta Eomma begitu besar dan selalu mendukungku"

"Termasuk membantumu melarikan diri ? Hahaha"

"Aku tidak menyangka Eomma sehebat itu .. Ternyata Eomma membayar orang untuk mencari keberadaan hyung"

Minhyun mencium kening Jaehwan.

"Eomma memang yang terbaik"

"Eomma rindu pada hyung .. Sesekali coba untuk menghubunginya .. Belakangan Eomma mudah sekali sakit, mungkin karena banyak pikiran dan terlalu rindu pada putra pertamanya"

"Aku akan menghubungi Eomma nanti"

Minhyun membawa Jaehwan kedalam dekapannya dan mengelus punggungnya.

Jaehwan sedikit bingung saat Minhyun melepaskan dekapannya, lalu sibuk membuka sesuatu di lehernya.

Matanya berkaca-kaca saat sepasang cincin yang terlilit seuntai kalung terlihat didepan matanya.

"Aku menyiapkan sepasang cincin ini setahun yang lalu, saat aku memutuskan untuk melamarmu .. Tapi satu kejujuran membuat sepasang cincin ini melingkar di leherku .. Aku yakin suatu hari nanti sepasang cincin ini akan melingkar di jari kita berdua"

Minhyun mengeluarkannya hati-hati lalu bertanya dengan tulus ..

"Jaehwan~ah .. Maukah kau menikah denganku ?"

Jaehwan terisak dengan wajah bahagia, ia mengangguk setuju dengan senyum termanis miliknya.

Cincin itu terselip dan melingkar dengan indah di jari keduanya.

"Aku tidak akan menjanjikan hal yang mustahil kuwujudkan, tapi aku berani bersumpah kalau hanya akan ada kebahagiaan dalam pernikahan kita nanti"

Ia membelai mesra pipi bulat Jaehwan, memandangi lekat-lekat setiap inci wajah calon istri yang begitu dicintainya melebihi apapun.

Menangkup kedua pipinya yang dingin karena terpaan angin malam, lalu mencium bibirnya lembut dan dalam.

Keduanya terpejam dan menikmati.

Ciuman itu lama, namun tak memaksa.

Minhyun menahan belakang kepala Jaehwan dengan satu tangannya agar ciuman itu tak terlepas.

Kerinduannya selama satu tahun ini membuatnya sedikit egois.
Ia ingin menikmati ciuman ini lebih lama dari sebelumnya.

Dan Jaehwan pasrah mengikuti alur irama yang Minhyun mulai.
Karena ia pun menginginkannya.

~tbc~

Oke, aku yang ngetik, aku juga yang baper 😄😄😄
Ada yang tau nyari cowok kayak Minhyun dimana ?
Aku mau satu .. hahahaha

YOU'RE THE UNIVERSE ~ [MINHWAN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang